Pelatihan Budaya Humanis DAAI TV diakhiri dengan foto bersama.
DAAI TV merupakan wujud misi budaya humanis Tzu Chi dan berperan penting dalam menyebarkan inspirasi dan kebajikan. DAAI TV di Indonesia di bulan Juli 2024 lalu telah memasuki usia 17 tahun.
Pada Sabtu 21 September 2024, Staf DAAI TV Medan mengikuti Training Budaya Humanis di Gedung DAAI TV Medan. Training diikuti 21 relawan dan 38 staf DAAI TV dari beberapa divisi seperti MCR, program, engineering, editor, cameramen, operasional, marketing dan finance.
“Acara ini dibuat untuk mengingatkan kembali budaya humanis DAAI TV. Jadi apa yang dibuat DAAI TV bisa bermanfaat untuk orang banyak,” terang Tony Honkley, kordinator kegiatan.
Banyak materi yang diberikan seperti Budaya Humanis (Ren Wen Daai), tata krama, sharing kasus inspiratif, pengenalan Tzu Chi melalui sebuah lagu serta talkshow donatur DAAI TV.
Stefri Zhen (kanan), Pendiri Yayasan Remaja Indonesia sangat berterima kasih menerima DAAI Inspiratif Award.
DAAI TV kerap menayangkan kisah inspiratif di misi amal. Budi Dharmawan menjelaskan, misi amal adalah misi penuh berkah. Misi amal bukan sebatas relawan berbuat baik, tapi bagaimana melalui misi amal kita jadikan setiap orang punya hati yang baik.
“Di dalam menangani kasus, yang paling penting adalah kita bisa tempatkan empati, bangkitkan kepedulian dan welas asih kita dalam memberikan perhatian dan kepedulian. Bantuan materi sebatas mengangkat mereka dari penderitaan yang sedang dihadapi tapi pemahaman kita akan sumber masalah dan kemudian membimbing mereka akan bisa menciptakan kemandirian untuk masa depan yang lebih baik,” jelas Budi.
Pada training ini ada juga takshow dengan narasumber Siti, Collie dan Stefri Zheng yang dimoderatori oleh Yanny. Stefri adalah pemirsa DAAI TV dari Medan yang suka menonton program drama dan program DAAI TV terutama Bingkai Sumatera. Dia menjadi percaya diri dalam melaksanakan kegiatan sosial di yayasannya, Yayasan Wisma Remaja Indonesia setelah melihat kisah inspiratif yang diangkat di Bingkai Sumatera. Karena terinspirasi, Stefri membangun rumah belajar untuk anak di desa Naga Lingga, Siosar, Tanah Karo. Ia mengajak Hadi Lingga, petani karo untuk bersama mendirikan rumah belajar tersebut. Hadi meminjamkan lahannya di Naga Lingga untuk lokasi belajar.
“Yayasan Wisma Remaja Indonesia kami dirikan sejak tahun 2019 supaya anak yang kami bimbing ini menjadi sebuah keluarga yang utuh, yang berasal dari desa didikan. Banyak anak yang saya bimbing, setelah tumbuh dewasa mereka bersumbangsih kembali. Sangat terima kasih kepada DAAI TV karena saat masa terpuruk saya memenangkan DAAI TV Inspirasi Award,” katanya.
Muliana, dari Madrasyah Aliyah SKB Menteri Bingkat memberikan bingkisan hasil lukisan coretannya kepada DAAI TV Medan.
Liputan DAAI TV ke murid sekolah didikan Yayasan Remaja Indonesia membuat mereka tersentuh. Muliana salah satu murid kelas 11 dari Madrasyah Aliyah SKB Menteri Bingkat di desa Bingkat mendapat liputan. Hal ini menambah semangat karena awalnya mereka berpikir, tempat mereka yang agak kurang mendapat perhatian ini ternyata DAAI TV bersedia meliput. Sangat baik dan memberi dampak yang baik untuk mereka.
“Hari ini ingin memberikan bingkisan berupa goresan zen angle kepada DAAI TV. Saya sangat berterima kasih kepada DAAI TV yang telah meliput di desa Bingkat. Saya jadi mengetahui dan terinspirasi hal hal yang baik yang telah DAAI TV lakukan. Harapan saya semoga DAAI TV dapat lebih berkembang dan lebih banyak menyiarkan kebajikan,” ungkap Muliana.
Jenni Sihombing (kanan) semakin paham tata krama Tzu Chi dan akan menjadi reporter yang membuat tayangan yang menginspirasi banyak orang.
Sementara itu, Jenni Sihombing Staf Daai TV mengaku mendapat banyak manfaat dari training yang ia ikuti. Salah satunya ia makin paham tentang tata krama Tzu Chi. Ia juga belajar banyak dari kisah hidup Agnes Pordasi yang berasal dari keluarga kurang mampu namun setelah dibantu Tzu Chi dapat kembali mengabdikan diri untuk masyarakat.
“Dengan kepribadian yang baik menjadi teladan.S aya juga melihat tayangan gerakan relawan Tzu Chi yang turun ke lapangan untuk membantu. Sebagai reporter akan membantu menyebarkan kebajikan dengan membuat tayangan yang menginsirasi,” tekadnya.
Editor: Khusnul Khotimah