Bulan Tujuh Lunar Penuh Berkah

Jurnalis : Suyanti (He Qi Utara), Fotografer : Dimin, Halim, Vimala (Relawan 3 in 1)

 

foto
Dalam acara bulan tujuh lunar penuh berkah, selain berdoa, terdapat pula sharing yang menghadirkan tiga relawan komite senior: Like Shijie, Lynda Shijie, Tan Soei Tjoe Shijie, di sini mereka berbagi cerita tentang ikrar bervegetarian dan melepas.

“Setiap hari kita harus berterima kasih kepada orang tua dan semua makhluk hidup, jangan melakukan hal yang mengecewakan mereka sepanjang hidup kita.”
Kata Perenungan Master Cheng Yen.

 

Menurut takhayul, banyak orang menganggap bulan Tujuh lunar adalah bulan alam setan? Bagaimana dengan para insan Tzu Chi, apakah juga mengganggap hal demikian?  Di zaman sang Buddha, bulan tujuh lunar dapat disebut Hari Ulambana. Berawal dari murid Sang Buddha, Maudgalyayana yang berusaha menolong ibunya dari alam setan kelaparan. Adalah bulan suka cita, bulan penuh berkah, dan bulan penuh syukur. Adalah pengertian benar dari ajaran sang Buddha tentang bulan tujuh lunar, berbakti pada orang tua dan bervegetarian. Menghindari pembunuhan makhluk hidup, dengan cinta kasih menghimpun berkah, dengan kebajikan menjauhkan bencana.

Minggu pertama di bulan September tahun 2012, di Aula Jing Si, Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan acara “Doa Bersama Bulan Tujuh Lunar Penuh Berkah”. Serangkaian acara ini dipersembahkan kepada para donatur Tzu Chi dan insan Tzu Chi. Bersama-sama memperoleh keselamatan dengan bervegetarian untuk membalas budi luhur orang tua dan alam semesta, dan menghimpun kebajikan.

Di acara ini, menghadirkan tiga relawan komite senior, berbagi cerita tentang ikrar bervegetarian dan melepas. Like Shijie, seorang komite senior yang gemar makanan makhluk bernyawa. Prinsipnya adalah hidup untuk makan. Pintu hatinya tersentuh dan terketuk saat ia pulang ke Taiwan tahun 2007 lalu. Master Cheng Yen tidak lelah dan tidak hentinya mengajak murid-muridnya untuk bervegetarian. Pulang dari Taiwan, ia mendapat doa dari banyak orang. Disinilah ia mulai berikrar dan memperteguh hatinya untuk bervegetarian. Bervegetarian, akan tumbuh hati welas asih dan berhati lembut.

foto   foto

Keterangan :

  • Dalam acara ini, para peserta diajak untuk bersama-sama berdoa guna memperoleh keselamatan dengan bervegetarian untuk membalas budi luhur orang tua dan alam semesta, serta menghimpun kebajikan (kiri).
  • Pesan yang tersirat dalam acara ini adalah menghindari pembunuhan makhluk hidup, dengan cinta kasih menghimpun berkah, dengan kebajikan menjauhkan bencana (kanan).

Lynda Shijie, Ketua He Qi timur, Pada bulan Juni 2007 ia pulang ke Taiwan dan mendengar ceramah Master tentang vegetarian dan sharing dari Shixiong-Shijie di Taiwan,  ia mendalami Tzu Chi demi anak. Linda Shijie memiliki seorang anak autis. Segala pengobatan dan terapi telah ditempuhnya namun tidak membuahkan hasil. Suatu hari ia berpikir bahwa ia harus melakukan suatu tindakan nyata. Ia berikrar untuk bervegetarian demi anaknya.

Berbeda lagi dengan Tan Soei Tjoe Shijie yang selalu mengikuti kemana suaminya pergi, gemar makanan bernyawa dan minuman beralkohol. Pada tahun 2010, saat pementasan Sutra Bakti Seorang Anak, hatinya tersentuh dan mulai bervegetarian. Dengan bervegetarian, dapat menumbuhkan rasa cinta kasih terhadap semua makhluk. Mewujudkan ikrar vegetarian, Wen YuShijie mengajak semua orang berdoa bersama dan berikrar didepan rupang Buddha.

Ari Tandi (28) menyatakan bahwa, Belajar melepas, adalah alasan ia menjadi seorang donatur Tzu Chi. Setiap tanggal 1 dan 15 dan perayaan besar lainnya penanggalan lunar ia bervegetarian penuh, sedangkan hari lainya, ia sudah tidak mengkonsumsi makanan makhluk berkaki empat. Setiap kegiatan kemanusiaan Tzu Chi, mendorongnya ia mau dan ikut sosialisasi di Blok M, Jakarta Selatan di bulan Juli lalu. “Acara hari ini sangat bagus, dapat mendorong orang untuk bervegetarian. juga memotivasi saya untuk mencoba vegetarian. Dulu pernah coba vegetarian, tetapi keluarga tidak ada yang vegetarian membuat saya susah untuk bervegetarian. Saya sangat menyentuh sharing Lynda Shijie, mengubah pola makan ke vegetarian demi anaknya yang autis. Kekuatan kebajikan dan bervegetarian dapat menolong makhluk lain,” ujar Bun Hok (45), yang mendapat undangan khusus dari sekolah Budi Pekerti PIK.

Salah satu peserta lain yang datang, Hasan (44), mengatakan bahwa acara hari ini merupakan acara yang sangat menyentuh, dari sini ia mencoba belajar dan mencari tahu lebih dalam mengenai ajaran Jing Si dari buku-buku Master dan CD lagu Master. “Saya sangat senang, gembira dan berterima kasih dapat datang ke acara ini. Sebenarnya saya sudah mencoba bervegetarian, khusus tanggal 1 dan 15 penanggalan lunar. Acara hari ini, ada cerita tentang Hukum Kamma. Tapi sayang, cerita ini hanya sepotong-sepotong, buat saya penasaran untuk mencari tahu kelanjutan serta kelengkapan dari cerita “Persamuan Pertobatan Besar (Da Chan Hui)” dari CD dan buku buku,” tambahnya.

 

 
 

Artikel Terkait

Setetes Darah yang Bermakna

Setetes Darah yang Bermakna

15 April 2021

Minggu, 11 April 2021 merupakan hari istimewa bagi para relawan Tzu Chi Palembang, yang mana acara pelantikan relawan Tzu Chi digelar bertepatan dengan pelaksanaan Baksos Donor Darah. Baksos kali ini diadakan di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Taman Kenten, di Jl. Sebatok 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.

Pendampingan Pasien Kanker

Pendampingan Pasien Kanker

22 Februari 2017

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan seminar Mewaspadai Gejala Kanker Pada Anak dan Bagaimana Mendampingi Pasien Kanker di Tzu Chi Center, PIK pada Minggu, 19 Februari 2017. Kegiatan yang diikuti 80 peserta seminar ini bertujuan untuk menghimbau masyarakat tentang pendampingan kanker serta penyuluhan tentang tidakan preventif terhadap kanker.

Dukungan dan Semangat untuk Zeba

Dukungan dan Semangat untuk Zeba

04 April 2022

Relawan Tzu Chi datang mengunjungi Zeba, penderita tuberkulosis (TB) tulang untuk diperkenalkan dengan Solihah yang juga menderita penyakit yang sama. Relawan berharap Zeba dapat belajar dari Solihah yang bisa bangkit dari keterpurukan.

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -