Bingkisan Natal untuk Pak Markus
Jurnalis : Junaedy Sulaiman, Ivon (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Djoni/Akwet, Junaedy S (Tzu Chi Lampung)Relawan Tzu Chi mengajak warga di Gereja Pentakosta Way Galih, Lampung Selatan untuk memperagakan isyarat tangan Satu Keluarga.
Menyambut Hari Raya Natal tahun 2019, Yayasan Buddha Tzu Chi Lampung mengadakan pembagian paket bingkisan di beberapa gereja yang ada di Bandar Lampung. Pada hari Senin, 16 Desember 2019, relawan Tzu Chi melakukan kunjungan kasih ke rumah-rumah calon penerima bantuan disertai pembagian kupon paket bingkisan. Pembagian kupon dibagi menjadi empat tempat, yakni Panjang, Teluk Betung, Kedaton, dan Way Galih.
“Kita harus datang ke rumah mereka door to door, jadi kita tahu bahwa mereka memang layak dibantu, dan menjalin jodoh baik dengan mereka. Selain itu kita juga akan menjelaskan apa itu Yayasan Buddha Tzu Chi,” ungkap Lis Linggarningsih, salah satu relawan komite yang turut membagi Kupon. Berjalan dari satu gang ke gang lainnya menelusuri rumah warga, relawan dibantu oleh pendeta dari gereja beserta Ketua RT setempat menuju rumah-rumah calon penerima bantuan.
Lany (memakai rompi), salah satu relawan ikut membagikan kupon ke rumah-rumah para penerima bantuan.
Pembagian Paket Natal
Tiga
hari kemudian, Kamis 19 Desember 2019, relawan Tzu Chi Lampung mendatangi gereja-gereja
yang menjadi tempat pembagian paket sembako. Pertama-tama relawan menuju Gereja
Katolik Santo Petrus Panjang dan Gereja Ratu Damai Teluk Betung Selatan. Setelah
itu relawan kemudian menuju Gereja Pante Kosta Kedaton dan Way Galih. Adapun
isi paket yakni minyak gorang (1 liter), kue kaleng, beras (5 kg), bihun dan
sirup (1 botol). Ada sebanyak 191 paket yang dibagikan untuk umat di
gereja-gereja tersebut, dan 9 paket bantuan lainnya untuk penerima bantuan Tzu
Chi. Di Panjang Lis Linggarningsih selaku komite yang hadir menyampaikan pesan cinta
kasih sebelum mulai membagi paket. “Dimanapun kita dilahirkan, kita adalah
saudara. Tanpa harus ada hubungan darah. Bantuan sembako ini akan habis pada
masanya, namun cinta kasih dan rasa
syukur yang terkandung di dalamnya akan
berlangsung sepanjang masa,” kata Lis Linggarningsih.
Relawan Tzu Chi Lampung, Lis Linggarningsih sedang menyampaikan pesan cinta kasih sebelum pembagian paket.
Pembagian paket dilakukan relawan Tzu Chi Lampung kepada mereka yang membutuhkan bantuan agar bisa merayakan Natal dengan penuh sukacita.
“Puji Tuhan, terima kasih sudah membantu kami, ini sangat bermanfaat bagi kami. Semoga semua yang berbagi semakin banyak rezekinya dan kita semua selalu dalam keadaan damai,” ungkap Markus, salah satu penerima bantuan di Gereja Panjang. Kata-kata Markus yang juga penjaga di Gereja Santo Petrus Panjang ini sangat menyentuh yakni “semoga kita semua selalu dalam keadaan damai”, karena memang ini yang diharapkan oleh Master Cheng Yen, dunia penuh cinta dan damai.
Markus mengungkapkan rasa bahagianya karena ada bantuan sembako untuk ia dan keluarganya menjelang Hari Raya Natal. “Terima kasih sekali ini, karena ini sangat bermanfaat buat orang seperti saya, apalagi ini menyambut Natal perlu banyak persiapan. Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua,” katanya dengan wajah sumringah.” Markus kemudian pulang sambil mengayuh sepedanya dan mengikat paket di belakang sepedanya. Semua ungkapan warga sangat menyentuh, harapan mereka adalah selalu ada cinta kasih dan kedamaian bagi semua insan.
Markus, salah satu penerima paket sembako dari Gereja Santo Petrus Panjang yang juga sebagai penjaga dan petugas kebersihan di gereja tersebut. Ia pulang dengan wajah sumringah sembari mengayuh sepedanya.
Relawan dan pengurus Gereja Ratu Damai mengabadikan momen setelah selesai pembagian paket bantuan.
Di tempat lain, yakni Gereja Pentakosta Way Galih, Lita Jonathan, relawan Tzu Chi Lampung juga menyampaikan pesan cinta kasih kepada seluruh penerima paket bingkisan Natal ini. “Yayasan Buddha Tzu Chi adalah yayasan sosial, kami membantu orang-orang yang membutuhkan uluran cinta kasih tanpa memandang suku, ras, dan agama. Jadi pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih banyak karena bapak ibu mau memberikan kesempatan kepada kami untuk menanam kebajikan,” sambut Lita.
Dalam kegiatan pembagian paket ini, ada satu relawan yang baru pertama kali ikut kegiatan Tzu Chi, Achin. Ia juga turut mengajak kedua anaknya yang sedang liburan sekolah. “Antusias, terharu juga sih. Ajak anak-anak juga supaya mereka tahu bahwa masih banyak yang lebih membutuhkan. Saya juga ingin menjadi relawan Tzu Chi,” ucapnya bersemangat.
Editor: Hadi Pranoto