Budaya Humanis Para Calon Relawan
Jurnalis : Dewi Soejati (Tzu Chi Batam), Fotografer : Mina (Tzu Chi Batam)Sebanyak 34 orang warga Batam mengikuti acara sosialisasi calon relawan pada hari Minggu, 14 Maret 2010. . |
| ||
Walaupun kegiatan sosialisasi sudah sering dilakukan, namun panitia tetap menurunkan tim lengkap, yang terdiri dari seksi penyambutan, acara, konsumsi, logistik dan kebersihan, dokumentasi, pembawa acara dan pembawa materi. Nuansa budaya humanis sudah terasa saat calon relawan berbaris rapi dan kepada setiap orang diberikan kantong sepatu untuk menaruh sepatunya sebelum masuk ke ruang aula tempat acara berlangsung. Dengan rapi, calon relawan dengan ditemani oleh ketua regu memasuki ruangan dengan iringan lagu “Wu Liang Fa Men” (Dharma yang Tak Terhingga). Menanam Berkah Terinspirasi oleh wejangan Ji Shou, bahwa sebagai relawan kita memerlukan kesempatan untuk berbicara, bukan orang lain yang perlu mendengarkan, maka pada acara sosialisasi kali ini, pembawa acara dan pembawa materi dipercayakan kepada relawan yang sebelumnya hanya berperan di belakang layar. Relawan yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 3 komite , 12 relawan biru putih, dan 10 relawan abu putih.
Ket : - Para peserta mengikuti gerakan isyarat tangan yang dibawakan oleh relawan Tzu Chi Batam. (kiri) Ternyata para relawan ini dengan sepenuh hati mempersiapkan diri dan membawa materi ini dengan nyaris sempurna. Hal ini bisa terlihat pada sesi sharing, dimana para calon relawan ini bisa mengekspresikan diri bagaimana mereka terilhami oleh kata-kata atau materi yang mereka terima hari itu. Seperti yang dituturkan oleh Heng Khee Kiong, “Memaafkan dan penuh pengertian, kata- kata ini sangat membekas di hati saya. Saya harus selalu menggunakannya dalam kehidupan sehari hari.” Ada juga sharing dari dr Hendry Hartono, “Walaupun sebagai dokter (saya) sering membantu orang, namun saya masih harus belajar semangat cinta kasih universal Tzu Chi, yang selain bisa membantu yang kurang mampu juga bertekad mendidik yang mampu.” Linda Phan, peserta lainnya mengungkapkan, “Saya tidak menyangka Tzu Chi sudah berdiri begitu lama, 40 tahun. Saya harus segera bergabung supaya bisa turut serta membantu yang memerlukan.” Lain lagi dengan Eri, yang sebelumnya sama sekali belum mengenal Tzu Chi, tapi hanya bertekad ingin menjadi relawan, kesan pertamanya terhadap Tzu Chi adalah, ”Senyuman para relawan membuat saya betah, seperti keluarga. Mulai dari sekarang saya akan menjadi orang yang murah senyum.”
Ket : - Para peserta juga mengungkapkan perasaan dan kesan mereka selama mengikuti sosialisasi calon relawan Tzu Chi.. (kiri). Beberapa calon relawan lainnya sangat terkesan dengan isyarat tangan yang ditampilkan oleh relawan. Walaupun calon relawan yang mengikuti sosialisasi hari itu hanya 34 orang, namun acara berlangsung sangat interaktif dalam suasana yang rileks. Acara ditutup dengan peragaan isyarat tangan yang berjudul “Da Ai Hang Xiang Xin Shi Ji” dan “Yi Cia Ren” yang dibawakan para relawan. Suasana mengesankan juga ditampilkan oleh para calon relawan. Saat diminta untuk mengosongkan ruangan dengan memindahkan kursi dan meja ke tempat yang ditunjuk, lebih dari 30 orang bergerak sekaligus dalam sebuah ruangan, namun tanpa menimbulkan suara berisik. Sungguh sebuah budaya yang elegan. Acara hari itu berakhir dengan suasana penuh keluargaan. Koordinator acara juga berbagi pengalaman dengan menyampaikan bahwa awal mula ia ikut kegiatan Tzu Chi, ia merasa dirinya dibutuhkan oleh Tzu Chi. Setelah menjalani beberapa lama, sekarang ia sadar bahwa justru dirinyalah yang memerlukan Tzu Chi, sebagai tempat terbaik untuk melatih diri, supaya bisa mengubah kebiasaan buruk. | |||
Artikel Terkait
Menjalin Jodoh Baik Setiap Kesempatan
17 Juni 2014 Pagi itu, relawan Tzu Chi bersama-sama akan mengadakan pelatihan relawan di jing Si Books and café Kelapa GadingAdemnya Melihat Persahabatan Ponpes Nurul Iman dengan Tzu Chi
25 Mei 2023Persahabatan Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang telah terjalin selama 20 tahun ini menjadi cerminan toleransi umat beragama yang indah di Indonesia. Kali ini Tzu Chi kembali memberikan pelayanan kesehatan kepada 1.000 santri/wati.
Memperkenalkan Tzu Chi Melalui Bandung Innovation Expo
25 Januari 2019Ada beragam cara untuk memperkenalkan visi misi Tzu Chi kepada khalayak luas. Seperti pada 19 Januari 2019, Tzu Chi Bandung ikut berpartisipasi pada pagelaran Bandung Innovation Expo. Di pameran itu, sebanyak 39 perusahaan menawarkan produk inovasi serta jasa mereka. Tzu Chi Bandung pun turut hadir menawarkan produk makanan vegetaris seperti mi instan, sereal, serta berbagai produk Jing Si.