Bukan Sekadar Kunjungan Kasih

Jurnalis : Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Hendra Gusnadhy (Tzu Chi Bandung)
 
 

fotoRelawan Tzu Chi dengan tulus memberikan semangat kepada Ibu Oey Kim Nio, agar tidak menyerah menjalani cobaan yang sedang dihadapinya.

Pagi itu sinar mentari menyelimuti kota Bandung dengan teriknya. Tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan niat baik insan Tzu Chi Bandung untuk berbagi kasih dengan para pasien penerima bantuan. Tepat pukul 09.00 WIB, pada hari Kamis tanggal 7 April 2011, sebanyak 7 relawan Tzu Chi Bandung melaksanakan kunjungan kasih ke rumah-rumah pasien yang telah mendapat bantuan pengobatan Tzu Chi.

Oma Susanti yang telah berumur 70 tahun, mendapat kunjungan pertama pada hari itu. Rona kegembiraan terpancar dari raut wajahnya ketika melihat kedatangan relawan Tzu Chi. ”Selamat pagi. Lagi ngapain, bagaimana kabarnya?” sapa relawan Tzu Chi. Oma Susanti pun langsung menanggapi sapaan relawan, ”Baik, baik, ini lagi berjemur.”

Oma Susanti dengan semangat menceritakan keadaannya kepada relawan yang berkunjung pada hari itu. ”Perutnya sekarang tambah besar dikit, tapi sekarang tiap hari rajin minum temulawak supaya ngga terlalu kembung. Tapi jadi sering kentut,” ungkap Oma Susanti. Relawan tertawa mendengar ucapan Oma Susanti yang blak-blakan. Suasana menjadi sangat hidup dan ceria dengan perbincangan ini.

Nadia Shijie yang mendampingi pengobatan Oma Susanti pun memberi masukan agar oma jangan terlalu banyak minum air menjelang tidur. Karena ini menyebabkan kaki oma sering bengkak. ”Oma, kalau mau tidur jangan terlalu banyak minum air ya, kalau mau banyak minum air bagusnya pagi-pagi biar kakinya ga bengkak,” saran Nadia.

Nadia memang sangat bersungguh hati, ia hafal betul kondisi pasien-pasien yang didampinginya. Ia pun rajin membawa para pasien ke dokter untuk periksa sebulan sekali.

Relawan mengakhiri kunjungan kasih dengan memperagakan lagu isyarat tangan Satu Keluarga. Oma Susanti dengan semangat ikut memperagakan isyarat tangan bersama relawan Tzu Chi yang berkunjung ke rumahnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Oma Susanti dengan semangat ikut memperagakan isyarat tangan Satu Keluarga, yang diperagakan oleh para relawan. (kiri)
  • Semangat dan perhatian yang diberikan oleh relawan Tzu Chi kepadanya, rasa sakit yang dirasakan Nunung pun berkurang. (kanan)

Memberi Semangat
Kunjungan kasih pada hari itu berlanjut. Tidak jauh dari kediaman rumah Oma Susanti, relawan mengunjungi Nunung (54 tahun) yang menderita penyakit kista di rahimnya. Relawan memberikan semangat kepada Nunung agar jangan menyerah dalam menghadapi ujian yang diberikan kepadanya.

Walau kunjungan kasih yang dilakukan relawan cukup singkat, Nunung merasakan kehangatan perhatian yang diberikan relawan Tzu Chi kepadanya. Semangat dan perhatian yang diberikan oleh relawan Tzu Chi, dapat menjadi obat yang dapat mengurangi rasa sakit atas penderitaannya.

Setelah itu, relawan berkunjung ke rumah Oey Kim Nio (58 tahun) yang berlokasi di bilangan Babakan Irigasi, Bandung. Oey Kim Nio yang menderita stroke ini sangat terharu dengan kedatangan insan Tzu Chi. Terlebih ketika relawan Tzu Chi mempersembahkan lagu isyarat tangan Yi Jia Ren, air mata pun jatuh bercucuran membasahi pipinya.

Belum lama ini Kim Nio kehilangan suami tercintanya yang meninggal dunia. Kedatangan relawan Tzu Chi yang tetap memperhatikannya membuat Kim Nio merasakan kehangatan sebuah keluarga. Relawan Tzu Chi menyemangati Kim Nio agar tetap semangat menjalani hidupnya. Mereka pun memberi masukan cara melatih anggota badan yang sulit digerakkan dengan gerakan-gerakan sederhana kepada Kim Nio.

foto  foto

Keterangan :

  • Setelah mengadakan kunjungan kasih, relawan lanjut melakukan survei calon pasien yang telah mengajukan bantuan pengobatan ke Tzu Chi Bandung. (kiri)
  • Relawan Tzu Chi juga sembari mensosialisasi pelestarian lingkungan pada warga sekitar rumah pasien, dan menerima sambutan baik dari warga. (kanan)

Setelah melakukan kunjungan kasih, relawan melanjutkan dengan survei pasien pengobatan khusus ke daerah Babakan Ciparay. Sembari melakukan survei, relawan juga mensosialisasikan daur ulang kepada warga sekitar rumah pasien. ”Selain untuk melestarikan lingkungan, sampah daur ulang bisa juga membantu sesama loh, Bu. Selain lingkungan jadi bersih, sampah daur ulang ini setelah diolah dan dipilah-pilah, sampah ini dapat dijual untuk membantu orang yang seperti kita survei ini,” terang relawan Tzu Chi pada warga sekitar.

Ternyata warga sangat antusias dengan apa yang disampaikan oleh relawan Tzu Chi. Beberapa warga pun menyumbangkan barang daur ulang kepada relawan untuk menjaga kebersihan lingkungan mereka dan untuk membantu sesama yang membutuhkan melalui Tzu Chi.

Niat baik jika dilakukan dengan hati yang tulus dan sungguh-sungguh,  dapat membuat apa yang kita kerjakan dapat terlaksana dengan baik. Kunjungan kasih yang dilakukan oleh insan Tzu Chi Bandung ini walaupun hanya sesaat, tetapi sangat berharga dan bermanfaat bagi para pasien penerima bantuan.

  
 

Artikel Terkait

Semangat Juang Bapak Tujuh Orang Anak

Semangat Juang Bapak Tujuh Orang Anak

24 Februari 2009 Kecelakaan tabrak lari itu terjadi pada bulan September 2007. Tulang paha sebelah kanan gadis berumur 23 tahun ini patah, dan dengan uang tabungan seadanya, Amir membawa Harwati ke pengobatan alternatif di daerah Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan. Setelah dua bulan berjalan, Harwati pun akhirnya mulai bisa berjalan dengan menggunakan tongkat.
Gathering Anak Asuh Teratai Tzu Chi

Gathering Anak Asuh Teratai Tzu Chi

16 November 2022

Banyak orang melewati hari Minggu dengan bersantai di rumah atau berlibur. Namun, tidak dengan relawan Tzu Chi di He Qi Pusat dan Anak Asuh Teratai. Mereka mengikuti gathering yang kali ini mengulas tema Sukacita.

Suara Kasih : Saling Membantu dan Berdoa

Suara Kasih : Saling Membantu dan Berdoa

23 September 2010 Saat melihat kerusakan pascabencana, kita dapat melihat kondisi yang menyedihkan. Pada saat itu, kita sungguh dapat merasakan penderitaan dalam kehidupan ini. Kita sering berkata bahwa kehidupan penuh penderitaan dan sangat singkat.
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -