Buka Puasa Bersama Anak Panti Asuhan

Jurnalis : Robin Johan (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Nurul Hidayah (Tzu Chi Makassar)
 
 

foto
Sebanyak 200 adik – adik dari 6 Panti Asuhan mengikuti kegiatan buka buasa bersama insan Tzu Chi.

Sabtu, 20 Juli 2013 pukul 15.30 WITA, cuaca cukup terik tapi tidak menyurutkan semangat para relawan Tzu Chi untuk berkunjung ke yayasan tepatnya di  Jl.Achmad Yani 19-20, Makassar,  Sulawesi Selatan. Hari ini  relawan Tzu Chi akan mengadakan buka puasa bersama anak-anak yang tinggal di panti Asuhan. Pada kegiatan ini yayasan mengundang 200 anak panti dari 6 panti asuhan yang ada di Makassar .

 

Pada kesempatan ini pula yayasan memperkenalkan Yayasan Buddha Tzu Chi ke anak panti Asuhan, selain itu mereka juga mendapatkan motivasi belajar dari Shigu dan Shibo, mereka tampak serius menyimak apa yang di sampaikan Shigu dan Shibo. Di sela – sela perkenalan dan motivasi, giliran Tzu Ching membawakan isyarat tangan satu keluarga, dan dengan didampingi Shigu dan Shibo, Tzu Ching mengajak adik – adik Panti Asuhan untuk bersama – sama membawakan isyarat tangan satu keluarga, mereka sangat bersemangat  mempraktikkanya.

“Saya sangat senang yayasan ini sangat luar biasa karena dengan begitu banyak  perbedaan, yayasan ini tetap mengulurkan tanganya untuk berbagi kasih dengan kami,”  tutur Anis yang merupakan anak asuh dari Panti Asuhan Reski Ananda. Rasa senang dan syukur juga di ucapkan oleh ibu Hasni yang merupakan pengasuh dari panti asuhan Darussalam, “Saya sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena telah mengundang anak – anak saya, dan memberikan pengalaman dan hal baru yang pasti bermanfaat bagi mereka kedepanya.”

foto  foto

Keterangan :

  • Anak – anak  antusias mengikuti games yang di pandu relawan Tzu Chi (kiri).
  • Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 20 Juli 2013 di Kantor Perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar (kanan).

Setelah serius mendengarkan penjelasan Shigu dan Shibo, saat yang ditunggu – tunggu pun tiba yaitu bermain games, dalam kegiatan kali ini games di bawakan oleh Tzu Ching. Raut gembira dan semangat tampak jelas tergambar dari raut wajah anak – anak itu. Sorak – sorak menyemangati teman yang sedang berkonsentrasi menjalankan permainan memecahkan keheningan di ruangan tersebut.

foto  foto

Keterangan :

  • Pada akhir acara relawan memberikan bingkisan yang disambut gembira oleh anak panti asuhan (kiri).
  • Raut kegembiraan tampak jelas di wajah anak panti asuhan serta para relawan Tzu Chi (kanan).

Senang tidak hanya dirasakan anak – anak panti tersebut akan tetapi seluruh relawan Tzu Chi.  “Saya sangat senang dan bangga bisa turut dalam acara tersebut apalagi, bisa menghibur anak – anak Panti Asuhan itu sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya, dan yang paling luar biasanya Yayasan Buddha Tzu Chi berbagi kasih tanpa memandang agama,” tutur Santo yang pada kegiatan ini membawakan games.

Tak  terasa semua hadiah yang disediakan sudah habis, dan waktu berbuka puasa hampir tiba, anak anak langsung diarahkan ke lantai 2 untuk buka puasa dan sholat Magrib secara berjamaah. Sholat berjamaah telah selesai mereka bergegas pulang, mereka diarahkan ke lantai 1 dan langsung disambut dengan Shigu dan Shibo untuk memberikan bingkisan yang berupa perlengkapan sekolah dan makanan.     Pelajaran yang begitu besar yang dapat kami petik , karena dari kegiatan ini rasa syukur lebih meningkat dan semakin mengajarkan bahwa berbuat baik itu tidak memandang status agama maupun sosial.

  
 

Artikel Terkait

Bantuan AirAsia QZ8501: Memberikan Dukungan dan Penghiburan

Bantuan AirAsia QZ8501: Memberikan Dukungan dan Penghiburan

31 Desember 2014 31 Desember 2014, Relawan Tzu chi mendatangi lokasi posko Post Mortem yang akan digunakan sebagai salah satu pusat informasi tentang pencarian korban airasia di RS Bhayangkara, Surabaya guna meminta izin untuk membuka posko pendampingan untuk keluarga korban.
Suara Kasih : Demi Keberlangsungan Kehidupan

Suara Kasih : Demi Keberlangsungan Kehidupan

03 November 2010 Jika bumi rusak, bagaimana generasi penerus kita dapat bertahan hidup? Kini kita telah melihat bencana yang terjadi silih berganti. Apa kita masih bisa berdoa agar panjang umur? Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Hal terpenting yang harus kita lakukan sekarang adalah meningkatkan kewaspadaan.
Tak Kenal Lelah Menafkahi Keluarga

Tak Kenal Lelah Menafkahi Keluarga

31 Mei 2021

Profesi Winarti (74) yang hanya menjadi penjual kue keliling tak menyurutkan niatnya untuk menghidupi ketiga anaknya dan 5 cucu setelah sang suami meninggal dunia akibat stroke.

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -