Bersyukur Masih Ada yang Peduli Pada Kami

Jurnalis : Suyanti Samad, Fotografer : Suyanti Samad
Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur menyerahkan nasi kotak vegetarian kepada warga Cakung Drain Cilincing. Relawan Tzu Chi bersama Yayasan Atmabrata untuk memberikan 300 kotak nasi hangat vegetarian kepada lansia, pemulung, dan warga kurang mampu di wilayah, Cakung Drain Cilincing.

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur bersama Yayasan Atmabrata kembali membagikan 300 nasi kotak vegetarian hangat kepada lansia, pemulung, warga kurang mampu yang tinggal di wilayah Cakung Drain Cilincing.

Himpitan ekonomi dan kebutuhan tempat tinggal, membuat warga yang lebih banyak bekerja sebagai buruh lepas harus tinggal di bantaran kali untuk bertahan hidup. Di sepanjang jalan reformasi ini, terdapat rumah kumuh yang tidak layak huni, air kali yang kotor dan berbau. Rumah diatas bantaran kali.

Atik (62) pemilik warung makan tempat relawan Tzu Chi memesan 300 nasi kotak vegetarian mengungkapkan bahwa Atik awalnya bekerja menjahit di Bondet selama tiga tahun. Karena tuntutan ekonomi semakin besar Atik membuka usaha warung makan dengan menjual sayuran matang di depan rumahnya yang ia rintis sejak tahun 1981. “Enaknya dagang, daripada kerja sama orang lain.” kata Bude Atik sambil menjelaskan bahwa warung makanannya dirintis sejak 1981.

Relawan Tzu Chi membantu membungkus nasi kotak vegetarian untuk dibagikan kepada warga yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19 terutama kepada warga yang bekerja sebagai buruh harian lepas. 

Lokasi warung makan Atik cukup kecil dan sangat sederhanan berada di tengah kota Jakarta yang di rintisnya Bersama almarhum suaminya pada tahun 1979. “Ibu saya asli orang Semarang, kalau mengenai masakan, saya tidak pernah belajar. Banyak yang suka masakan saya. Yang sering beli itu orang yang sudah langganan, orang yang lalu lalang, terkadang orang baru sekali beli, pasti balik beli lagi besoknya. Mungkin masakan saya enak, sesuai seleranya.” jelas Bude Atik sangat bersyukur, terkadang menerima pesanan catering (makanan) untuk acara hajatan.

Namun, dimasa pandemi Covid 19 ini sejak diberlakukan PSBB dan PPKM, omset Atik menurun hingga mendekati ¼ dari keuntungan sebelum masa pandemi. “Sabtu kemarin 11 September 2021, dapat kabar, relawan Tzu Chi mau pesan 300 kotak nasi dengan tiga sayur (tanpa daging), mau dibagikan di pinggir laut untuk para lansia, anak-anak yatim/piatu, tukang becak.” tutur Atik. Atik dalam kesempatan ini ikut berpartisipasi dengan turut berbagi dengan menambahkan porsi sayur dari porsi harga yang sudah disepakati bersama.

Program Tzu Chi Peduli, Tzu Chi Berbagi, telah membuat Atik belajar bersyukur, “Diantara saya, ternyata masih ada orang yang lebih susah daripada saya.” ungkap Atik.

Johan Kohar relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur sedang berbincang denga Atik pemilik warung tempat relawan Tzu Chi mememsan 300 nasi kotak vegetarian untuk dibagikan kepada warga yang sangat terdampak pandemi Covid-19.

Salah satu penerima nasi kotak vegetarian nenek Mariati (60) hidup sebatang kara di gubuk kecil yang tidak jauh dari tempat pengambilan nasi kotak. Orangtua dan dua saudaranya lainnya telah lama meninggal, membuatnya ia sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain akibat himpitan ekonomi.

“Cari duit sendiri, dari mulung sampah (daur ulang), kemasan botol/gelas minuman mineral, tutup botol plastic, besi tua (usang), botol kaca. Dijual. Kadang dapatnya sepuluh ribu hingga lima belas ribu.” ungkap Mariati. Usai menerima nasi kotak, Mariati bergegas pulang ke gubuk kecilnya. Ia tidak langsung makan, katanya menunggu lapar. “Alhamdulillah bisa buat makan siang nantinya kalau lapar.” Ujar Mariati.

Hengki koordinator kegiatan dari Yayasan Atmabrata yang bekerja sama dengan Yayasan Tzu Chi menjelaskan warga di sekitar bantaran Kali Reformasi, Cakung Drain Cilincing banyak yang terdampak pandemi Covid-19. Mereka rata-rata bekerja sebagai buruh harian lepas dan para manula.

