Bulan Tujuh Penuh Berkah: Kembali ke Kehidupan yang Sederhana
Jurnalis : Kartini (楊美惠) (He Qi Utara), Fotografer : Feranika Husodo (He Qi Utara)Lie Fie Lan (kiri) memberikan pengarahan kepada para relawan dalam latihan gabungan yang diadakan sebanyak tiga kali dengan mengambil lokasi di Jing Si Books & Cafe Pluit dan juga di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Sekumpulan orang berpakaian desa, tua dan muda, tampak bercakap-cakap dengan gembira menyambut panen. Itulah adegan awal isyarat tangan "A Pa Khan Cui Gu" (Ayah menuntun kerbau) yang membuka drama dalam rangkaian acara Bulan Tujuh Penuh Berkah, Minggu 23 Agustus 2015 di Aula Jing Si Lantai 3, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Lagu bernada ceria dan membangkitkan semangat ini dipilih karena sesuai dengan alur drama yaitu seorang petani (kakek) yang menuntun kerbaunya melewati perkebunan yang penuh dengan sawi putih segar serta perkebunan tebu manis yang mengundang liur. Hati si kakek semakin gembira melewati kolam berisi ikan gemuk yang berenang ke sana kemari dan hamparan padi yang menguning pertanda saat panen telah tiba.
Sebanyak 21 relawan dari 3 komunitas yaitu He Qi Utara, Barat, dan Pusat ikut berpartisipasi dan bersatu hati untuk memberikan penampilan terbaik. Lie Fie Lan selaku koordinator isyarat tangan ini mengatakan bahwa tidaklah mudah untuk mempertemukan semua peserta dalam latihan karena wilayah yang berbeda-beda. "Jadi kita latihan dulu di masing-masing komunitas He Qi, baru kemudian kita latihan gabungan," ujar koordinator isyarat tangan di komunitas He Qi Pusat itu.
Sebanyak 21 relawan gabungan He Qi Utara, Barat, dan Pusat mengikuti kegiatan gladi resik pada Sabtu, 22 Agustus 2015 membawakan isyarat tangan berjudul "A Pa Khan Cui Gu".
Djalal yang akrab disapa Alok mengatakan bahwa untuk melindungi bumi hendaknya kita menggunakan barang yang dapat didaur ulang.
Bersyukur dan Hidup Sederhana
Beberapa di antara para pemain mengaku baru pertama kali mementaskan isyarat tangan. Salah satunya adalah Djalal Shixiong dari He Qi Pusat. "Lagu ini mensyukuri suasana pedesaan yang indah meyambut panen dan di dalam cerita drama, si kakek ingin mengajak semua orang desa supaya bisa panen sama-sama dan bagi hasil. Jadi di situ, ada rasa bersyukur," ujar pria yang lebih dikenal dengan sapaan Alok. Rasa bersyukur sudah diterapkannya melalui pola makan 80 % kenyang yaitu makan secukupnya dan tidak membuang makanan.
Liwan (tengah kaos kuning) ingin menginspirasi kawan-kawannya supaya hidup sederhana dan hemat.
Lain halnya dengan Liwan, salah satu komite dari He Qi Utara menyampaikan bahwa salah satu alasan mengapa dirinya ikut serta dalam isyarat tangan kali ini adalah karena judul lagu yang sangat menarik. Dari lagu ini, ia mendapatkan satu point utama yaitu sebagai masyarakat perkotaan, kita harus dapat kembali ke pola hidup sederhana agar dapat menjalani hidup dengan sehat. Dimulai dari dirinya sendiri, ia menerapkan prinsip untuk membeli barang sesuai dengan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan semata.
"Tradisi bakar-bakar kertas memang merupakan tradisi turun temurun. Tapi setelah masuk Tzu Chi, saya jadi ngerti bahwa cara tersebut kurang tepat. Uang yang dihabiskan untuk membeli kertas sembahyang lebih tepat digunakan untuk membantu orang lain," ujar Liwan yang sudah bervegetaris 6 tahun itu.
Bulan Tujuh memang merupakan bulan yang penuh berkah. Senyuman dan keceriaan mewarnai wajah seluruh relawan yang bergabung dalam isyarat tangan "A Pa Khan Cui Gu." Sungguh merupakan bulan yang penuh sukacita.
Artikel Terkait
Makna Bulan Tujuh Penuh Berkah
31 Agustus 2017Hymne Jingsi yang dibawakan relawan berkolaborasi dengan anak-anak Tzu Ching dan juga anak Tzu Shao mengawali peringatan Bulan Tujuh Penuh Berkah yang digelar oleh Tzu Chi Medan. Dengan Gatra Pembuka Lu Xiang Zan, barisan prosesi pembawa pelita, buah dan bunga memasuki ruangan.
Bulan Tujuh Penuh Berkah di Aula Jing Si
05 September 2016Kegiatan bulan tujuh penuh berkah di Aula Jing Si Tzu Chi Center pada 14 Agustus 2016 diikuti oleh 545 peserta. Para peserta diajak mengelilingi Griya Jing Si untuk melihat apa saja kegiatan Tzu Chi. Para relawan juga menyosialisasikan pola hidup vegetarian.
Bulan Tujuh Bulan yang Penuh Cinta Kasih
16 Agustus 2019Master Cheng Yen berharap agar relawan Tzu Chi dapat membimbing orang-orang agar tidak tenggelam dalam takhayul dalam memahami Bulan Tujuh. Untuk itu pada Sabtu malam 10 Agustus 2019, relawan Tzu Chi Medan, tepatnya di Medan Timur mengadakan acara Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah di Depo Pelestarian Lingkungan Mandala Medan.