Bingkisan Natal Penuh Kasih Sayang untuk Tania

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari, Dok. Pribadi, Videografer: Chandra S.

Viona Angelia, relawan Tzu Chi Tangerang melakukan kunjungan kasih ke kontrakan keluarga Tania Stephanie, penerima bantuan Tzu Chi di Parung Panjang, Kamis, 10 Desember 2020. Ia disambut hangat oleh Joice, ibunda Tania, yang telah menantikan kedatangannya dengan penuh senyuman.


Viona Angelia, relawan Tzu Chi Tangerang memberikan bingkisan Natal kepada Tania Stephanie, penerima bantuan Tzu Chi di Parung Panjang.

Dalam kunjungan tersebut, Viona membawakan Tania bingkisan untuk menyambut Hari Raya Natal, ada angpao dan paket bantuan kebutuhan sehari-hari, termasuk popok yang merupakan bantuan bulanan dari Tzu Chi untuk Tania.

Tania (22) adalah gadis yang aktif dan ceria sebelum sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuhnya sendiri. Autoimun yang menyerang syaraf di belakang otak kecil Tania membuat motoriknya melemah dari waktu ke waktu.


Bingkisan Natal yang diberikan berupa angpao dan paket bantuan kebutuhan sehari-hari, termasuk popok yang merupakan bantuan bulanan dari Tzu Chi untuk Tania.

Menurut penuturan ibunya, Tania mulai mengalami sakit pada November 2019. Saat ini dokter melakukan pemeriksaan umum dan menjelaskan bahwa Tania hanya menderita vertigo. Tapi gejala yang lebih serius pada pekan berikutnya membuat dokter bertindak lebih lanjut hingga akhirnya dokter memvonis adanya autoimun dalam diri Tania.

Joice menceritakan bahwa autoimun yang diderita Tania adalah autoimun yang sangat langka yang menyerang motorik seseorang. Dalam kurun waktu satu tahun, Tania sudah sangat lemah dan tidak mampu berjalan. Kini gadis yang menyandang predikat sebagai mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jakarta itu hanya bisa terbaring lemah dan terpaksa kembali bergantung pada sang ibu.


Viona Angelia berbincang dengan Joice (tengah) dan Adit (kanan) tentang kondisi keluarga termasuk perkembangan Tania.

Sempat juga Tania melalui kondisi tidak bisa berbicara seperti orang lumpuh total. Joice saat itu sangat terpukul. Ia sampai membekali anaknya dengan kaleng dan alat pemukul untuk memanggilnya sewaktu-waktu. Tapi obat dokter meringankan rasa sakit dan membantu Tania kembali bisa berbicara walau tertatih.

“Saya harus semangat, meskipun capek. Karena ini kan anak ya, jadi harus kita perhatikan, dimana kasih sayang kita bisakita tunjukkan saat ini. Itu yang membuat saya semangat. Kalau saya tidak semangat bagaimana? Dia butuh saya,” ungkap Joice.


Sepanjang hari Joice merawat Tania dengan penuh perhatian. Kondisi Tania kini masih belum bisa kembali duduk dan berdiri sehingga membutuhkan perhatian lebih.

Dibantu dengan anak keempatnya, Adit, Joice merawat Tania di rumah kontrakkan. Ibu lima anak itu mengaku sudah tidak sekuat dulu dimana ia bisa menggendong bayi Tania kemanapun Tania mau, tapi rasa sayang yang begitu besar membuatnya mampu melawan lemahnya.Terlebih baginya, Tania adalah seorang anak perempuan yang kehadirannya sangat ia impikan.

“Tania adalah anak saya perempuan satu-satunya yang saya dambakan. Empat orang laki-laki, saya harapkan perampuan, dan yang kelima akhirnya perempuan. Bagaimana saya tidak mengucap syukur, terima kasih. Tapi ya saya tidak menyalahkan Tuhan. Saya berterima kasih pada Tuhan,” kata Joice, “makanya saya tidak mau mengeluh dan bersungut-sungut, karena saya yakin pertolongan pasti datang.”


Foto keluarga yang dibagikan oleh Joice memperlihatkan Tania (belakang – ketiga dari kiri) ketika masih sehat dan berkumpul dengan seluruh keluarga.

Viona, relawan yang mendampingi Joice dan Tania mengaku salut terhadap kekuatannya menjaga sang anak. “Namanya kasih ibu sepanjang masa. Bu Joice sangat telaten memperhatikan Tania, keluarganya pun sangat mengasihi dan perhatian kepada adiknya. Saya sangat terkesan,” katanya.

Tak lupa Viona berdoa semoga Tania bisa diberikan kekuatan dan semangat oleh Tuhan. “Tania masih muda, masa depannya masih panjang, dan masih banyak hal juga cita-cita yang ingin dia capai. Saya pun berterima kasih kepada keluarga Tania karena menerima kami dengan penuh syukur,” timpal Viona.

Ranjang Medis untuk Tania

Berselang dua hari setelah Viona mengunjungi Tania, relawan Tzu Chi Tangerang kembali datang ke kontrakan Tania. Pada Sabtu (12 Desember 2020) tersebut, relawan memberikan ranjang medis untuk Tania. Hal itu untuk menindaklanjuti cerita Joice tentang kendala yang dihadapi Tania, yakni kesusahan untuk bangun dari ranjangnya dan duduk. Apalagi Joice sudah berumur dan tidak terlalu kuat untuk mengangkat Tania.


Sabtu, 12 Desember 2020, relawan Tzu Chi Tangerang kembali datang ke kontrakan Tania membawakan ranjang medis untuk memudahkan Joice merawat Tania.

“Karena keadaan Tania yang lumpuh, pastinya butuh perawatan jangka panjang. Dan saya rasa pastinya ranjang itu sangat memudahkan ibunya untuk merawat Tania,” tutur Viona, “apalagi itu ranjang medis di Depo Pelestarian Lingkungan Medang, Tangerang kan nganggur jadi bisa reuse kembali oleh Tania dan sangat bermanfaat sekali buat dia. Setidaknya Adit bisa kembali mengojek online untuk mencari penghasilan tambahan buat keluarga, jadi nggak perlu mengangkat-angkat Tania.”

Menerima ranjang medis untuk Tania, Joice sangat bersyukur. Rasa syukur itu kembali diungkapkan oleh Joice kepada Viona melalui pesan Whatsapp, “Slmt sore Viona Puji Tuhan Ranjangnya sdh di pakai Tania dan sangat bermanfaat sekali trimakasih banyak yaa Viona dan juga kepada Yayasan Buddha Tzu Chi tlng sampaikan trimakasih GBU all.” (Selamat sore Viona, Puji Tuhan ranjangnya sudah dipakai Tania dan sangat bermanfaat sekali. Terima kasih banyak yaa Viona dan juga kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Tolong sampaikan terima kasih. God bless you all..)


Ranjang medis yang dikirimkan relawan langsung dipergunakan oleh Tania. Dengan ranjang ini, Joice dan Adit tak perlu lagi mengangkat Tania untuk duduk, mereka hanya perlu memutar tuas di samping ranjang untuk memposisikan ranjang dalam posisi duduk.

“Rasanya saya sangat bersukacita bisa membantu meringankan penderitaan Tania dan keluarganya. Semoga benar-benar bermanfaat,” harap Viona.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Kunjungan Kasih untuk Warga Panti

Kunjungan Kasih untuk Warga Panti

17 Maret 2014 Bagi para lansia, kedatangan relawan sangat dinanti mereka. Terlihat dari antusiasnya para lansia saat mereka bisa diperiksa oleh tim dokter. Selain itu sebagian relawan juga membersihkan kuku, menyisir bahkan memangkas rambut lansia.
Kunjungan Kasih Untuk Opa dan Oma

Kunjungan Kasih Untuk Opa dan Oma

05 Februari 2016

Kunjungan ke Panti Sahabat Baru merupakan kegiatan rutin satu bulan sekali yang dilakukan relawan, sehingga terjalin keakraban antara relawan dan opa oma.

Semua Karena Cinta

Semua Karena Cinta

24 November 2020

Cerita tentang seorang anak yang akhirnya bisa mendengar berkat bantuan implant koklea tak lepas dari gigihnya perjuangan orang tua mereka. Cerita kali ini datang dari Zhafran (7), si anak tampan dengan gangguan pendengaran berat 100 desibel, kiri maupun kanan. Kabar baiknya, Zhafran sudah mengalami kemajuan. 

Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -