Bukan Saja Bantuan Materi, Juga Moril
Jurnalis : Cin Cin (Tzu Chi Medan), Fotografer : Pieter Chang, Saliman (Tzu Chi Medan)![]() * Relawan menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran dengan sikap penuh hormat. | Hari Kamis, 20 November 2008 sekira jam 14.15 WIB, terjadi kebakaran besar di Jalan Mangkubumi, Lingkungan IX, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun. Dalam waktu tidak berapa lama, nyala api yang menjalar cepat telah memusnahkan sekitar 250 rumah di bantaran Sungai Deli. Diperkirakan ada sekitar 300 KK kehilangan tempat tinggal. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun beberapa warga menderita luka bakar. |
Siang hari itu juga, relawan Tzu Chi turun ke lokasi musibah untuk mengadakan survei. Saat itu petugas pemadam kebakaran tampak masih sibuk berupaya memadamkan api dengan dibantu warga, dan sebagian warga korban yang lain terlihat sedang memindahkan harta benda mereka yang sempat diselamatkan. Akhirnya api berhasil dikendalikan sore harinya. Malam hari jam 19.30 WIB, 15 relawan Tzu Chi tiba di lokasi kebakaran untuk membagikan 500 porsi makanan hangat dan air minum kepada korban dan petugas pemadam kebakaran yang masih berjaga-jaga di lokasi. Relawan juga memberikan penghiburan kepada korban yang masih sedih karena kehilangan rumah dan harta benda. Kebanyakan dari mereka hanya berhasil menyelamatkan pakaian di badan saja. ![]() ![]() Ket : - Asap mengepul pada peristiwa kebakaran Jalan Mangkubumi, Kamis siang 20 November 2008. (kiri) Bantuan selanjutnya dibagikan pada Sabtu, 22 November 2008, diawali dengan pembagian kupon paket bantuan pada jam 10.30 WIB. Sebanyak 208 KK warga korban datang mengambil kupon bantuan. Sambil menunggu saat pembagian paket bantuan, relawan mengajak para warga bernyanyi dan ikut memperagakan bahasa isyarat tangan Satu Keluarga. Saat menyanyikan bersama lagu tersebut, sebagian warga tampak berkaca-kaca menahan air mata haru. Memang saat-saat seperti ini bantuan materi dibutuhkan, namun bantuan moril jauh lebih penting. Bersama dengan tibanya paket bantuan pada jam 15.00 WIB, 65 relawan Tzu Chi yang ikut serta mulai membagikan paket bantuan kepada korban. Paket itu berupa peralatan mandi dan tidur, biskuit, sandal, pembalut wanita, kompor masak, juga dana santunan tunai. Dari para penerima kupon, ternyata hanya 205 KK yang datang mengambil bantuan. ![]() ![]() Ket : - Kebanyakan warga korban memilih untuk bertahan meski terpaksa tinggal sementara di tenda darurat. (kiri) “Tzu Chi secara tulus menyatakan turut prihatin atas musibah yang menimpa, walau bantuan yang diberikan tidak banyak, namun diharapkan saudara sekalian dapat segera bangkit kembali untuk menjalani kehidupan ini,” kata Sofyan Tjiawi (41 tahun) yang mewakili Tzu Chi untuk membacakan surat simpati. Bambang Sumpeno (29 tahun), Kepala Lingkungan IX, juga menyampaikan rasa gembira dan syukurnya karena bantuan ini dirasa dapat sedikit meringankan beban penderitaan para warganya. “Ada sekitar 56 KK yang rumahnya kebakaran adalah orang yang pernah mendapat bantuan pada saat Tzu Chi membagikan paket sembako menjelang Lebaran lalu,” tambahnya. Ternyata beberapa orang diantara warga korban ada juga yang pernah mendapatkan bantuan biaya pengobatan dari Tzu Chi. Muliadi (51 tahun), seorang penderita penyakit paru-paru dari keluarga miskin, sejak awal tahun ini sampai sekarang masih menerima bantuan perobatan dari Tzu Chi. ![]() Ket : - Relawan Tzu Chi ringan tangan membawakan bantuan bagi warga korban hingga tenda pengungsian Seorang korban, Kok Sun-yen (80 tahun) sewaktu kejadian sedang tidak berada di rumah. Dia mendapatkan telepon dari menantunya yang mengabarkan telah terjadi kebakaran, tapi sesampai di rumah, api sudah membesar sehingga ia hanya sempat menyelamatkan beberapa potong pakaian saja. “Ini adalah kebakaran kedua kalinya yang terjadi pada rumah kami. Saya sangat berterima kasih atas bantuan ini, bantuan yang diberikan ini cukup mewah dan sangat membantu,” ucapnya sungguh-sungguh. | |
Artikel Terkait

Sejuta Cinta Kasih untuk Ibu
08 Januari 2015 Waktu untuk menyampaikan rasa terimakasih kepada ibu pun tiba. Setiap anak menuangkan teh dan mencuci kaki ibunya masing-masing. Ruangan seketika dipenuhi oleh rasa haru. Tetesan air mata mulai berjatuhan di pipi para siswa asuh dan sang ibu. Rasa haru kian memenuhi ruangan ketika setiap anak asuh memberikan setangkai bunga sambil menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih atas semua jasa sang ibu yang tidak mungkin dapat terbalas.
Niat Luhur Bodhisatwa Kecil
26 Agustus 2015 Minggu, 23 Agustus 2015 Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan “Bulan Tujuh Penuh Berkah” yang rutin diadakan setahun sekali. Relawan yang hadir dalam acara ini sebanyak 129 orang, dimana juga termasuk tamu undangan dari Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun, Kep Riau.