Lain halnya dengan Cardi (70) duda dengan lima orang anak yang sudah berkeluarga semua. Cardi bekerja sebagai penyeberang perahu eretan. “Satu penumpang bayar seribu rupiah. Biasanya bisa dapat seratus ribu rupiah setiap hari. Namun pandemi ini, hanya dapat empat puluh ribu, kadang tiga puluh ribu rupiah” tutur Cardi.

Carti (45), anak sulung Cardi sangat senang dan berterimakasih kepada relawan Tzu Chi yang sudah memberikan nasi kotak. “Alhamdulillah, saya dapat nasi kotak, waktunya jatah makan siang,bermanfaat banget.” Ujar Carti sambil menemani Cardi makan siang.

Kesibukan Carti selain mengurus suami, dan dua anaknya, Carti juga mengurus kebutuhan Cardi. Carti menjual perabotan reject dari perusahaan sedangkan suaminya seorang buruh buruh lepas, untuk memenuhi kebutuhan dua anaknya.

Nenek Mariati (60) yang hidup sebatangkara bergegas pulang ke gubuk kecilnya usai menerima nasi kotak. Di rumahnya Mariati mengumpulkan barang-barang yang mempunyai nilai jual seperti botol plastik, kardus, dan barang lainnya.

“Kami sangat berterima kasih. sering dibantu. Keadaan begini sangat membantu kami. Kami terbantu sekali. Semoga Tzu Chi terus melakukan amal baik.” tutur Carti yang pernah menerima sembako dan beras dari Yayasan Tzu Chi.

Pada hari sebelumnya relawan Tzu Chi juga tengah membagikan 200 nasi kotak vegetarian di Cilincing Jakarta Utara. Nasi kotak ini dibagikan untuk warga yang kurang mampu, seperti petugas kebersihan sampah keliling, pedagang kecil lainya pada 10 September 2021.

Ini kali relawan Tzu Chi bekerjasama dengan Yayasan Suster Puteri Kasih “Pondok Rosalie Rendu” (Rumah Kerang), Cilincing, Jakarta Utara. Relawan Tzu Chi berjalan memasuki lorong-lorong sempit untuk memberikan nasi kotak vegetarian di beberapa rumah warga yang tidak mampu.

Relawan Tzu Chi menyerahkan dua bungkus nasi kotak vegetarian kepada Sri yang sedang beristirahat di rumahnya yang gelap dan sempit.

Salahsatu penerima nasi kotak adalah Sri, ketika relawan Tzu Chi datang dengan membawa dua nasi kotak dan 2 buah jeruk, Sri sedang istirahat di rumah yang gelap dan sempit, “Terima kasih sudah datang memberikan nasi kotak.” ujar Sri.

Hengki dari Yayasan Atmabrata koordinator kegiatan pemberian nasi kotak bersama Yayasan Tzu Chi mengatakan terimakasih kepada Yayasan Tzu Chi yang sudah sangat peduli terhadap warga yang kehidupannya sangat memprihatinkan.

“Terima kasih kepada Tzu Chi masih peduli kepada warga Bantalan Kali Cilincing. Hidup mereka cukup memprihatikan.” tutur Hengki kepada relawan Tzu Chi.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Bersyukur Masih Ada yang Peduli Pada Kami

Bersyukur Masih Ada yang Peduli Pada Kami

27 September 2021

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur kembali bekerja sama dengan Yayasan Atmabrata untuk memberikan 300 kotak nasi hangat vegetarian kepada lansia, pemulung, dan warga kurang mampu di wilayah Cakung Drain Cilincing pada 19 Oktober 2021.

Dukungan Terus Mengalir untuk Pelaku UMKM

Dukungan Terus Mengalir untuk Pelaku UMKM

11 November 2021

Angka jumlah pasien Covid-19 saat ini sudah menurun jauh. Tetapi kondisi perekonomian masih belum kembali normal. Kondisi ini menjadi pertimbangan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk melanjutkan kegiatan Tzu Chi Peduli Tzu Chi Berbagi.

Tzu Chi Peduli, Tzu Chi Berbagi di Makassar

Tzu Chi Peduli, Tzu Chi Berbagi di Makassar

03 Oktober 2024

Selama sebulan Tzu Chi Makassar mengadakan kegiatan Tzu Chi Peduli, Tzu Chi Berbagi, sebuah cara membantu pedagang kecil, sekaligus memberikan makanan hangat kepada mereka yang membutuhkan.

Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -