Burung Walet Telah Kembali (Bag.1)
Jurnalis : Chandra Wijaya (Tzu Ching), Fotografer : Chandra Wijaya (Tzu Ching)
|
| ||
Seminggu sebelum keberangkatan, saya terus menerus mendengarkan sebuah lagu yang saya suka yang berjudul ç‡•åæ¸ä¾† (Yan Zi Gui Lai – Burung Walet Pulang Kembali). Alunan lagu yang tenang berisi lirik yang berarti waktu nya burung walet dari berbagai tempat untuk pulang kembali ke sarangnya, burung walet ibarat insan Tzu Chi dan sarangnya di Hualien, Taiwan. Ini bukan kepulanganku yang pertama kalinya, dan masih teringat Tzu Ching Camp International tahun 2011, lagu Yan Zi Gui Lai ini diputar dan seluruh Tzu Ching sedunia bersama-sama berjanji untuk pulang ke Taiwan di akhir tahun 2012, karena sebuah jalinan jodoh yang begitu luar biasa memperingati 20 Tahun Tzu Ching Sedunia dan akhirnya saya bisa menepati janji itu. Camp kali ini diikuti oleh 14 negara, dengan total 1007 orang yang terdiri dari peserta berjumlah 772 orang (331 Tzu Ching luar negeri dan 441 Tzu Ching Taiwan) dan panitia sebanyak 235 orang. Selama 6 hari mengikuti camp, setiap orang dibagi ke dalam kelompok kecil yang berjumlah 8-9 orang terdiri dari Tzu Ching beberapa Negara dan didampingi juga seorang Papa / Mama Tzu Ching, sehingga setiap orang bisa saling berinteraksi satu sama lain dalam sebuah kehangatan keluarga kecil.
Keterangan :
Selain itu, saya mendengar banyak sharing dari pengalaman dari berbagai insan Tzu Chi seluruh dunia, dari Tzu Ching Tong Xue, Tzu Ching Xue Zhang-Xue Jie hingga Papa Mama Tzu Ching. Banyak hal yang saya pelajari pada camp kali ini, khususnya ada beberapa kelas yang diperuntukkan Xue Zhang-Xue Jie (Kakak Pendamping Tzu Ching). Disini saya belajar bagaimana agar saya sebagai Xue Zhang bisa mendampingi Tzu Ching dengan baik dan menjembatani dengan Papa Mama Tzu Ching / Shigu-Shibo karena kita semua adalah sebuah kesatuan diibaratkan sebuah kopi 3 in 1. Tzu Ching ibarat kopi, Xue Zhang-Xue Jie ibarat susu dan Papa Mama ibarat gula. Walaupun Tzu Ching Indonesia tepatnya Jakarta saat ini memiliki seorang Mama, yaitu Lynda Shigu tetapi sebenarnya kita sudah ada papa mama yang begitu banyak hanya saja belum mendampingi kita bersama. Harapan dari Tzu Ching adalah agar Tzu Ching bisa punya papa mama yang akan selalu mendampingi anak-anaknya. Belajar Dharma melalui Kehidupan Sehari-hari Beberapa pekerjaan saya lakukan selama menjadi relawan di Griya Jing Si, salah satunya adalah memberi label pada produk sabun Jing Si. Dalam mengerjakan pekerjaan ini sebenarnya cukup santai, tidak dibutuhkan tenaga yang besar tetapi dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam menempel kertas label pada sabun karena selama proses penempelan, sabun-sabun yang sudah jadi harus diperiksa kembali apakah sesuai standarnya, dan penempelan kertas label itu juga diharuskan rapi karena ini semua adalah bentuk pelayanan terhadap orang yang akan membeli produk ini. Seperti yang Shigong Shangren (Master Cheng Yen) sering katakan dalam ceramahnya bahwa setiap orang hendaknya selalu bersungguh hati setiap saat. Walaupun pekerjaan yang dilakukan ini cukup mudah, tetapi tidak boleh meremehkan pekerjaan itu. | |||
Artikel Terkait

Memberi Bantuan dan Menjadi relawan Informasi
05 Juni 2018Sebanyak 1500 Paket Lebaran dibagian relawan Tzu Chi kepada warga di Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat, 1 Juni 2018 di halaman Koramil 02 Penjaringan, Jakarta Utara. Paket Lebaran ini diberikan kepada warga kurang mampu agar dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah dengan penuh sukacita.
