Biar Langit Mendung, Hati Para Relawan Tzu Chi ini Tetap Terang

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah
Akuan ketika memberikan celengan bambu Tzu Chi pada Fransiska. Fransiska begitu terharu dengan segenap perhatian relawan Tzu Chi kepada ia dan keluarganya.

Sabtu pagi itu, (12/5/2025) langit mendung menggantung rendah. Meski begitu, Akuan dan tiga relawan Tzu Chi lainnya dari He Qi Tangerang tetap mantap memanaskan mesin motor mereka menuju kediaman seorang penerima bantuan Tzu Chi atau Gan En Hu untuk kunjungan kasih.

Kunjungan kasih merupakan salah satu aktivitas misi amal Tzu Chi, yang mana para relawan mengunjungi Gan En Hu guna memantau perkembangan kesehatan penerima bantuan serta memberikan perhatian dan dukungan moral. Kunjungan kasih kali ini ke rumah Fransiska (58), di bilangan Periuk, Kota Tangerang.

Fransiska yang tengah berjuang untuk sembuh dari kanker serviks stadium 2B ini telah menjadi Gan En Hu selama setahun terakhir. Bantuan yang diterimanya berupa biaya transportasi untuk berobat serta biaya obat yang tak dicover oleh layanan BPJS Kesehatan.

“Kalau tidak ada bantuan ini saya tidak tahu mesti bagaimana. Dengan bantuan ini, saya bisa minum obat, kalau tidak, saya tidak bisa beli. Obatnya mahal, kadang sejuta lebih, jadi sekarang sudah agak ringan,” kata Fransiska.

Pada proses survei ini, dengan detail para relawan mencatat beberapa hal terkait kondisi Pak Amin.

Mengetahui dirinya mengidap kanker bermula dari seringnya ia pingsan. Claudia, anak sulungnya lalu membawa sang ibu ke rumah sakit terdekat, bahkan Fransiska dirawat selama sepekan. Sepulang dari rumah sakit, Fransiska mengalami menstruasi yang tak henti-henti. Melalui serangkaian pemeriksaan barulah diketahui ternyata pada bulan Mei 2024, ia sudah delapan bulan lamanya terkena kanker.

Lambat laun, Fransiska yang sebelumnya berjualan kue keliling kondisi fisiknya sudah tak kuat lagi mencari nafkah. Sementara sang suami mengalami stroke ringan sehingga tak bisa bekerja. Claudia yang sering meminta izin mengantar ibunya berobat pun akhirnya terkena pemutusan hubungan kerja dari tempat kerjanya. Pemasukan keluarga ini bergantung pada anak kedua mereka Jimmy. Masih ada satu anak lagi, Clara yang masih duduk di bangku sekolah.

Dalam Derita, Hadir Cinta
Kebingungan melanda keluarga ini. Hingga suatu hari, kakak dari Fransiska memberitahu tentang Tzu Chi dan menyarankannya untuk mengajukan bantuan. Pada 20 April 2024, tim dari He Qi Tangerang melakukan survei dan kemudian menyetujui permohanan bantuan Fransiska.

“Kami lihat semangatnya Bu Fransiska untuk sembuh itu luar biasa. ‘Saya mau sembuh, saya mau sehat lagi jie.’ Makanya waktu meeting kami bilang, Bu Fransiska kita harus bantu,” kata Akuan, relawan Tzu Chi.

Kebahagiaan tampak di wajah para relawan yang mengisi Sabtu paginya dengan kunjungan kasih. Rasa syukur juga tampak di wajah anggota keluarga Fransiska atas dukungan moril para relawan Tzu Chi.

Hari demi hari, kondisi Fransiska membaik. Namun dua bulan terakhir, Fransiska mengeluhkan sakit di bagian perut bawahnya. Ia telah melakukan pemeriksaan dan tengah menunggu hasilnya. Di tengah perjuangannya untuk sembuh, cobaan lainnya datang. Sang suami, Amin mengalami serangan stroke kedua sejak dua bulan lalu. Fransiska pun mengajukan bantuan untuk suaminya.

“Hari ini memang kami juga dalam rangka survei Pak Amin,”terang Akuan yang menjadi relawan Tzu Chi sejak tahun 2021 ini.

Dalam suasana yang mendung, sangat menyenangkan jika bisa bersantai di rumah. Namun keempat relawan Tzu Chi ini lebih memilih mendengarkan panggilan hati untuk menolong orang lain melalui proses survei ini.

“Karena kami tebersit bagaimana kita bisa membantu orang. Orang itu kan mencari sehatnya, ingin sehat. Mereka ada keterbatasan tapi punya keinginan untuk kita bantu, ya kita datang untuk survei, kita bantu dia untuk mendapat bantuan itu,” sambung Akuan.

Keluarga Fransiska begitu terharu dengan keramahan para relawan Tzu Chi dan perlakuan relawan yang sangat menghargai mereka.

Pada proses survei ini, dengan detail para relawan mencatat informasi yang dibutuhkan, seperti kronologi Pak Amin terkena stroke kedua, lalu siapa sekarang yang mencari nafkah. Hasil survei akan dibahas di meeting bersama tim relawan Misi Amal He Qi Tangerang untuk ditentukan apakah dibantu serta jenis bantuannya.

Tiada yang diharapkan para relawan melainkan kesembuhan keduanya, Bu Fransiska dan Pak Amin. “Sehat kembali dan bisa beraktivitas kembali supaya ekonomi di keluarganya juga membaik. Terus juga bisa membantu orang yang membutuhkan,” kata Akuan sembari memperkenalkan Celengan Bambu Tzu Chi pada keluarga Fransiska.

Bahwa dalam keadaan sesulit apapun kita masih bisa membantu orang lain semampu kita, seperti dengan menyisihkan uang koin ke celengan bambu. Makin lama celengan bambu akan penuh dan nanti dituang serta digabung dengan milik orang lain untuk membantu orang yang membutuhkan.Kebaikan yang dihimpun dari orang banyak, hasilnya tentu akan besar juga dampaknya dalam membantu mereka yang membutuhkan.

“Senang banget diperhatikan. Terima kasih banget,” ujar Fransiska kepada para relawan yang hendak berpamitan. Dalam penderitaan yang dalam pun, ketika kepedulian hadir, harapan akan selalu menemukan jalannya.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Alat Bantu Dengar dari Tzu Chi Bikin Ruby Makin Ceria dan Juga Pintar

Alat Bantu Dengar dari Tzu Chi Bikin Ruby Makin Ceria dan Juga Pintar

08 Mei 2024

Dibanding dua sesi terapi sebelumnya, hari itu Ruby (5) sangat kooperatif. Ia sudah tak lari-larian, sudah tak merebut mainan lagi. Ia duduk tenang mengikuti instruksi terapisnya, Kak Afifah dengan baik.

Bantuan Foot Abduction Brace (FAB) untuk Mazzaya

Bantuan Foot Abduction Brace (FAB) untuk Mazzaya

27 September 2024

Relawan Tzu Chi dari komunitas Xie Li Downstream Belawan berbagi kasih dengan memberikan bantuan sepatu Foot Abduction Brace (FAB) kepada Mazzaya, Balita yang mengalami kekurangan fisik pada kakinya.

Semangat dalam Menghargai Kehidupan

Semangat dalam Menghargai Kehidupan

15 Agustus 2024

Semangat Elrose, seorang penerima bantuan menginspirasi para relawan Tzu Chi Pekanbaru. Dalam keadaan sakit, Elrose sangat menghargai kehidupannya dan tetap berusaha hidup mandiri. "Selama 2 tahun dibantu Tzu Chi, saya merasa sangat tertolong," ungkap Elrose haru.

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -