Buah dari Kesabaran

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Apriyanto

fotoPara relawan dan Tim Medis Tzu Chi bersama-sama dengan dokter dan staf medis RS Sentra Cibinong menyanyikan lagu "Satu Keluarga" dan memeragakan isyarat tangan.

Matahari masih malu-malu menampakkan dirinya, sementara para relawan juga dokter telah siap memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien. Kegiatan hari ini adalah rangkaian Bakti Sosial (Baksos) ke-81 yang diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang bertujuan untuk membantu saudara-saudara yang kurang beruntung dalam mendapatkan pengobatan.

 

 

 

Sabtu 18 Februari 2012, Yayasan Buddha Tzu Chi bekerja sama dengan RS. Sentra Medika Cibinong menyelenggarakan Baksos Kesehatan ke-81. Seperti halnya baksos sebelumnya, baksos kali ini terdiri dari operasi katarak, operasi mayor dan minor. Operasi mayor mencakup operasi hernia, dan bibir sumbing, sedangkan operasi minor mencakup tumor kecil.

Pasien diperkirakan mencapai lebih dari 500 pasien yang terdiri dari warga Jakarta dan warga daerah Cibinong sendiri, bahkan adapula pasien yang bertempat tinggal di daerah lainnya. Cuaca yang awalnya mendung sedikit membuat para pasien takut kalau-kalau hujan akan mengguyur, namun ternyata mendung tidak berlangsung lama dan digantikan oleh cerahnya sinar matahari.

foto    foto

Keterangan :

  • Para pasien duduk dengan rapi sambil menunggu pendaftaran untuk melakukan operasi pada Sabtu 18 Februari 2012 (kiri).
  • Rendi, anak usia tiga tahun ini terlihat sangat ceria dan tidak mempunyai beban sedikit pun saat akan menjalani operasi (kanan).

Berdoa dan Bersabar
Dari begitu banyak pasien yang menunggu, terlihat salah satu pasien penderita hernia, yaitu Rendi. Anak usia tiga tahun ini sedikit pun tidak terlihat mempunyai beban dengan penyakit yang dideritanya. Sejak usia 11 bulan anak ini telah divonis menderita hernia, namun dengan usia yang masih begitu kecil ia belum dapat melakukan operasi. Selain itu, biaya yang besar juga membuat keluaganya mengurungkan niat untuk melakukan tindakan operasi. “Saya ibu rumah tangga, bapak pekerja swasta. Penghasilan belum bisa cukup untuk biaya operasi,” ujar Neni sambil sesekali bercanda dengan anaknya. “Bersyukur bisa ikut berobat sampai bisa operasi, biar anaknya cepat sembuh,” tambahnya.

Masih bersinggungan dengan dunia anak-anak, Arya Ramadhan, begitulah nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Kehidupannya begitu menyenangkan dengan orang-orang terkasih yang mengelilingi dirinya, hanya saja ada satu hal yang mengganjal dalam dirinya. Bibir sumbing membuat wajahnya berbeda dari anak-anak lainnya. Bibirnya seakan terbelah sampai rongga atas hingga hanya menyisakan sebelah hidungnya saja. Arya dilahirkan prematur oleh ibunya yang masih berusia 19 tahun (saat melahirkan) dengan operasi caesar. Pekerjaan yang membuat sang ibu lelah ternyata memicu ketidaknormalan kondisi janin yang dikandungnya. “Ada perasaan malu saat menggendong anak ini keluar,” cerita Maryani, nenek Arya, yang menceritakan kondisi ibu Arya saat itu. “Tapi kalau saya mah cuek aja, tak perlu menghiraukan omongan orang,” ujarnya lagi.

foto   foto

Keterangan :

  • Setelah menjalani operasi hernia, Rendi menangis menahan sakit, namun relawan berusaha menenangkannya (kiri).
  • Diharapkan baksos kesehatan ini dapat menyembuhkan rasa sakit yang dirasakan oleh banyak orang (kanan).

Keinginan untuk operasi telah dipendam keluarga ini, namun dokter menganjurkan untuk menunggu hingga berat badannya bertambah. “Pengennya emang segera operasi, tapi dokter suruh nunggu sampai berat badan anaknya 6-7 kilo,” jelas ibu rumah tangga ini. Di samping menunggu kesiapan anak, materi ternyata tak kunjung tercukupi untuk melakukan pengobatan. “Untung saja dapet info dari klinik yang bilang kalau ada operasi gratis disini (RS Sentra Medika-red), kalau sabar pasti selalu ada rezeki,” ucap sang nenek.

  
 

Artikel Terkait

Bersumbangsih untuk Korban Gempa Aceh

Bersumbangsih untuk Korban Gempa Aceh

09 Desember 2016

Pasca terjadinya bencana gempa 6,4 SR yang melanda Pidie Jaya, Aceh pada Rabu, 7 Desember 2016 pukul 05.03 WIB, Tzu Chi Indonesia melalui relawan dari Lhokseumawe pada pukul 11.00 WIB segera turun ke lapangan. Relawan mensurvei lokasi bencana dan melihat apa yang paling dibutuhkan oleh korban bencana.

Benih Awal Tzu Chi Dari Kota Dumai Dan Pulau Rupat

Benih Awal Tzu Chi Dari Kota Dumai Dan Pulau Rupat

26 April 2021

Sebanyak 24 orang mengikuti pelatihan Relawan Abu Putih di Kantor Tzu Chi Pekanbaru, Minggu 18 April 2021. Tujuan pelatihan ini adalah agar para relawan lebih memahami filosofi dan semangat cinta kasih universal Tzu Chi.

Menyalin dan Menyelami Dharma

Menyalin dan Menyelami Dharma

30 April 2018
Suasana tenang dan khidmat menyapu seluruh ruang kelas di Tzu Chi University Continuing Education Center, Gan En Lou, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Minggu 29 April 2018. Empat kelas di learning center tersebut dipenuhi oleh 93 relawan Tzu Chi yang tengah belajar menyalin Sutra Wu Liang Yi Jing dengan teknik kaligrafi.
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -