Buka Puasa Bersama di Masjid Nurul Jariyah Tikala Baru

Jurnalis : Ronald Sujapri (Tzu Chi Manado), Fotografer : Ronald Sujapri (Tzu Chi Manado)

Relawan Tzu Chi Manado saat bersilaturahmi dengan umat muslim warga Tikala Baru, pada Rabu, 21 Juni 2017.

Silaturahmi antara relawan Tzu Chi Manado dengan warga Tikala Baru, termasuk umat muslim di Masjid Nurul Jariyah Tikala Baru terus terbina. Rabu lalu, 21 Juni 2017 bertempat di Masjid Nurul Jariyah Tikala Baru, relawan Tzu Chi Manado membagikan sembako bagi jamaah yang kurang mampu, sekaligus buka puasa bersama. Pengurus masjid menerima kedatangan relawan dengan ramah.

Acara di awali dengan sambutan dan ucapan terima kasih yang di wakili imam Masjid Nurul Jariyah. Kemudian juga ucapan terima kasih dari Ketua Tzu Chi Manado, Cherryl Limindah. “Mewakili relawan Tzu Chi Manado, saya mengucapkan terima kasih karena kedatangan dan bantuan dari yayasan dapat diterima dengan sangat baik. Kami mengharapkan jalinan jodoh ini tidak hanya sampai di sini saja tapi dapat terus berlanjut ke depannya,” kata Cherryl Limindah.

 

Ada 38 paket  sembako yang diserahkan langsung kepada jamaah yang kurang mampu.

Pembagian Sembako berjumlah 38 paket diserahkan langsung oleh relawan kepada jamaah kurang mampu di masjid tersebut. Setelah pembagian sembako, jamaah masjid melakukan sholat lalu berbuka puasa bersama yang diselingi bincang-bincang santai. Tidak terlihat perbedaan di antara jamaah muslim dan non muslim, semua menyatu bagaikan saudara.

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 19.00 Wita, relawan pun berpamitan kepada jamaah dan pengurus masjid. Ucapan terima kasih tiada hentinya diucapkan jamaah dan pengurus masjid kepada relawan. “Besar harapan kami silahturahmi Yayasan Buddha Tzu Chi dan jamaah Masjid Nurul Jariyah dapat berjalan terus-menerus” Kata ustad masjid Nurul jariyah.

Begitu pun harapan para relawan agar semoga jalinan jodoh ini dapat terus berlanjut dan berkembang hingga ke wilayah lainnya. Dan semoga semua mahkluk berbahagia.

Editor: Khusnul Khotimah

 


Artikel Terkait

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -