Bulan Penuh Berkah

Jurnalis : Dwi Hariyanto (Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Mieli (Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
 
 

foto
Minggu, tanggal 26 Agustus 2012 diadakan penyuluhan “Bulan Tujuh Lunar Penuh Berkah” di Kantor Penghubung Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Bulan tujuh imlek merupakan bulan yang menakutkan bagi  orang Tionghoa. Banyak dari mereka tidak berani untuk memulai usaha baru, melaksanakan pesta pernikahan dan lain-lain. Karena mereka percaya bahwa bulan tujuh merupakan bulan hantu. Maka dari itu Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat Karimun tentang makna bulan tujuh menurut agama Buddha. Hari Minggu, tanggal 26 Agustus 2012 diadakan penyuluhan “Bulan Tujuh Lunar Penuh Berkah”.

Masyarakat cukup antusias dengan kegiatan ini. Relawan yang hadir ada 71 orang yang terdiri dari 4 orang relawan komite, 5 orang relawan biru, 35 relawan abu-abu, dan 17 relawan rompi, 4 orang tzu ching, dan 6 anak xiao tai yang (kelas budi pekerti Tzu Chi).

Pagi itu cuaca mendung dan gerimis menemani langkah para relawan dan masyarakat yang datang ke kantor Buddha Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun. Tepat pukul 10.30 WIB kegiatan ini dimulai dengan pembacaan gatha pendupaan yang dipandu oleh Budi Shixiong. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan ceramah master dan penjelasan makna bulan tujuh dalam pandangan agama Buddha. Dalam acara ini Masyarakat  di imbau agar mengurangi pembakaran kertas sembahyang dan persembahan berupa hewan atau daging. Semakin siang relawan yang datang semakin dibuat larut dalam acara dengan ditampilkannya drama. Ada tiga drama yang ditampilkan, saat penampilan drama berbakti pada orang tua, banyak sebagian relawan yang hadir ikut meneteskan air mata ketika melihatnya. Mereka terharu dengan sosok penampilan orang tua yang menantikan kedatangan seorang anak, dan akhirnya di sia-siakan oleh anaknya. Drama ini di isi oleh relawan dari Batam dan Karimun. Acara ini selasai pada pukul 13.00 WIB dan diakhiri dengan Berdoa.

Bulan tujuh merupakan bulan penuh berkah dan bulan berbakti. Biasanya pada bulan ini dilaksanakan upacara Ulambana. Seperti ucapan Master Cheng Yen dalam ceramahnya, “Bulan tujuh adalah bulan penuh berkah, hendaknya kita dapat melenyapkan kepercayaan membuta dan meningkatkan keyakinan setiap orang sehingga mengerti untuk menghormati langit dan menyayangi bumi. Apa yang bisa kita lakukan? berbakti kepada orangtua, dan bervegetarian.”

foto   foto

Keterangan :

  • Masyarakat cukup antusias dengan kegiatan ini dan dihadiri sebanyak 71 orang relawan (kiri).
  • Pada acara ini, relawan juga menampilkan tiga drama yang dimainkan oleh relawan Tzu Chi Batam dan Tanjung Balai Karimun (kanan).

Sudah banyak juga masyarakat Karimun yang telah memahami makna hari Ulambana itu sendiri. Dan mereka dalam menghadapi bulan tujuh ini tidak membakar kertas yang berlebihan, dan banyak juga yang tidak mempersembahkan hewan atau daging dalam bersembahyang. Seperti Leni Shijie salah seorang undangan yang hadir pada hari itu. “Setelah saya membaca sutra-sutra dalam agama Buddha saya telah mengerti tentang cara sembahyang. Apalagi pada bulan tujuh ini saya bersembahyang sesuai dengan ajaran Buddha. Saya saat ini tidak terlalu banyak membakar kertas dan mempersembahkan hewan dalam sembahyang. Saya dalam sembahyang sering mempersembahkan kue, sarimi dan makanan yang vegetarian”. Karena semua mahkluk pada dasarnya mengharapkan hidup bahagia begitu juga hewan.

Harapan relawan Tanjung Balai Karimun semoga masyarakat dapat memahami makna bulan tujuh dan tidak ada yang perlu ditakuti dengan bulan tujuh, selain itu masyarakat dapat mengurangi pembakaran kertas dan sembahyang menggunakan hewan atau daging sebagai persembahannya. Sehingga terjadi keselaran antara alam dengan mahkluk hidup lainnya.

 

 
 

Artikel Terkait

Perhatian Untuk Para Dai dan Guru Ngaji di Kota Medan

Perhatian Untuk Para Dai dan Guru Ngaji di Kota Medan

15 Mei 2020

Wabah Covid-19 berdampak ke semua lapisan masyarakat dan juga ke semua umat beragama. Untuk itu Tzu Chi Medan memberikan bantuan berupa 500 paket sembako (beras 5 kg dan 1 dus mi instan) kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Rabu 13 Mei 2020. Bantuan ini diberikan kepada para guru ngaji dan dai (pendakwah) di berbagai daerah di Kota Medan.

Suara Kasih: Mengubah Pola Pikir agar Dunia Terasa Lebih Indah

Suara Kasih: Mengubah Pola Pikir agar Dunia Terasa Lebih Indah

13 November 2013 Waktu berlalu dengan sangat cepat. Setiap tahun, saya selalu menantikan saat ini, yakni kalian pulang untuk dilantik. Setelah dilantik, bukan berarti kalian sudah lulus. Sebenarnya, setelah pelantikan ini, barulah kalian akan benar-benar memulai langkah awal.
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -