Bingkisan Terindah Menyambut Lebaran

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari, Meity (Tzu Chi Palembang)

Senin, 4 Juli 2016, relawan Tzu Chi Palembang mengadakan Serah Terima Kunci Rumah Tahap I Program Bebenah Kampung Tzu Chi yang dilaksanakan di Kelurahan 13 Ilir, Palembang. Program pertama ini memberikan bantuan bedah rumah kepada 16 warga.

Hati M. Marham (45) rasanya senang tak terkira setiap kali ia mendorong satu gerobak pasir ke arah rumahnya. Walaupun cuaca panas, terik, dan lelah, ia tak mau membiarkan tukang-tukang di rumahnya menunggu untuk menyelesaikan pembangunan rumahnya. Ia pun tak sabar menanti rumah impiannya berdiri dengan kokoh.

Pasir, batu bata, ataupun semen, diangkutnya dengan semangat. Selain senang, hatinya juga dipenuhi dengan rasa syukur karena teman-teman di musala tak sungkan membantunya mengangkut bahan-bahan material. “Setiap membantu para tukang, saya selalu berkata dalam hati bahwa mimpi saya dan istri juga anak-anak kami akan terwujud. Maka semangat saya tak habis,” ucap Marham menerawang sembari tersenyum.

Sudah empat tahun, Marham bersama istri dan anak-anak mereka tinggal di rumah kontrakan yang letaknya di depan rumah lama mereka. Ketika para tetangga lainnya sibuk membangun rumah, Marham dan keluarganya cukup menahan asa untuk membangun rumah mereka kembali setelah rumah itu habis terbakar pada 2012 lalu.

Marham memandangi foto rumah lamanya. Ia mengajarkan anak ke-3 nya untuk selalu bersyukur karena dengan bersyukur maka tidak ada satu yang terasa kurang.

Di rumah baru mereka, Yulianawati mengajak anak dan keponakannya untuk bermain bersama, hal yang sulit ia rasakan ketika dirinya masih tinggal di kontrakan.

Kondisi rumah Marham dan Yuli ketika pertama kali relawan Tzu Chi melakuka survei. Sejak kebakaran melanda pada 2012 lalu, mereka tidak bisa membangun kembali rumah karena kondisi perekonomian yang tidak baik.

Di rumah kontrakan yang luasnya 2 x 6 meter itu mereka hidup berlima. Belum lagi, istri Marham, Yulianawati kala itu tengah hamil. “Susah untuk beraktivitas di dalam kontrakan,” tutur Marham. Pernah satu kali kontrakan Marham kebanjiran. Susah payah mereka mengungsikan barang dan bingung mencari tempat berlindung. Waktu itu impian untuk bisa membangun rumah semakin besar. “Tapi cam mano mau bangun rumah, kalau uangnyo tak bisa ngumpol?” sela Yuli, disusul tawa suaminya.

Penghasilan Marham sebagai tukang kayu bisa dibilang lumayan. Ia menerima 125 ribu rupiah perharinya. Namun penghasilan itu masih harus dipotong dengan biaya sekolah ketiga anak mereka dan biaya hidup sehari-hari, juga biaya kontrakan. Sisanya tak banyak yang bisa ditabung. “Belum lagi nanti istri mau melahirkan. Jadi tabungannya buat anak saja,” tambah Marham tersenyum getir. Keadaan ekonomi yang serba kurang tersebut membuat mimpi menjamu keluarga untuk hidup nyaman itu terasa cukup menjadi mimpi saja bagi Marham.

Kesabaran dan doanya kemudian menjadi nyata ketika relawan Tzu Chi datang membawa program bebenah rumah di Palembang November 2015 lalu. Marham yang sempat takut bermimpi tinggal di rumah nyaman, kini kembali bersemangat karena ia menjadi satu dari 16 penerima bantuan bedah rumah. Ia tak kenal lelah mendorong gerobak berisi pasir penuh. Ia pun tak lelah mengamplas daun pintu hingga kayunya halus. Kurang lebih 30 hari, bangunan rumah baru akhirnya menampakkan hasil. “Ini bingkisan lebaran yang sangat indah,” kata Marham. “Anak-anak pun sudah senang, mereka bilang, Mak.. kita Lebaran di rumah baru...,” imbuh Yuli menirukan perkataan anak-anak mereka.

Pada acara Serah Terima Kunci Rumah Tahap I Program Bebenah Kampung Tzu Chi yang dilaksanakan pada 4 Juli 2016 di Kelurahan 13 Ilir, Palembang, Marham pun mengungkapkan terima kasih yang tidak terkira. Lebih lanjut ia mengungkapkan dengan bantuan yang mereka dapatkan dari Tzu Chi, ayah empat anak ini mencoba mengambil pelajaran bahwa merupakan berkah apabila hidup saling berdampingan. Dan merupakan berkah pula apabila hidup saling membantu satu sama lain.

Melalui Tzu Chi ia juga belajar bahwa membantu sesama adalah hal yang mudah dilakukan asalkan niat baik selalu menyertai. “Bahkan kami yang kurang mampu ini masih bisa membantu orang lain. Asalkan kita bersyukur, pasti berkah selalu ada,” tuturnya setelah menuangkan celengan bambu. Ia pun ingin membantu sesama melalui donasi yang menurutnya tidak seberapa. “Semoga bisa membantu orang lain mewujudkan mimpinya seperti yang saya alami,” harapnya.

Dengan penuh kebahagiaan, relawan Tzu Chi Palembang ditemani Staf Khusus Walikota bersama menyerahkan kunci rumah warga. Mereka juga membekali rumah warga dengan satu kata perenungan Master Cheng Yen.

Relawan Tzu Chi memberikan foto rumah lama masing-masing warga. Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan perasaan syukur mereka sehingga bisa selalu mengingat berkah yang mereka terima, juga tidak lupa untuk kembali menciptakan berkah.

Penanggung jawab program Bebenah Rumah Tahap I, Hellen Friscilla pun tak kalah bahagia dengan para penerima bantuan. Ia berharap penerima bantuan ini akan masuk ke rumah baru dengan semangat baru dan momen baru yang penuh dengan kegembiraan. “Kita tahu bahwa sudah lama mereka menghuni rumah yang sempit dan tidak layak, maka kita bisa bayangkan di momen lebaran ini mereka sudah bisa menjamu keluarga di rumah baru,” ujarnya.

Walikota Palembang yang diwakili oleh Sudirman, Staf khusus Walikota juga mengucapkan ungkapan syukur dan selamat kepada warga. Ia berpesan agar warga bisa menjaga rumah mereka masing-masing sekaligus lingkungan dan rasa persaudaraan. “Karena yang terpenting dari program ini adalah cinta kasih. Bahwa relawan Tzu Chi tidak mengharapkan hal lain selain saling membagi cinta kasih kepada sesama,” ungkapnya. Ke depannya, ia mengatakan akan terus mendukung Program Bebenah Rumah Tu Chi yang masih akan dilanjutkan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan warga.


Artikel Terkait

Bingkisan Terindah Menyambut Lebaran

Bingkisan Terindah Menyambut Lebaran

04 Juli 2016
Senin, 4 Juli 2016, relawan Tzu Chi Palembang mengadakan Serah Terima Kunci Rumah Tahap I Program Bebenah Kampung Tzu Chi yang dilaksanakan di Kelurahan 13 Ilir, Palembang. Program pertama ini memberikan bantuan bedah rumah kepada 16 warga.
The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -