Bervegetaris untuk Menyelamatkan Bumi
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati, Arimami Suryo AThen Song Sie memberikan pemahaman tentang mengapa harus vegetaris sesuai dengan misi pelestarian lingkungan yang diterapkan di sekolah pada sosialisasi vegetarian.
Ratusan anak memenuhi bangku yang disediakan di ruang auditorium lantai 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng pagi itu (1/9/16). Pasalnya mereka akan mengikuti sosialisasi Vegetarian Club yang diprogramkan dari sekolah. Vegetarian Club menjadi salah satu program sekolah karena dirasa memiliki peranan cukup penting dalam menyelamatkan bumi. Kepala SMP Cinta Kasih Tzu Chi, Asep Yaya Suhaya, SE., MM menuturkan bahwa kondisi yang terjadi saat ini pada bumi adalah pemanasan global, dan bervegetaris menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan bumi dari ketidakselarasan empat unsur alam. “Apabila setiap orang bervegetaris minimal mengurangi (konsumsi) daging bisa mengurangi global warming,” ujar Asep.
Asep yang merupakan penggagas ide program ini mengaku akan mendesain program vegetarian club untuk dijadikan sebagai kegiatan ekstra kurikuler ke depannya. Setelah terbentuk anggota pada vegetarian club ini sekolah pun akan memfasilitasi berbagai macam kegiatan. “Nanti kami akan berikan workshop, cooking skill, dan lain-lain,” ujarnya. “Dengan begitu mereka akan tahu bahwa vegetaris menyehatkan, bukan untuk diri sendiri saja tetapi juga lingkungan,” tambahnya. Selain anak-anak, orang tua pun nantinya juga akan diberikan pemahaman yang sama, sehingga selain di lingkungan sekolah mereka juga mendapat dukungan dari lingkungan keluarga.
Kepala SMP Cinta Kasih Tzu Chi, Asep Yaya Suhaya, SE., MM yang merupakan penggagas ide program ini mengaku akan mendesain program vegetarian club untuk dijadikan kegiatan ekstra kurikuler ke depannya.
Selama lebih kurang satu jam sosialisasi, Then Song Sie memberikan pemahaman tentang mengapa harus vegetaris sesuai dengan misi pelestarian lingkungan yang diterapkan di sekolah. “Kita memberikan informasi awal di mana membuka pemahaman mereka (siswa) tentang vegetaris, tentang pelestarian lingkungan yang prosesnya akan terus berlanjut,” kata Then Song Sie. “Ke depan akan mengundang pembicara dari luar agar ada penguatan, jadi mereka juga mendapatkan informasi dari luar bahwa mereka juga melakukan hal yang sama mengajak orang untuk melakukan vegetaris,” lanjut koordinator kegiatan ini.
Sosialisasi ini mengawali program yang dicanangkan sekolah. Selanjutnya akan ada pemantapan, perekrutan, hingga pekan vegetarian, dan kegiatan lainnya. Laoshi Chai, sapaan akrab Then Song Sie berharap melalui sosialisasi dan program vegetarian club ini dapat menggugah hati para murid, sehingga dengan kesadaran sendiri anak-anak mengubah pola makan mereka. “Kalau ada kesadaran (diri sendiri) bisa selamanya, kalau tidak ada kesadaran tidak bisa bertahan panjang. Sifatnya sementara,” ujar guru Bahasa Mandarin ini. Dua hari sebelumnya juga dilakukan sosialisasi yang sama kepada murid-murid kelas tujuh dan delapan.
Tayangan yang Menginspirasi
Elisabeth Gomarda, satu dari 125 murid kelas IX (3 SMP) yang hadir dalam sosialisasi vegetaris ini menyatakan niatnya untuk memulai bervegetaris dengan bergabung dalam vegetarian club nantinya. Ada satu tayangan video yang membuatnya terinspirasi untuk mengubah pola makannya menjadi seorang vegetarian. “Jadi tertarik buat vegetaris, karena kita sama kayak hewan juga. Kalau misalkan buntutnya kita potong, kasihan itu berarti kita menyiksa,” ujarnya.
Sebanyak 125 murid kelas IX (3 SMP) yang hadir mengikuti sosialisasi vegetarian yang digelar di aula lantai 2 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.
Siswa-siswi dengan penuh perhatian mendengarkan penjelasan dari guru melalui tayangan-tayangan video.
Usai sosialisasi, Elisabeth mengaku sudah sepakat dengan teman-temannya untuk bersama-sama belajar mengurangi konsumsi daging. Meskipun begitu, belia 14 tahun ini akan meminta ijin orang tuanya. “Sebenarnya mama sudah ajakin tapi kayak masih belum tertarik ngapain sih vege gitu. Sekarang baru sadar,” ujarnya tersipu. Ia juga berharap agar teman-temannya yang datang mengikuti sosialisasi ini sadar akan pentingnya vegetaris untuk pelestarian lingkungan, sehingga mereka mau untuk mengurangi makan daging.
Elisabeth Gomarda (tengah) akan belajar bervegetaris dan bergabung dalam vegetarian club yang diprogramkan oleh sekolah. Sementara itu Angeline Lovelyn (kanan) sudah bervegetaris sejak usia 2 tahun.
Sementara itu, Angeline Lovelyn yang sudah bervegetaris sejak usia dua tahun mengaku senang dengan adanya sosialisasi vegetarian club ini. Bahkan dia mengatakan bahwa makanan vegetaris itu sehat dan memiliki protein yang cukup dari tempe maupun tahu. Dengan menjalani pola makan vegetaris selama empat belas tahun ini, Lovelyn mengaku tidak mudah marah dan bisa mengontrol emosinya. “Saya lebih sabar dalam menghadapi sesuatu, enggak pemarah,” akunya. Meskipun di rumahnya ada anggota keluarga yang tidak bervegetaris namun Lovelyn tidak tergiur dengan menu hewani yang tersaji di meja makan. Terlebih mamanya juga seorang vegetarian yang terus memberikan dukungan kepadanya.