Bertekad Menjadi Cahaya Dunia

Jurnalis : Ruth Putryani Saragih (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Tubagus Rizky, Laode Riza,l Rahmatullah Vimala (Tzu Chi Sinar Mas)

doc tzu chi

Dalam gathering Anak Asuh Beasiswa dan Pasien, Minggu 13 Agustus 2017, Anak asuh mendapatkan bingkisan cinta kasih berupa tas dan bantuan peralatan sekolah.

Kita harus berlomba dengan waktu, menggenggam dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Jangan biarkan hari demi hari berlalu sia-sia tanpa menghasilkan sesuatu

- Master Cheng Yen -

Matahari belum sepenuhnya memancarkan sinarnya, namun relawan Tzu Chi Sinar Mas tengah bersiap menyiapkan kegiatan Gathering Anak Asuh Beasiswa dan Pasien. Kegiatan dimulai tepat pukul 10.00 WIB, namun sejak pukul 08.00 anak asuh beasiswa maupun pasien mulai mulai memadati lokasi kegiatan di ruang Xi She Ting, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Minggu 13 Agustus 2017.

Rasa syukur juga bahagia semakin dirasakan relawan Tzu Chi Sinar Mas saat para tamu undangan, juga Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia maupun jajaran manajemen Sinar Mas. Rasa kekeluargaan pun begitu terasa. Tak sedikit tamu undangan dan juga penerima bantuan yang tidak mampu membendung air mata saat salah satu penerima bantuan, Annisa Nurrahmania bercerita tentang kondisi keluarganya melalui badai hidup.

Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Franky Oesman Widjaja turut menyampaikan pesan cinta kasihnya.


Ekspresi kesedihan Annisa Nurahmania dan keluarga saat mengenang orang tua mereka.

Dalam gathering anak asuh ini Annisa bercerita bahwa ia dan keempat adiknya harus menerima kenyataan bahwa ayah dan ibunya meninggal hanya berselang dua hari. Namun kondisi terpuruk keluarga ini telah berlalu. Annisa mengungkapkan, sejak kehadiran Tzu Chi ia dan adik-adiknya mulai bernapas lega dan tak lagi kehilangan arah tujuan hidup.

Tidak hanya Annisa Nurahmania, namun Yuniarti dan Sandia selaku penerima bantuan juga memberikan semangat kepada para anak asuh beasiswa. Di tengah himpitan ekonomi yang harus dihadapi ternyata tak memadamkan api semangat mereka untuk meraih cita-cita.

Pemberian beras cinta kasih dari Tzu Chi kepada para pasien.

Itulah sebab dalam gathering kali ini, relawan Tzu Chi Sinar Mas mengambil tema “Bertekad Menjadi Cahaya Dunia”. Tema ini menyampaikan pesan, bahwa apapun kondisi kehidupan yang ada di hadapan kita, tak akan mematahkan tekad dan semangat kita untuk membantu dan berguna bagi orang lain yang ada di sekitar kita.

Dalam pesan cinta kasihnya, Chairman Sinar Mas Agribusiness and Food dan sekaligus Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Franky Oesman Widjaja juga mengungkapkan agar para anak asuh beasiswa bersemangat dalam meraih cita-citanya dan mengingatkan mereka agar jangan pantang menyerah.

“Adik-adik jangan patah semangat. Kalau ada apa-apa ada Tzu Chi bisa terus interaksi. Dan mudah-mudahan bisa sukses dalam kehidupan. Dan mudah-mudahan dunia ini bisa menjadi lebih cerah dan lebih baik, serta penuh cinta kasih,” ungkap Franky Oesman Widjaja dalam pesan cinta kasihnya.

Apresiasi kepada Tzu Chi Sinar Mas juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei. “Sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bapak Franky Oesman Widjaja yang memimpin jajaran karyawan dan relawan di Sinar Mas yang memberikan beasiswa dan pengobatan sampai ke pelosok. Juga sangat berterima kasih kepada karyawan dan relawan yang berkontribusi kepada masyarakat sekitar,” ujar Liu Su Mei dalam sambutannya.

Tidak hanya itu, dalam sambutannya Liu Su Mei juga optimis bahwa mimpi mulia Satu Juta Hati Tzu Chi Sinar Mas akan tercapai di tahun ini.

Salah seorang penerima bantuan, Sandia, menyanyikan lagu berjudul Namaku Si Pemberani.


Potret Satu Keluarga yakni Tzu Chi Sinar Mas dan Penerima Bantuan.

Dalam gathering kali ini, relawan Tzu Chi Sinar Mas turut membagikan bingkisan cinta kasih berupa tas dan peralatan sekolah bagi para anak asuh beasiswa. Selain itu pula ada bantuan sembako serta minyak goreng kepada para pasien. Bingkisan cinta kasih ini merupakan wujud rasa syukur dan perhatian relawan Tzu Chi Sinar Mas kepada para penerima bantuan.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -