Binar Penerang Masa Depan
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
|
| ||
Pada awalnya, sekolah TK ini didirikan pada tahun 1958 oleh Yayasan Bhayangkari (organisasi persatuan istri-istri polisi). Sejak awal pembangunan hingga sekarang kondisi bangunan sekolah tidak pernah mengalami renovasi. “ Pada awalnya, ketika anak-anak bersekolah di sini banyak kekhawatiran yang menghantui kepala kami. Mengingat fondasi bangunan sekolah yang telah tua dan rapuh, menyebabkan beberapa bagian bangunan dapat roboh jika secara tidak sengaja tersenggol,” ujar Drs.Angesta Romano Yoyol, Kapolrestro Jakarta Pusat. Oleh sebab itu, Kapolres mengajukan bantuan renovasi sekolah kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan ternyata disetujui. Pembangunan gedung yang baru pun dimulai pada tanggal 2 April 2012. Selama menunggu proses pembangunan sekolah selesai, kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke gedung serba guna yang berada tepat di belakang sekolah.
Keterangan :
Layaknya sebuah cahaya yang menerangi kegelapan, dengan berdirinya bangunan sekolah yang baru para siswa – siswinya dapat memiliki sebuah pengharapan baru akan kehidupan yang lebih baik untuk ke depannya. Di kurikulum yang baru nanti (16/7) para anggota Bhayangkari akan mengajak para warga sekitar yang kurang mampu untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah ini. Dalam hal biaya dan iuran sekolah, sekolah TK Bhayangkari relatif kecil dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya. Pengawasan prosedur belajar-mengajar, administrasi sekolah keseluruhannya akan di kelola langsung oleh anggota dari Bhayangkari. “Sangat bagus sekali,semoga bangunan ini dapat bermanfaat untuk kami terutama untuk masyarakat sekitar dan dapat merekrut murid lebih banyak. Dalam arti tidak hanya dari masyarakat sekitar tetapi dari lingkungan yang lain,” ujar Lusi. Ar.Yoyol. Para relawan Tzu Chi yang mendampingi berharap para murid TK Bhayangkari 02 tidak hanya mendapat pendidikan akademik yang baik tetapi juga mendapat pembelajaran budaya humanis. Sehingga nilai pendidikan di sekolah ini menjadi lebih bermakna. “Hari senin, ketika sekolah mulai beraktifitas, para relawan Tzu Chi akan turut datang menemani para murid. Tidak hanya menemani untuk satu hari saja, tetapi untuk selanjutnya. Sehingga para murid di sini juga dapat menerima pelajaran budi pekerti Tzu Chi,” ujar Hemming Suryanto Shixiong, relawan Tzu Chi. |
| ||
Artikel Terkait
“Aku Ingin Sembuhâ€
07 Agustus 2010Dua Tangan yang Menyelamatkan
02 Maret 2016Kelas budi pekerti (Xiao Tai Yang) Tanjung Balai Karimun belajar tentang melestarikan lingkungan dengan memilah sampah. Kegiatan belajar ini dilaksanakan di depo pelestarian lingkungan. menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama. Jika ingin bumi selalu bersih maka mulailah merubah sikap diri sendiri, dan gunakanlah kedua tangan demi menyelamatkan bumi.
Mahasiswa Politeknik Pekerjaan Umum Semarang Melihat Praktik Socio-Engineering di Tzu Chi
02 Agustus 2024Tzu Chi berbagi bagaimana peran budaya humanis menjadi pendukung nomor satu dalam aspek socio-engineering di setiap proses pembangunan di Tzu Chi kepada para mahasiswa Politeknik Pekerjaan Umum (PU) Semarang.