Budayakan Membaca Buku Sejak Dini
Jurnalis : Christine Desyliana (He Qi Barat 1), Fotografer : Christine Desyliana (He Qi Barat 1)Yayasan
Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan kegiatan donasi Buku Master Cheng Yen di
Sekolah Mutiara Bangsa 2, Tangerang pada 30 Mei 2018. Usai penyerahan mereka
berfoto bersama.
Zaman milenial seperti ini, seringkali orang membaca informasi dan berita melalui gadget atau media sosial elektronik lainnya, sehingga jumlah penggemar membaca buku pun makin berkurang. Walaupun demikian, bukan berarti buku-buku sebagai media komunikasi tertulis tidak diperlukan lagi, karena posisi buku pasti ada porsinya di kehidupan seseorang.
Buku-buku bacaan pun masih sangat diminati di salah satu sekolah yang berlokasi di jalan Husein Sastranegara no 29 B, Tangerang yaitu Sekolah Mutiara Bangsa 2. Sekolah ini terletak di depan komplek Perumahan Duta Garden, Tangerang. Jalinan jodoh dan ikatan silahturahmi yang terjalin baik sejak tahun 2008 hingga saat ini dalam beberapa bidang, maka pada hari Rabu, 30 Mei 2018, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan kegiatan Donasi Buku Jing Si di Sekolah Mutiara Bangsa 2 ini.
Salah
satu relawan Tzu Chi, Teguh Taslim menyerahkan sebanyak 10 buku-buku Jing Si
kepada Sekolah Mutiara Bangsa 2.
“Kegiatan rutin donasi Buku Master Cheng Yen ke sekolah-sekolah ini sudah dilakukan sejak 2015, sesuai harapan Master Cheng Yen di Misi Budaya Humanis bahwa ajaran kebaikan hendaklah diwariskan untuk menyucikan hati setiap manusia. Dan Sekolah Mutiara Bangsa 2 adalah sekolah ke-53 yang menerima donasi buku dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Propinsi DKI Jakarta,” jelas dari Yondy, Marketing Department PT. Jing Si.
Saat itu langit sangat cerah, seolah-olah sangat mendukung kegiatan ini. Kami yang beranggotakan enam relawan Tzu Chi dan seorang Staf Marketing Department Jing Si sudah tiba di lokasi pada jam 10.00 WIB. Dengan penuh semangat dan bahagia, kami mendapat sambutan hangat oleh Ibu Tan Maryani selaku Koordinator Utama Sekolah Mutiara Bangsa 2 di ruangannya. Setelah perbincangan singkat, maka kami semua menuju perpustakan sekolah untuk proses serah terima 10 Buku Master Cheng Yen, Pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, yang berisikan wejangan-wejangan bersifat universal. Adapun 10 buku-buku tersebut terdiri dari 2 komik berjudul Bulu Emas yang Hilang, 3 komik berjudul membeli kebijaksanaan, 5 set Jing Si Aphorism Anak.
Usai
menerima buku-buku Master Cheng Yen, anak-anak sangat antusias membaca buku yang
baru saja diterimanya.
“Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang berkenan memberikan buku-buku bacaan kepada Sekolah Mutiara Bangsa 2. Murid-murid sangat suka dengan buku bergambar menarik. Buku-buku ini selain menambah koleksi buku di perpustakaan juga dapat menambah minat baca murid-murid dan membawa perubahan yang lebih baik atas perilaku sehari-hari,” ujar Sulisiyana Budiyanto, Wakil Kepala SD Mutiara Bangsa 2 ini. “Semoga pesan moral dari Buku Master Cheng Yen ini dapat diaplikasikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat,” tambahnya.
Teguh Taslim, relawan Tzu Chi menyapa sekelompok murid dengan gembira dalam ruangan perpustakaan dan memberikan pesan agar para murid mengajak teman-teman yang lain untuk membaca 10 buku yang baru diterimanya di perpustakaan ini.
Relawan
Tzu Chi mendampingi dan menjelaskan kepada anak-anak yang sedang membaca isi
buku-buku Jing Si di perpustakaan.
Nita Nitantri, Wakil Kepala SMA Mutiara Bangsa 2 juga menyampaikan rasa terima kasihnya dan berharap hubungan kerjasama antara kedua belah pihak terus berlangsung. Sekolah Mutiara Bangsa 2 selalu menerima donasi buku-buku Master Cheng Yeng dengan tangan terbuka.
Sementara itu Jelita Ekklesia Shalomita yang masih kelas 4 SD dan hobi membaca ini dengan penuh percaya diri dan gaya anak-anak mengucapkan terima kasih atas donasi buku-buku ini dan akan membaca buku-buku baru tersebut di jam istirahat sekolah.
Aura saling menghormati, saling menghargai sangat kental. Komunikasi hangat penuh senyuman dan suasana kekeluargaan terasa di perpustakaan saat ini. Serah terima berjalan lancar, dan setiap momen yang hangat tersebut diabadikan dengan foto-foto untuk dokumentasi dan arsip.
Jelita Ekklesia
Shalomita (tengah) yang masih kelas 4 SD memberikan sharing
dan ucapan terima kasihnya atas donasi buku yang diberikan kepada sekolah.
Hari ini buku-buku menjadi “jembatan” antara Sekolah Mutiara Bangsa 2 dan Yayasan Buddha Tzu Chi. Buku-buku adalah media yang penuh dengan informasi dan dapat memperluas cakrawala pandangan seseorang. Alangkah baiknya jika minat baca selalu dikembangkan kepada para murid yang merupakan generasi penerus Bangsa Indonesia, apalagi jika isi dari buku tersebut bersifat lintas agama, suku, ras, golongan yang sangat sesuai dengan kondisi rakyat Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.
Pada akhirnya semua buku tersebut diserahkan kepada ibu Widya selaku Librarian (penanggung jawab di Perpustakaan) agar beliau dapat menyusun dan menyimpan semua buku tersebut di rak-rak perpustakaan, yang menambah semarak koleksi buku yang sudah berjumlah 5.563 buah buku di Perpustakaan yang sering dikunjungi dari hari Senin sampai Jumat oleh murid-murid dari TK, SD, SMP, SMA.
Hari sudah siang, tepat jam 11.30 WIB, relawan pun keluar dari Perpustakaan dan pamit sambil mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sekolah Mutiara Bangsa 2 melalui ibu Tan Maryani yang mengantar kami semua sampai pintu keluar Sekolah. Semoga kegiatan donasi Buku Master Cheng Yen ini selalu bermanfaat bagi orang banyak dan turut berpartisipasi dalam rangka menciptakan budaya membaca buku sejak dini.
Artikel Terkait
Buku Baru untuk Murid Budhidaya
27 November 2017PT. Jing Si bersama relawan Tzu Chi mendonasikan dua paket buku yang berisi Jing Si Aphorism anak dan buku-buku komik di Perguruan Budhidaya, Jakarta Utara pada Jumat, 24 November 2017.
Budayakan Membaca Buku Sejak Dini
06 Juni 2018Donasi Buku Jing Si: Berdana Melalui Buku
01 Februari 2016Pada Sabtu, 23 Januari 2016, sebanyak 15 relawan Tzu Chi Medan bertolak menuju Kota Binjai untuk menyalurkan donasi buku Jing Si di tiga lokasi berbeda yaitu di Yayasan Perguruan Ahmad Yani Binjai, Lapas Binjai, dan Sekolah Gajah Mada.