Bukan Sekadar Sampah

Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Leo Samuel Salim, Rusli Chen (Tzu Chi Medan)
 
 

fotoAntusias warga yang sangat tinggi membuat relawan makin bersemangat dalam mengumpulkan barang-barang daur ulang.

“Saya suka sekali nonton DAAI TV, apalagi ceramah dari Master Cheng Yen. Apa yang diajarkan beliau itu sangat baik bagi kita semua!” ungkap Edi salah satu warga komplek Glugur Indah sewaktu berkumpul bersama relawan Tzu Chi di sela-sela kegiatan pengumpulan sampah daur ulang. Edi juga suka dengan DAAI TV karena tidak ada iklan-iklan komersial yang bermunculan di kala dirinya menonton program drama di televisi tersebut. Melalui kesempatan ini, relawan Tzu Chi menjelaskan bahwa yang membiayai operasional DAAI TV adalah sampah. Sekilas Edi pun terkejut. “Jadi kita jangan lihat itu sekadar sampah ya !” tambahnya.

Di komplek yang dihuni kurang lebih 80 kepala keluarga tersebut, rata-rata sudah  mengenal Tzu Chi. Sebagian besar bahkan sudah menjadi donatur tetap sehingga sewaktu dilakukan sosialisasi beberapa hari sebelumnya bahwa pada tanggal 20 Februari 2011 jam 09.00 WIB akan dilakukan kegiatan pengumpulan sampah daur ulang, semua warga sangat mendukung. Relawan juga menjelaskan pentingnya kebiasaan melakukan kegiatan pelestarian lingkungan, serta menerangkan barang-barang apa saja yang dapat didaur ulang dan apa saja yang tidak.

Sebelum menuju ke lokasi, semua relawan yang sebagian besar adalah relawan baru, berkumpul di kantor Tzu Chi Medan. Mereka diberi informasi pentingnya memelihara budaya humanis dalam berkegiatan agar semangat bersyukur dan saling menghormati senantiasa terpatri di dalam hati. Setelah itu, para relawan bergerak menuju ke lokasi. Sesampainya di sana, relawan dibagi menjadi 4 kelompok agar kinerjanya lebih maksimal.

Ci (kakak – red), pagi! Kami dari Tzu Chi mau kumpulin sampah daur ulang,” ujar salah seorang relawan dengan sopan kepada salah seorang warga. Warga rupanya sudah mempersiapkan semua sampah-sampah daur ulang dan langsung menyerahkannya kepada relawan. Satu per satu rumah warga disinggahi relawan dan warga menyerahkan sampahnya. “Gan en ya, Ci!” ungkap relawan sembari beranjali kepada warga yang telah menyerahkan sampahnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Setelah sampai di lokasi, semua relawan berkumpul dan dilakukan pembagian kelompok. (kiri)
  • Setelah menerima sumbangan sampah dari warga, relawan mulai memilah berdasarkan jenisnya. (kanan)

Sebagian relawan yang telah mengumpulkan sampah, kembali ke titik awal dan langsung melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya agar sesampainya ke depo daur ulang, para relawan tidak perlu memilah-milahnya lagi. Rupanya kegiatan yang sederhana ini telah membuat begitu banyak orang tersentuh termasuk relawan baru. Menurut mereka, untuk berbuat sesuatu yang baik tidak melulu dengan memberikan materi, tetapi cukup lewat tindakan sederhana ini dapat membuat hati dan pikiran menjadi bahagia. Lewat kegiatan ini juga, relawan belajar bagaimana mengecilkan egonya, membungkukkan tubuhnya untuk mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah bersumbangsih.

Master Cheng Yen mengatakan di saat kita melakukan kegiatan Tzu Chi, sebenarnya kita telah melaksanakan 4 misi utama. Sewaktu kita mensosialisasikan pentingnya pelestarian lingkungan kepada warga, kita telah melaksanakan misi pendidikan. Melihat warga menyumbang sampah daur ulang laksana melakukan kebajikan, kita telah melaksanakan misi amal. Dengan melakukan kegiatan pelestarian lingkungan maka kita telah menciptakan lingkungan yang sehat, itu adalah bagian dari misi kesehatan. Menanamkan rasa syukur dan saling menghormati antar relawan dan warga adalah bagian dari misi budaya humanis. Dengan demikian 4 misi Tzu Chi berpadu dalam satu kegiatan. Memang ini bukan sekadar sampah.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Mengurangi Nafsu Keinginan

Suara Kasih: Mengurangi Nafsu Keinginan

13 Juli 2010
Kemarin, saya menyaksikan siaran berita Da Ai TV dan melihat saat seekor burung elang meninggalkan sarang, panas matahari menyebabkan telur-telurnya pecah. Demi melindungi satu-satunya telur yang tersisa, di bawah teriknya matahari burung elang ini membentangkan sayapnya guna menghalangi panas matahari.
TIMA Pekanbaru Bersama IDI Pekanbaru Adakan Seminar Kesehatan

TIMA Pekanbaru Bersama IDI Pekanbaru Adakan Seminar Kesehatan

25 Mei 2022

TIMA (Tzu Chi International Medical Association) Kota Pekanbaru beserta IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Pekanbaru mengadakan Seminar Kesehatan, Jumat 20 Mei 2022.

HUT Bedah Buku Komunitas

HUT Bedah Buku Komunitas

14 Maret 2012 Teriknya sengatan mentari di siang hari itu, 13 Maret 2012,  tidak menyurutkan minat 48 orang peserta untuk hadir di acara bersejarah bagi komunitas Bedah Buku yaitu acara syukuran ulang tahun pertama TCBBK (Tzu Chi Bedah Buku Komunitas).
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -