Buku tentang Estetika Hidup

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
 

foto
Tanggal 19 Maret 2014, staf dan relawan Tzu Chi berkumpul di lantai 3 RSKB untuk mengadakan launching buku kata perenungan di kamar pasien RSKB.

Dalam setiap pemberian bantuan kesehatan, Tzu Chi tidak hanya mengobati penyakit fisik, namun juga memperhatikan aspek psikologisnya. Karena dengan kondisi psikologi yang positif dan kasih sayang dari para dokter, niscaya dapat mengurangi rasa sakit pasien. Hal inilah yang di terapkan di dalam Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Selain itu, RSKB juga ingin memberikan sebuah pelayanan baru dengan menerapkan peletakan buku kata perenungan Master Cheng Yen di dalam kamar pasien.

Rabu, 19 Maret 2014, Sebanyak 30 orang yang terdiri dari staf rumah sakit dan relawan mengadakan launching peletakkan buku kata perenungan Master Cheng Yen di lantai 3 RSKB. Buku- buku ini nantinya akan di letakkan di kamar-kamar pasien lantai 3.

“Melihat jika sirkulasi orang yang datang ke RSKB hampir mencapai 300 orang perharinya. Saya kira ini peluang yang sangat baik untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan ini kepada mereka. Saya pun berharap buku ini tidak hanya dibaca oleh para pasien atau pengunjung, tetapi juga oleh para karyawan. Karena sudah menjadi kewajiban kami untuk menyebarkan ajaran Master Cheng Yen ke setiap orang,” ujar Tonny Christianto, Direktur RSKB Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakata Barat kepada para peserta yang hadir.

foto   foto

Keterangan :

  • Kata perenungan bukan hal yang asing lagi bagi staf RSKB. Di sini, Tonny Christianto berharap staf RSKB juga dapat membaca buku kata perenungan dan menerapkannya dalam pekerjaan mereka (kiri).
  • Relawan tidak sengaja berjumpa dengan Eka (pling kanan)dan membagikan penjelasan mengenai kata pernungan master Cheng Yen padanya (kanan).

Perihal masuknya buku kata perenungan Master Cheng Yen ke dalam RSKB juga mendapat tanggapan positif dari para tenaga medis. Misalnya Dr Justina Ningsih. “Dengan masuknya buku Kata Perenungan Master cheng Yen sangat membantu. Karena pasien-pasien kita yang menjalani rawat inap hanya bisa berbaring saja dan tidak ada televisi di dalam kamar. Tentunya pasien merasa akan sangat bosan. Lalu dengan adanya buku kata perenungan di dalam kamar, (berharap) para pasien atau saudara yang menjenguk dapat menggunakan waktu luangnya untuk membaca buku ini,” terang wanita yang berprofesi sebagai dokter umum ini. Dr Justina yang telah bekeja selama 3 tahun di RSKB ini juga menuturkan jika dirinya sering mendengar mengenai kata perenungan selama ia bekerja di sini. Tetapi baginya kata perenungan merupakan sebuah pelengkap, karena wejangan Master Cheng Yen dalam Lentera Kehidupan cukup membekas dalam hatinya. “Tidak hanya kata perenungan, terkadang ucapan Master Cheng Yen dalam sharingnya juga merupakan sebuah kata yang mengena di dalam hati (saya),”ucap nya dengan pasti.

Menjalani Hidup dan Berselaras Dengan Makhluk sekitar.
Ketika acara launching selesai, para relawan dan staf berkunjung ke ruang rawat inap untuk meletakkan buku kata perenungan di kamar. Kebetulan di salah satu kamar ada sepasang suami istri yang baru saja mendapatkan momongan. Mereka adalah Eka Sapta Agustinus Adiwinata dan linda Wati Adiwinata. Relawan pun menghampirinya dan memberikan sebuah buku perenungan Master Cheng Yen untuk mereka baca.” Ini adalah buku kata perenungan Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi. Kata-kata di dalamnya seperti filsafat hidup atau pengarah dalam menjalani kehidupan. Boleh dibaca-baca sambil menemani istri,” ujar relawan Tzu Chi sambil memperlihatkan beberapa lembar isi buku kepada Eka.  

Setelah melihat beberapa isi dari buku kata perenungan, Eka pun berujar sebenarnya ia telah mengenal Tzu Chi melalui media televisi. Kebetulan ibu dari Eka juga gemar menonton tayangan drama relawan Tzu Chi di DAAI Tv. “Tzu Chi bagus, karena yang saya liat banyak hal-hal positif yang dilakukan oleh Tzu Chi, misalnya pelestarian lingkungan dan tanggap bencananya,” ujar Eka. Lalu mengenai isi dari kata perenungan yang ia baca sekilas, ia juga setuju dengan isi dari buku itu. “Buku kata perenungan ini bagus, karena memberikan pengarahan bagaimana estetika manusia dalam menjalani hidup dan berselaras dengan bumi dan makhluk sekitar,” ujar Eka yang tinggal di Kebayoran baru ini.”Saya sih setuju dengan buku ini,” sambungnya.

  
 

Artikel Terkait

Bersumbangsih di Kegiatan Donor Darah

Bersumbangsih di Kegiatan Donor Darah

17 Januari 2018
Kata Perenungan Master Cheng Yen tentang memanfaatkan kesempatan yang ada untuk bersumbangsih,  menginspirasi barisan relawan Tzu Chi Tangerang. Para relawan menyelenggarakan kegiatan donor darah untuk membantu stok darah di PMI Tangerang.
Mengunjungi Opa-Oma

Mengunjungi Opa-Oma

09 Desember 2013 Acara pertama dimulai dengan memeragakan shou yu (isyarat tangan) “Satu Keluarga”  di mana para opa-oma terbawa suasana dan ikut memeragakan. 
Bantuan Bagi Korban Banjir di Desa Tua Abang, Kalbar

Bantuan Bagi Korban Banjir di Desa Tua Abang, Kalbar

31 Januari 2024

Relawan Tzu Chi dari Xie Li Semitau, Kalbar memberikan bantuan sembako kepada 120 keluarga di Desa Tua Abang yang mengalami musibah banjir akibat meluapnya Sungai Kapuas.

Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -