Buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan, Sebuah Bekal yang Sangat Penting

Jurnalis : Khusnul Khotimah , Fotografer : Khusnul Khotimah
Kehadiran para relawan Tzu Chi memberi warna tersendiri dalam Kursus Upgrading Pandita ini. Selain membagikan buku, Haryo Suparmun, relawan Tzu Chi juga memperkenalkan tentang Tzu Chi kepada para pandita, sejarah Tzu Chi juga kiprah Tzu Chi di Indonesia.

Bagi Romo Dharmanadi Chandra, buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan karya Master Cheng Yen merupakan buku yang sangat penting untuk dibaca, khususnya bagi para pandita yang memberikan pengabdian bagi masyarakat. Pada Kursus Upgrade Pandita yang digelar Pengurus Pusat Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (PP Magabudhi), 15-17 Juni 2024 di STABN Sriwijaya Tangerang, para relawan Tzu Chi Indonesia turut hadir dan membagikan 100 buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan.

“Berkah bagi kami dengan pembagian buku Dhamma ini. Dan saya ketahui bahwa buku Dhamma ini sangat baik sekali. Buku ini merupakan buku yang penting, tetapi menariknya buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah kami mengerti dan memberikan banyak contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Romo Dharmanadi Chandra, Ketua Umum Pusat Magabudhi.

Adapun Kursus Upgrading Pandita ini merupakan kursus lanjutan bagi para pandita yang telah memberikan pengabdian sekian tahun untuk kenaikan jenjang dari pandita muda menjadi pandita madya, ataupun dari pandita madya menjadi pandita sepenuhnya. Romo Dharmanadi mengatakan, yang paling penting dari seorang pengabdi adalah selain bisa memberi kepada orang lain, seorang pengabdi juga bisa memberi Dharma kepada diri sendiri. Dengan kata lain ada kemajuan batin dari apa yang mereka lakukan, tidak semata-mata memberi tapi juga mereka bisa belajar melatih diri, dan mengimplementasikan Dharma itu ke dalam aksi atau kegiatan yang mereka lakukan di masyarakat sehingga kelak yang nanti muncul adalah kebahagiaan, bukan kekecewaan.

“Kita tahu, ada beberapa misalnya memberi dengan pamrih. Bagi mereka mungkin pamrih walaupun itu sangat halus sekali. Tetapi kalau mereka mengerti Dharma, dan kalau mereka juga membaca buku 37 Faktor Pencerahan ini justru akan memberikan pengawasan kepada diri mereka hei apa yang kita lakukan itu harus tulus, ikhlas tanpa aku, seperti yang ada dalam buku tersebut,” tambah Romo Dharmanadi.

Sebanyak 47 Pandita hadir dalam Kursus Upgrade Pandita ini. Mereka sangat senang dengan pembagian buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan.


Buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan, di dalamnya terdapat tiga puluh tujuh materi pelatihan diri. Master Cheng Yen menggunakan pemahamannya yang mendalam dan membumi (mudah diserap) untuk mengajarkan kepada para muridnya tentang makna metode praktik Mahayana.

Livia Tjin, relawan Tzu Chi sekaligus penanggung jawab Jing Si Books & Café berbahagia dapat membagikan 100 buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan. “Ini kesempatan baik untuk kami menjalin jodoh dengan para pandita, karena mereka juga yang biasanya menyebarkan dan membabarkan Dharma. Jadi kami merasa bersyukur ada kesempatan dan mereka menerima dengan sangat sukacita, “tutur Livia.

Livia juga sangat bersyukur dengan para donatur yang dengan adanya program donasi buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan ini, telah terkumpul 1.500 set buku, baik jilid 1 maupun jilid 2. Hingga saat ini, Jing Si Books & Café telah membagikan 850 set, di antaranya ke wihara-wihara, juga sekolah-sekolah yang mengajarkan ajaran Buddha.

“Buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan ini merupakan dasar untuk belajar ajaran Buddha Jadi dengan program ini diharapkan lebih banyak orang mendalami Dharma,” pungkas Livia.

Editor: Arimami S.A

Artikel Terkait

Buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan, Sebuah Bekal yang Sangat Penting

Buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan, Sebuah Bekal yang Sangat Penting

19 Juni 2024
Pada Kursus Upgrade Pandita yang digelar Pengurus Pusat Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia, relawan Tzu Chi membagikan 100 Buku Tiga Puluh Tujuh Faktor Pencerahan.
Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -