Aini Lidjaja, Wakil Ketua He Qi Jati Medan, memberikan kata sambutan sebelum acara buka bersama dimulai. Ia menyampaikan harapan dan doa untuk kebersamaan yang lebih baik di bulan Suci Ramadan.
Setiap bulan Ramadan, umat muslim memiliki kegiatan yang tidak boleh dilewatkan, yaitu buka puasa bersama (bukber). Kegiatan ini merupakan momen di mana mereka berkumpul untuk berbuka setelah menjalani puasa di hari yang panjang. Bukber dilakukan saat waktu berbuka, yaitu ketika adzan Magrib berkumandang.
Selain sebagai momen untuk menikmati hidangan berbuka puasa, kesempatan ini juga menjadi waktu yang berharga bagi masyarakat untuk menciptakan momen spesial yang dapat mempererat hubungan serta berbagi kebaikan. Mulai dari berkumpul bersama teman, keluarga, hingga sahabat, semua bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial dan saling menjalin kedekatan. Dalam semangat ini, relawan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Titi Kuning Medan mengadakan acara bukber dengan para penerima bantuan sebagai wujud toleransi, penghormatan, dan rasa saling menghargai menjelang Hari Raya Idul Fitri. Acara yang berlangsung pada Sabtu 22 Maret 2025, pukul 18:00 WIB, ini diselenggarakan di Depo Pelestarian Lingkungan Titi Kuning, Medan, Sumatera Utara.
Aneka makanan dan minuman vegetaris yang dimasak relawan disuguhkan kepada mereka yang hadir. Relawan memperkenalkan hidangan sehat yang mudah dan bergizi selama bulan Ramadan.
Sebanyak 24 relawan Tzu Chi dengan penuh kegembiraan menyambut kedatangan 40 orang penerima bantuan beserta pendampingnya di acara tersebut, sambil membagikan parcel. “Pada bulan Suci Ramadan ini, kami semua berharap dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Kami bersyukur bisa berkumpul bersama untuk berbuka puasa. Selain itu, kami juga membagikan parcel. Semoga apa yang diberikan bermanfaat dan menjadi berkah,” kata Aini Lidjaja, Wakil Ketua He Qi Jati Medan.
Para hadirin menikmati hidangan vegetaris, yaitu hidangan yang tidak mengandung daging, melainkan terdiri dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan bahan pangan nabati lainnya. “Kalau makanannya enak, seperti yang dimasak oleh Tzu Chi, mungkin bisa dicoba di rumah untuk hidangan buka puasa besok,” kata Yenni, Ketua Koordinator dan Wakil Ketua Hu Ai Titi Kuning Medan.
Yenni, koordinator dan Wakil Ketua Hu Ai Titi Kuning Medan, memberikan perhatian kepada Gifari Attharrza (digendong relawan) dan keluarganya, sambil menjalin kedekatan yang erat dengan para penerima bantuan.
Yenni juga menambahkan bahwa acara ini diadakan untuk menjalin rasa kekeluargaan dan kebersamaan antara relawan dan para penerima bantuan. Dalam suasana Ramadan pula mereka ingin memperkenalkan makanan vegetaris dan cara memasaknya sendiri yang mudah juga murah.
Menghadirkan Harapan Melalui Bantuan Tzu Chi
Salah satu penerima bantuan yang hadir adalah Irfandi (22 tahun), ayah dari Gifari Attharrza yang berusia 8 bulan, yang mendapat bantuan susu dari Tzu Chi. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tzu Chi karena telah mengundangnya untuk buka bersama. Ia merasa sangat gembira dan diberkati. Selain itu, ia merasa berjodoh dengan Tzu Chi karena para relawan yang sangat baik dan suka menolong saat ia bekerja di Depo. “Saya berharap semoga semuanya sehat-sehat, bahagia, panjang umur, dan Yayasan Buddha Tzu Chi semakin maju,” doa Irfandi
Cinta Cantika (kiri), salah satu anak asuh Tzu Chi, merasa sukacita dapat buka puasa bersama dengan relawan dan penerima bantuan lainnya. Ia merasakan kebahagiaan dan semangat Ramadan yang penuh kasih.
Selain Irfandi, ada pula Cinta Cantika (17 tahun), salah satu penerima bantuan yang berbagi cerita bahwa dulu ia kesulitan membayar uang sekolah. Namun, saudara mengenalkannya untuk mendaftar di Tzu Chi, dan Alhamdulillah, sampai saat ini ia mendapatkan bantuan untuk membayar uang sekolah. Ia berharap Tzu Chi dapat terus berkembang dan membantu lebih banyak anak-anak yang membutuhkan pendidikan. “Semoga semua relawan Tzu Chi tetap sehat dan selalu diberikan kemudahan dalam perjalanan, agar semakin kompak dan menjadi yang terbaik,” ujarnya.
Relawan memberikan uang sukacita untuk menyambut lebaran dan satu paket parcel kepada penerima bantuan, sebagai bentuk dukungan dan perhatian menjelang hari raya Idul Fitri.
Setelah acara selesai, para penerima bantuan juga mendapatkan santunan dan paket parcel yang berisi dua botol sirup, dua pak kue buatan, satu pak permen, dan biskuit. Ini diharapkan dapat meringankan beban mereka menjelang Lebaran dan membawa sukacita dalam menyambut hari raya Idul Fitri.
Editor: Metta Wulandari