Bukti Cinta Tzu Chi di Bulan Ramadan
Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Mulyono Buka puasa bersama pasien dan penerima bantuan Tzu Chi 2008, tidak hanya sebatas makan malam semata, namun lebih kepada silaturahmi dalam rangka menumbuhkan semangat cinta kasih kepada mereka yang menerima bantuan dan akhirnya menjadi pemberi bantuan. | Kelainan otak yang pernah menyerang Desi, membuat gadis manis berumur 13 tahun ini mengalami gangguan dalam berjalan dan berbicara. Namun kelemahan tersebut, tidak menutupi ekspresi kegembiraannya saat mendapatkan beberapa potong baju di acara ”Buka Bersama Pasien dan Penerima Bantuan Tzu Chi” yang diadakan di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Tzu Chi, Cengkareng, 20-21 September 2008. |
“Gimana, senang tidak mendapatkan baju baru?” Desi menjawab pertanyaan salah satu relawan Tzu Chi dengan anggukkan kepala dan gerakan kedua tangannya. Binar matanya yang bulat pun, tak kalah pancarkan rasa puas dan kebahagiaan. Sejak lahir, putri keenam pasangan suami-istri Didi dan Ayamah ini memang sudah memiliki kelainan otak. ”Tadinya saya tidak tahu kalau Desi sakit. Tapi akhirnya saya curiga, soalnya sudah umur 3 tahun Desi nggak bisa berjalan dan bicara,” ucap Ayamah. Tapi sekarang, setelah dioperasi dan mendapatkan perawatan yang intensif, kesehatan Desi sudah semakin membaik. Bahkan ia sudah mulai bisa mengucapkan beberapa patah kata seperti: ma, pa, dan mamam. Dan hari ini, dengan bantuan penyangga di kedua kakinya, Desi yang masih harus dipapah ketika berjalan, bisa hadir memenuhi undangan Tzu Chi. Ket : - Dalam kesempatan ini, Suparmin, salah satu penerima bantuan kesehatan Tzu Chi juga menyerahkan Dari Baju Hingga Sembako Ratusan pakaian tergelar di beberapa meja panjang. Mulai dari pakaian dalam, kemeja, celana panjang, hingga pakaian bayi, semua disediakan untuk para peserta tanpa dipungut biaya. Para peserta yang datang hanya tinggal menunjukkan kartu peserta untuk bisa mendapatkan pakaian-pakaian tersebut. ”Nanti akan ada relawan yang membantu para peserta untuk mengambil pakaian mereka,” ucap Heming, salah satu relawan yang bertugas sebagai pemeriksa kartu. Luapan emosi jelas terlihat pada setiap peserta. Betapa tidak, menjelang hari Idul Fitri 1429 H, mereka mendapatkan berkah berupa beberapa pakaian baru yang pastinya berguna. ”Ini pertama kali saya diundang dalam acara buka puasa Tzu Chi. Saya tidak menyangka, saya pikir hanya acara makan-makan saja, tapi ternyata tidak hanya itu,” tutur Agus, yang sangat senang bisa mendapatkan baju baru dari Tzu Chi. Tidak hanya pakaian baru, Yayasan Buddha Tzu Chi seolah tahu apa yang saat ini dibutuhkan oleh para peserta untuk menghadapi hari raya. Sebuah angpao berisi uang sebesar 200.00 rupiah, kacang tanah, gula, minyak tanah, mentega, minuman instan, hingga biskuit dapat mereka bawa pulang sebagai bingkisan khusus dari Tzu Chi. Ket : - Kebahagiaan terpancar jelas dalam raut wajah para peserta kegiatan "Buka Bersama Pasien dan Penerima Ajang Reuni dan Berbagi Untuk mengisi waktu sesaat sebelum berbuka puasa tiba, para pasien dan penerima bantuan juga diajak untuk berbagi cerita mengenai pengalaman hidup mereka. Suparmin, salah satu penerima bantuan kesehatan menceritakan alasan mengapa ia tetap rutin menjadi donatur celengan bambu, meskipun untuk biaya hidupnya sehari-hari saja ia kesulitan. “Saya ikhlas untuk membantu, jadi saya tidak punya beban nyelengin ,” tutur pria yang berprofesi sebagai tukang sampah, dan rela mengurangi rokoknya, agar bisa tetap mengisi celengannya Dengan penghasilan 300.000 per bulan, Suparmin masih bisa bersumbangsih untuk Tzu Chi, dan itu diakuinya tidak membuatnya semakin susah, bahkan memberikan kebahagiaan khusus baginya. | |
Artikel Terkait
SMAT: Kecil tapi Besar Manfaatnya
17 September 2013 Menjernihkan hati manusia, itulah hal yang terus digalakkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi di seluruh dunia. Berbagai cara dilakukan untuk mengetuk hati masyarakat agar bisa turut peduli terhadap sesama dan lingkungan.Rumah Baru Semangat Baru
19 Februari 2020Dengan semakin bertambahnya relawan maka Gedung Tzu Chi Medan Lama di Jl. Boulevard Blok G/ 1 No 1-3 Komplek Cemara Asri Medan sudah tidak bisa menampung banyaknya kegiatan di Tzu Chi Medan, untuk itu dilakukanlah renovasi. Butuh waktu 1 tahun proses renovasi ini dan Minggu, 16 Februari 2020 dilakukan peresmian penggunaan kembali Gedung Tzu Chi yang dihadiri 285 orang relawan.
Perubahan-Perubahan Positif Lewat Pembelajaran Kata Perenungan
13 Februari 2020Penutupan Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen Tzu Chi Medan diadakan pada 24 November 2019. Acara ini diikuti oleh 91 orang peserta, diantaranya 39 relawan, 30 murid dan 23 orang tua murid. Banyak perubahan-perubahan positif yang terjadi dalam diri anak-anak ini.