Bulan Tujuh Penuh Berkah: Bulan Bakti dengan Membasuh Kaki Orang Tua

Jurnalis : Surya Metal (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Syanny Wijaya (Tzu Chi Makassar)
Tzu Chi Makassar mengadakan kegiatan Bulan Tujuh Penuh Berkah yang diikuti oleh 59 relawan dan tamu di Kantor Tzu Chi Makassar.

Bagi masyarakat keturunan Tionghoa, bulan 7 dalam penanggalan Lunar selalu identik dengan bulan hantu dan ketidakberuntungan. Tetapi Pendiri Tzu Chi, Master Cheng Yen mengatakan bahwa bulan 7 dalam penanggalan Lunar merupakan waktu penuh berkah dimana di bulan tersebut dahulu Sang Buddha sangat berbahagia karena banyak mendapatkan wawasan dan merealisasikan Dharma.

Untuk mengubah pandangan tradisional tentang bulan 7 ini, Tzu Chi Makassar pada 14 Agustus 2022 menggelar acara Bulan Tujuh Penuh Berkah dengan memaknainya sebagai bulan bakti kepada orang tua. Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Tzu Chi Makassar ini dihadiri oleh 59 relawan dan tamu.

Acara pertama diisi dengan menyaksikan video Master Cheng Yen Bercerita mengenai “Anak Pengembala dan Si Sapi”. Dalam video tersebut, Master Cheng Yen memberikan penjelasan mengenai bulan 7 yang kerap disalahartikan. Salah satunya adalah membakar uang kertas, memberikan persembahan daging, dan lain-lain kepada leluhur. Hal-hal tersebut dapat dialihkan untuk membantu orang lain dan melimpahkan jasa kebajikan kepada leluhur ataupun berpola hidup vegetaris untuk mengembangkan cinta kasih kepada makhluk lainnya.

Relawan Tzu Chi Makassar, Samsir mengusap kepala cucunya yang sedang membasuh dan mencuci kakinya dalam kegiatan Bulan Tujuh Penuh Berkah.

Selain membasuh kaki juga diadakan persembahan teh sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada orang tua.

Setelah pemutaran video, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan persembahan teh dan membasuh kaki orang tua. Hal ini merupakan wujud rasa bakti, rasa cinta, serta ungkapn terima kasih anak kepada orang tua. Sebanyak 15 anak memberikan penghormatan dengan memberikan persembahan teh kepada orang tua dan 19 anak memberikan penghormatan kepada orang tua dalam wujud membasuh kaki.

Ketika para peserta mulai membasuh kaki orang tua mereka, perasaan haru dan sedih dirasakan oleh anak dan orang tua. Tak terasa air mata mereka pun menetes selama prosesi basuh kaki dan persembahan teh. Beberapa anak dan orang tua saling berpelukan penuh kasih sayang. Samsir, salah satu relawan Tzu Chi Makassar berharap acara ini bisa mengingatkan semua orang akan kasih sayang orang tua. Karena masih banyak anak melupakan  pengorbanan orang tua selama membesarkan dan merawat anaknya. Bahkan tanpa disadari seorang anak sering menyakiti dan melukai perasaan orang tuanya dengan kata-kata, perbuatan dan kelalaian.

“Di momen basuh kaki ini kita mau mencoba menciptakan kesempatan bagi semua anak untuk bisa meminta maaf kepada orang tua. Karena anak sering menyakiti dan melukai perasaan orang tuanya dengan kata-kata, perbuatan, dan kelalaian,” ungkap samsir.

Wakil Ketua Tzu Chi Makassar, Lamsing sangat terharu saat diberikan persembahan teh oleh anaknya.

Relawan Tzu Chi Makassar, Mersian Tjoe sedang memeluk cucunya Bryan. Mereka berdua larut dalam keharuan dalam kegiatan Bulan Tujuh Penuh Berkah.

Kegiatan Bulan Tujuh Penuh Berkah ini memberi kesan positif bagi, Bryan cucu dari relawan Tzu Chi Makassar, Mersian Tjoe. Ia mengatakan acara seduh teh dan basuh kaki merupakan acara yang sangat bermanfaat karena mengigat jasa-jasa dan pengorbanan dari nene nya. Bryan sangat bersyukur dan berterima kasih kepada neneknya Mersian Tjoe karena selalu mensupport dan membimbingnya.

“Sangat berterima kasih kepada guama (nenek) karena selalu mensupport dan membimbing saya, walaupun tadi saya terlambat bangun dan datang serta baru-baru ini melupakan hari ulang tahun guama,” kata Bryan.

Kegiatan ini pun ditutup dengan Isyarat Tangan Satu Keluarga untuk merekatkan hubungan antara relawan Tzu Chi dan keluarga. Wakil Ketua Tzu Chi Makassar, Lamsing berharap relawan Tzu Chi dapat menebarkan dan menanam jalinan jodoh insan Tzu Chi melalui keluarga dari relawan. “Saya berharap shixiong dan shijie dapat membuka jalinan jodoh Tzu Chi melalui anak dan cucu shixiong, shijie sekalian, Jia You,” ungkap Lamsing.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Berlutut di Kaki Orang Tua Bagaikan Anak Kambing Menyusu Pada Induknya

Berlutut di Kaki Orang Tua Bagaikan Anak Kambing Menyusu Pada Induknya

19 Maret 2015

Setelah pelan-pelan membasuh kaki dan melap kering kaki orangtua, anak-anak kemudian berdiri dan memeluk orangtua mereka seraya mengucapkan “Saya sayang papa dan mama.” Senyum bahagia dan tangis haru mengalir dari para papa dan mama.

Bulan Tujuh Penuh Berkah: Bulan Bakti dengan Membasuh Kaki Orang Tua

Bulan Tujuh Penuh Berkah: Bulan Bakti dengan Membasuh Kaki Orang Tua

25 Agustus 2022

Dalam rangka Bulan Tujuh Penuh Berkah, relawan Tzu Chi Makassar mengadakan kegiatan basuh kaki dan persembahan teh kepada orang tua. Kegiatan ini dihadiri oleh 59 relawan dan tamu.

DAAI TV Pecahkan Rekor Dunia MURI Basuh Kaki Ibu

DAAI TV Pecahkan Rekor Dunia MURI Basuh Kaki Ibu

16 Desember 2021

Prosesi basuh kaki virtual yang dilaksanakan DAAI TV mendapat apresiasi dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Jaya Suprana secara langsung menyerahkan anugerah MURI.

Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -