Berwiraniaga di Pekan Amal

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Lo Wahyuni (He Qi Utara)

Dalam Pekan Amal Tzu Chi, masyarakat umum, dan mahasiswa dari STIE Trisakti juga turut membantu menjaga stan yang ada.Salah satu nya Yenty(rompi), remaja berusia 19 tahun ini, mencoba mempraktikkan konsep wiraniaga di acara tersebut.

“ Popcorn,  popcorn, enak, dan gurih,  ayo boleh dicoba,”teriak Yenti,  seraya menjajakan makanan ringan  yang berbahan baku jagung  ini kepada para pengunjung yang hadir di acara Pekan Amal Tzu Chi. Remaja berusia 19 tahun ini, mencoba mempraktikkan konsep wiraniaga di acara tersebut. Meskipun baru pertama kali mencoba sebagai pramuniaga, tetapi ia sangat menikmati proses dari berwiraniaga. “Seru dan seneng, saya di sini bisa praktik langsung pelajaran di sekolah. Mula-mula agak grogi waktu menawarin  ke pengunjung, tetapi lambat laun jadi terbiasa dan asyik juga sebab dapat pengalaman baru, ”terang mahasiswi STIE Trisakti ini sambil tersenyum karena pada hari itu, ia berhasil menjual banyak popcorn.

 Yenti merupakan satu dari beberapa anak mahasiswa/i STIE Trisakti yang mempraktikkan konsep berwiraniaga di acara Pekan Amal Tzu Chi. Selain Yenti ada juga Novianty Santoso yang membantu menjaga stan minuman ringan temulawak. Dari Novianty diketahui sejumlah 10 orang mahasiswa/i yang membantu relawan Tzu Chi untuk menjaga stan-stan di Pekan Amal Tzu Chi. Kesepuluh orang tersebut tergabung dalam sebuah organisasi kemahasiswaan di kampusnya yaitu Dhammasena Trisakti. “ Kita berminat   mendukung acara ini, sebab ikut  juga berdana  untuk pembangunan RS Tzu Chi baru. Bahkan  tahun lalu  saya juga sudah ikut membantu acara seperti ini “ kata mahasiswi semester lima ini.   Remaja  berusia 20 tahun ini pun antusias dengan acara yang diadakan oleh Tzu Chi. “Senang Shixiong Shijie  di Tzu Chi  welcome banget atas kehadiran kita.   Saya sangat kagum dengan Tzu Chi.  Dari awal  hanya 30 orang ibu rumah tangga , sekarang  Tzu Chi  bisa hadir di 54 negara di seluruh dunia,”paparnya pasti.

Partisipasi para mahasiswa/i di Pekan Amal karena sejak tahun lalu, Tzu Chi telah mensosialisasikan celengan bambu Tzu Chi di kampus STIE Trisakti dan sudah dilakukan beberapa kali penuangan celengan, sehingga mereka pun tertarik untuk bergabung. “ Jargon dana kecil amal besar sudah terkenal di kalangan mahasiswa, bahkan sebagian  teman-teman juga sudah jadi relawan Tzu Chi.  Alumni STIE sudah ikut berperan serta di banyak kegiatan Tzu Chi,” Cerita Novianty sembari melayani pelanggan.

Dalam Pekan amal Tzu Chi, para pengunjung juga dihibur dengan penampilan dari relawan dan anak-anak Kelas Budi Pekerti. Salah satu penampilan yang dibawakan ialah bela diri Wushu


Suwarti (baju merah), seorang pengunjung di acara Pekan Amal merasa stan yang ada, sangat variatif dan banyak, sehingga ia tidak bosan dan tertarik untuk mengunjungi stan satu persatu.

Lalu bagi Devi (25), salah seorang alumni Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti yang turut  menjaga stan buku-buku berbahasa mandarin mengatakan jika nama Tzu Chi tidak asing lagi baginya.  “Di Singkawang, adik saya sudah jadi relawan Tzu Chi.   Saya juga suka menonton acara Da Ai TV di kost,”  kata  wanita yang baru pertama kali menjadi pramuniaga ini.   “Waktu saya kerja di hotel Shangrilla di Dubai,  pernah melihat tamu  yang memakai seragam biru putih seperti ini.   Tzu Chi sering menolong banyak korban bencana dan  orang-orang sakit dan tanpa pamrih. Jadi saya bangga bisa membantu disini dan berminat juga menjadi relawan kelak,” pungkasnya dengan penuh bangga.

Berbelanja Sambil Berdonasi   

Kesan positif dan gembira juga dirasakan oleh Suwarti, seorang pengunjung di acara Pekan Amal. Ia merasa stan yang ada, sangat variatif dan banyak, sehingga ia tidak bosan dan tertarik untuk mengunjungi stan satu persatu. “ Bagus, stan-stannya banyak. Ada barang  rumah tangga, minuman dan makanannya juga enak-enak,” terang Suwarti antusias. Menurut Suwarti, tidak hanya stan yang menarik tetapi suasana dalam acara juga sangat bagus. “Senang bisa datang kesini. Selain bisa berdonasi juga   dapat banyak barang dan perut kenyang,” ujar Wanita asal Bogor ini sambil tersenyum sumringah .

Wisnu (kanan), seorang pengunjung yang berasal dari Jelambar ini mengatakan jika dalam acara Pekan Amal Tzu Chi, para pengunjung dapat melihat pertunjukkan gerakan isyarat tangan selama berkeliling melihat stan yang ada.

Pengunjung lainnya, Wisnu (58)  yang datang bersama keluarganya juga merasakan hal yang senada dengan Suwarti. “Pertunjukan anak-anak sekolah Tzu Chi luar biasa, saya jadi terinspirasi untuk membekali anak saya dengn seni bela diri. Lagu-lagu bahasa isyarat tangannya juga merdu dan seru.    Acara ini bagus dan bisa menjadi hiburan keluarga.  Terima kasih Tzu Chi,” Pungkas Wisnu yang tinggal di daerah Jelambar ini.

Acara Pekan Amal Tzu Chi yang berlangsung selama dua hari  pada tanggal 31 Oktober – 1 November 2015 ini diadakan di lantai dasar Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara dapat berjalan baik dan sukses serta dihadiri oleh ribuan pengunjung dari berbagai kota di Indonesia. Dari  kumpulan kupon ini, semua orang sudah beramal  membantu dana pembangunan Rumah Sakit Tzu Chi.   Setiap tetes  cinta kasih ini  akan menjadi benih yang baik untuk memberikan manfaat  yang baik bagi semua pihak pula.   


Artikel Terkait

Yang Ditunggu-tunggu Datang Juga, Pekan Amal Tzu Chi 2019

Yang Ditunggu-tunggu Datang Juga, Pekan Amal Tzu Chi 2019

19 Oktober 2019

Dengan wajah yang berseri-seri, Ketua Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei membuka Pekan Amal Tzu Chi 2019 dengan memukul gong bazar sebanyak tiga kali. Pekan Amal Tzu Chi 2019 ini berlangsung meriah, namun sangat rapi dan tertib. Ada 207 stan yang menjual berbagai kebutuhan rumah tangga, kebutuhan sehari-hari, makanan, minuman dan masih banyak lagi.

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Muara dari Kumpulan Cinta Kasih

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Muara dari Kumpulan Cinta Kasih

24 April 2018
Terlaksananya Pekan Amal Tzu Chi 2018 bukan hanya sumbangsih dari satu atau dua orang semata. Sebaliknya, pekan amal merupakan kumpulan dari niat baik dan cinta kasih dari berbagai pihak: relawan Tzu Chi, para donatur, dan yang pasti masyarakat umum.
Semangat Cinta Kasih dari Timur

Semangat Cinta Kasih dari Timur

16 Desember 2016

Selain menggelar berbagai produk panganan vegetaris juga menyediakan barang-barang keperluan rumah tangga dan sembako. Relawan yang berpartisipasi pun tidak hanya dari Jakarta tetapi relawan luar kota juga turut hadir menggalang dana galang hati ini.

Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -