Bersyukur Sebagai Dasar Cinta Kasih Budaya Humanis

Jurnalis : Agus Darmawan S, Nunik Triyana (He Qi Barat 2), Fotografer : Agus Darmawan S, Donny De Kezier (He Qi Barat 2)

Sebanyak 44 peserta melakukan pradaksina dalam Pelatihan Relawan Abu Putih ke-4 yang diadakan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2.

Gan En, Zhun Zhong, Ai yang di terjemahkan secara sederhana artinya Bersyukur, Menghormati, dan Mencintai, merupakan kata-kata yang sering di ucapkan oleh Master Cheng Yen dalam berceramah.  Kata-kata ini mempunyai makna yang sangat mendalam, khususnya dalam kehidupan seperti yang diutarakan oleh Ketua Relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Barat 2, Elly Chandra pada Pelatihan Relawan Abu Putih ke-4 di ruang Xi She Ting, Tzu Chi Centre, PIK, Jakarta Utara, Minggu 30 Juli 2023.

“Budaya humanis adalah hubungan antar manusia. Poin utama dari Budaya Humanis Tzu Chi adalah bersyukur, menghargai, dan cinta kasih,” jelas Elly Chandra di depan 44 peserta training.

Ketua He Qi Barat 2, Elly Chandra sharing tentang pelatihan Budaya Humanis di Tzu Chi.

Pelatihan Relawan Abu Putih ke-4 ini merupakan lanjutan dari pelatihan-pelatihan sebelumnya. Dalam kesempatan ini, pelatihan juga difokuskan pada misi budaya humanis dimana sebelumnya fokus pada misi amal, misi kesehatan, dan misi pendidikan.

Kegiatan pelatihan di awali dengan penjelasan terkait Pradaksina yang di bawakan oleh Elly Chandra. Lalu dilanjutkan dengan tema utama yaitu budaya humanis yang dibawakan oleh Intan Pratiwi (41), Guru Budaya Humanis dari Tzu Chi School. Pada saat memberikan materi, Intan menjelaskan tiga dasar budaya humanis, bersyukur adalah satu dasar utama yang harus bisa di terapkan setiap orang. Dengan bersyukur maka kita akan bisa menghargai sesama dan pada akhirnya dapat mewujudkan cinta kasih.

Guru Budaya Humanis Tzu Chi Secondary School, Intan Pratiwi memberikan sharing tentang dasar dari Budaya Humanis (Gan En, Zhun Zhong, Ai).

“Bersyukur itu adalah sebuah praktek kehidupan, sebuah pelatihan, bukan hanya sekedar di mulut, bersyukur bisa dimulai dari hal-hal kecil setiap hari,” jelas Intan kepada para peserta.

Mengobati Kerinduan
Salah satu peserta yang ikut dalam pelatihan ini adalah Ridwansyah (36). Saat ini Ridwansyah bekerja sebagai guru sekolah di SDN 03 Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Barat sejak tahun 2008. Sehari-hari Ridwansyah mengajar mata pelajaran IPS dan sudah menjadi wali kelas di sekolah tersebut. Kesibukan Ridwansyah sebagai guru, membuat banyak kegiatan yang sering dilaksanakan relawan Tzu Chi di komunitas jarang di ikuti. Ia juga sudah tercatat sebagai relawan Tzu Chi sejak tahun 2014 di komunitas He Qi Barat 2.

Praktek langsung Tata Krama Budaya Humanis Tzu Chi saat berada di meja makan. Tampak Ridwansyah (kiri) mengikuti langkah-langkah yang diajarkan relawan.

Sebagai relawan Abu Putih yang sudah cukup lama, kerinduan Ridwansyah terobati saat dia mengikuti pelatihan ini. Selain itu dalam keseharian, Ridwansyah juga berusaha untuk mengajarkan kepada murid-muridnya di SDN 03 Grogol Utara bahasa isyarat tangan Satu Keluarga. Respon murid-murid pun positif dan hal tersebut membuatnya merasa senang mendidik anak muridnya untuk berperilaku baik. 

Pada kesempatan ini pula terdapat sharing dari Shixiong dan Shijie yang pada bulan Juni 2023 lalu mengikuti pelantikan komite di Hualien, Taiwan. Mery Hasan, Suryani, Leni, dan Elly Wijaya membagikan pengalamannya saat bertemu secara langsung dengan Master Cheng Yen. Merry Hasan mengatakan dengan penuh syukur bisa mendapat kesempatan bertemu Master Cheng Yen secara langsung setelah penantian selama 3 tahun. “Yang saya ingat cuma satu sampai sekarang, puji syukur sekali sama Tuhan, akhirnya bisa bertemu dengan Master Cheng Yen,” ungkap Merry Hasan.

Sharing relawan Komite Tzu Chi tahun 2023 yang dilantik di Hualien, Taiwan setelah penantian selama 3 tahun karena pandemi.

Sebagai penutup, relawan Elvina memberikan presentasi materi terkait keindahan Budaya Humanis Tzu Chi terutama dalam berbusana, tata krama duduk, tata krama dalam berjalan, serta tata krama makan. Para peserta sangat antusias dan menyimak setiap materi yang disampaikan. Pelatihan Relawan Abu Putih ke-4 ini di tutup dengan makan bersama sealigus mempraktekkan secara langsung tata krama makan dengan Budaya Humanis Tzu Chi.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Tugas Itu Berkah

Tugas Itu Berkah

12 Oktober 2015
“Apa yang dimaksud dengan relawan? Apa bedanya relawan Tzu Chi berseragam biru putih dengan abu putih?” tanya Oey Hoey Leng, relawan Tzu Chi kepada para peserta Kamp Pelatihan dan Pelantikan Relawan Biru Putih pada Sabtu, 10 Oktober 2015.
Menjalin Jodoh Lewat Pelatihan Relawan Abu Putih Ke-2 di Aceh

Menjalin Jodoh Lewat Pelatihan Relawan Abu Putih Ke-2 di Aceh

10 Juli 2024

Relawan Tzu Chi Aceh mengadakan Pelatihan Relawan Abu Putih Ke-2 serentak di beberapa lokasi di Provinsi Aceh seperti Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Tamiang, dan Aceh Barat pada Minggu, 30 Juni 2024.

Pelatihan Abu Putih ke-2 Tzu Chi Batam

Pelatihan Abu Putih ke-2 Tzu Chi Batam

29 September 2017
Aula Jing Si Batam pagi itu, Minggu, 24 September 2017 dipenuhi keceriaan para peserta pelatihan relawan berseragam Abu-Putih. Bagaimana relawan tidak gembira? Ini merupakan pertama kalinya mereka mengikuti kegiatan di Hall of Fu Hui, auditorium di lantai 3 Aula Jing Si Batam yang baru selesai direnovasi.
Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -