Tommy (kiri), Tina, dan Dora sedang beradegan drama yang menceritakan tentang pengalaman relawan baru yang mendapat tugas sebagai koordinator kegiatan bazar amal.
Relawan Tzu Chi dari kounitas He Qi PIK dan Muara Karang mengadakan kegiatan traning relawan Abu Putih ke-4 pada Minggu 25 Agustus 2024. Kegiatan traning berlangsung di Aula Jing si, ruang Guo Yi Ting, Tzu Chi Centre. Relawan yang mengikuti traning ada 83 orang relawan didampingi 79 orang panitia yang ikut serta dalam kegiatan ini. Traning relawan Abu Putih ke-4 ini mengusung tema “Bodhisatwa Berbuat Baik Bersama dan Memupuk Berkah”.
Nancy relawan yang memandu acara memberi sambutan yang hangat kepada para peserta yang telah hadir. Selain itu, peserta dibagi dalam 10 kelompok untuk mengajak para peserta melakukan tur Aula Jing Si. Peserta traning mengunjungi Lobby Chi Bei Da Ting dan Humanitarian Culture Exhibition Hall di lantai 1, Lobby dan ruang Fu Hui Ting di lantai 2, tulisan Sutra dan Guo Yi Ting di lantai 3, serta ruang Jiang Jing Tang dan pondok kayu rumah Master Cheng Yen di lantai 4.
Lauw Dianayanti sedang mendampingi kelompok peserta traning di ruang Jing Si Lobby (Jing Si DA Ting). Di lobby ini terdapat replika Griya Jing Si dari kayu. Griya Jing Si adalah adalah tempat pelatihan diri Master Cheng Yen dan murid-muridnya di Hualien.
Pada setiap lokasi yang di kunjungi oleh peserta traning ada relawan senior yang menjelaskan nama lokasi serta makna dan fungsinya. Seperti yang dijelaskan oleh relawan senior memasuki ruang Humanitarian Culture Exhibition Hall adalah ruang pameran poster yang mengisahkan secara kronologis sejarah dan misi Tzu Chi di Taiwan dan di Indonesia. Ruangan ini merupakan saksi kehangatan cinta kasih antar manusia di dunia.
Usai berkeliling dari ruangan yang berada di Aula Jing si para peserta istirahat sejenak dan langsung kembali ke ruang traning untuk mendengarkan sharing dari Nadya salah satu staf DAAI TV yang memperkenalkan Visi dan Misi DAAI TV serta program-program yang menginspirasi dalam siaran DAAI TV serta mempromosikan aplikasi DAAI plus agar pemirsa lebih mudah mengakses siaran-siaran DAAI TV.
Visi & Misi Tzu Chi dan Tata Krama
Pada traning ini Minarni mengenalkan para peserta visi dan misi Tzu Chi serta tata krama yang harus dilakukan pada saat berkegiatan Tzu Chi. Tata krama yang dikenalkan bagaimana cara berbaris, berjalan, memasuki ruang makan, etika saat makan, serta cara melakukan fang zhang dan wen xun yang benar.
Minarni relawan Tzu Chi bersama dengan relawan lainnya sedang memperagakan tata krama budaya humanis ketika di meja makan dan tata kramanya.
83 orang relawan peserta traning Abu Putih ke-4 ini sedang membacakan sepuluh sila Tzu Chi.
Materi berikutnya adalah mengenai Sepuluh Sila Tzu Chi yang dibawakan oleh Sufei Tan. “Kita harus bertindak bijak sebagai proteksi kita dalam perang, yaitu kita terapkan dan mengikuti 10 sila Tzu Chi,” ucap Sufei.
Kegiatan traning Abu Putih ini di akhiri dengan penampilan drama yang berjudul “Menapaki Jalan Bodhisatwa bersama Keluarga Tzu Chi”. Drama tersebut menceritakan pengalaman relawan baru bernama Tommy yang diberikan sebuah tugas menjadi PIC untuk bazar Tzu Chi.
Tommy dalam adegan drama ini mengalami banyak rintangan karena tidak terlalu mengenal cara kerja komunitas Tzu Chi, namun berkat bimbingan dan kesabaran relawan-relawan senior di lingkungannya, Tommy dapat belajar untuk menjadi PIC yang baik. Drama tersebut adalah cara yang cukup menarik untuk membahas koordinasi 4 in 1 kepada para peserta.
Para peserta traning dan panitia traning berfoto bersama setelah kegiatan traning selesai dilaksanakan dengan penuh kebahagiaan.
Erli relawan yang bertanggung jawab pada pementasan drama menuturkan bahwa ada kendala dalam mengumpulkan orang yang banyak pada waktu yang sama. “Jadi kita hanya sempat latihan bersama di hari pertunjukan. Namun, karena semua pemainnya sangat bersungguh hati semua tokoh dapat memainkan perannya dengan baik,” ucap Erli bangga.
Erli menjelaskan tujuan drama ini untuk memotivasi relawan agar berani memikul tanggung jawab di setiap kegiatan Tzu Chi. “Relawan Tzu Chi tidak bekerja sendiri, keluarga besar Tzu Chi selalu siap untuk membantu,” ungkap Erli.
Editor: Anand Yahya