Bodhisatwa Cilik Penebar Cinta Kasih

Jurnalis : Rahma Mandasari (DAAI TV Medan), Fotografer : Pieter Chang (Tzu Chi Medan)

fotoTanggal 6 November 2011 Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan yang sering disebut Sunday School mengadakan malam keakraban murid dan orang tua di Paramount Ballroom, Medan.

“Di rumah, dia sudah mau bantu orang tua cuci piring. Udah gitu, kalau kita sakit, ada rasa takut. Takut kehilangan kalau nggak ada orang tua itu gimana rasanya. Dia menasihati kita jangan kerja terlalu capek. Dia pun bisa memotivasi temannya untuk suka berderma, beri sedikit uang sama orang yang membutuhkannya,” beginilah ungkapan bahagia Sean Saidin Chua dan  Fenny, orang tua dari murid Sydney Sweety Chua.

 

Kedua orang tua muda tersebut hadir dalam acara malam keakraban orang tua dan murid Sunday School Tzu Chi pada hari Minggu, tanggal 6 November 2011, di Paramount Ballroom Jalan Merak Jingga, Medan.

Acara tersebut merupakan momen kilas balik tentang apa yang telah dipelajari oleh para murid kelas bimbingan budi pekerti Tzu Chi (Sunday School) Medan selama setahun. Para orang tua dapat menyaksikan serangkaian slide foto kegiatan yang diikuti oleh anak mereka sejak awal tahun 2011, diantaranya: kunjungan kasih ke panti jompo, pelestarian lingkungan, pembelajaran tata krama (budaya humanis) Tzu Chi, serta praktik daur ulang.

foto  foto

Keterangan :

  • Dalam kelas budi pekerti tidak ditetapkan standar kelulusan, sebab yang terutama adalah perubahan perilaku para Bodhisatwa cilik (kiri).
  • Satu tahun lamanya para siswa menyisihkan cinta kasih mereka ke dalam celengan bambu (kanan).

“Bersyukur, menghormati, dan mencintai sesama, bersyukur dengan apa yang mereka dapati selama ini. Itulah nilai-nilai humanis yang berusaha kita tanamkan di dalam karakter setiap murid bimbingan Tzu Chi,” ujar Merry Sudilan Shijie, salah seorang relawan pendidik dalam sambutannya.

Di kelas budi pekerti ini, tidak ada standar penentu kelulusan yang diterapkan, namun lebih ditekankan pada perubahan perilaku yang mencerminkan budaya humanis dalam diri setiap anak. Alexander Tan Shixiong, yang juga relawan pendidik, menjelaskan bahwa budi pekerti adalah hal yang sulit ditetapkan standar kelulusannya. Dan yang terpenting bagi semua relawan pendidik, mereka telah berusaha semaksimal mungkin agar dapat membangkitkan dan menanamkan nilai budi pekerti kepada Bodhisatwa cilik yang bergabung dalam kelas budi pekerti Tzu Chi ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Setelah setahun mengikuti kelas budi pekerti di Tzu Chi, para orang tua bersyukur bahwa anak-anak mereka kian berbakti (kiri).
  • Di akhir acara keakraban, Mujianto Shibo, Ketua Kantor Cabang Tzu Chi di Medan memberikan cinderamata kepada anak-anak peserta Kelas Budi Pekerti Tzu Chi (kanan).

“Selain diajarkan berbakti kepada orang tua dan pelestarian lingkungan, yang paling saya suka adalah belajar  pelajaran bahasa isyarat tangan,” ungkap Cathy Chang, salah seorang murid. Hal itu terpancar dari semangatnya dalam ikut serta memperagakan lagu bahasa isyarat tangan (shou yu) bersama teman-temannya dalam acara malam keakraban tersebut.

Di puncak acara, para murid bersumbangsih dengan menyerahkan hasil tabungan celengan yang mereka kumpulkan selama 1 tahun, dan peragaan upacara penyajian teh serta merangkai bunga untuk diberikan kepada orang tua sebagai bakti dan balas budi mereka. Hasil bimbingan budi pekerti tersebut mencerminkan pesan Master Cheng Yen, “Ada 2 hal yang tidak dapat ditunda di dunia ini yaitu berbakti pada orang tua dan berbuat kebajikan.” Semoga benih cinta kasih dan kebajikan para murid kelas budi pekerti Tzu Chi ini tetap tumbuh dan menjadi insiprasi bagi sesama.

 


Artikel Terkait

Mensyukuri Berkah Yang Ada

Mensyukuri Berkah Yang Ada

12 Desember 2013 Selama survei, kita dapat melihat bahwa masih banyak saudara kita yang membutuhkan uluran tangan. Dengan demikian kita pun harus mensyukuri berkah yang ada.
Menjalin Kehangatan di Bulan Ramadan

Menjalin Kehangatan di Bulan Ramadan

18 April 2023

Tahun 2023 memberikan berkah bagi relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur, selain karena menempati kantor baru, relawan juga berkesempatan menjalin jodoh baik dengan warga Pegangsaan Dua dalam pembagian Paket Lebaran.

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -