Butir Cinta Kasih Untuk Pelindung Bumi

Jurnalis : Rahma Mandasari ( DAAI TV Medan ), Fotografer : Amir dan Lukman ( Relawan Tzu Chi Medan)
 
 

foto
Dengan berbaris rapi, satu persatu penerima bantuan menghampiri lokasi pembagian paket bantuan.

‘’Kebersihan adalah sebagian dari iman’’.  Slogan ini telah sering kita dengar , namun tampaknya slogan ini belum cukup untuk membantu menangani masalah kebersihan lingkungan. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang belum memiliki mental dan karakter hidup bersih sehingga tumpukan sampah masih menjadi masalah serius bagi lingkungan.

 

Oleh sebab itu, peran serta petugas dinas kebersihan dalam membersihkan sampah merupakan bagian yang sangat penting. Tidak dapat dibayangkan akan seperti apa dunia jika berbagai tempat umum di kota  dipenuhi sampah dan tidak ada yang membersihkan atau memindahkannya ke tempat pembuangan akhir.  Pekerjaan yang sangat vital ini, bagi sebagian orang masih dipandang sebelah mata. Padahal jasa mereka begitu besar dalam menjaga kelestarian bumi.

Bagi insan Tzu Chi , para petugas kebersihan ini ibarat sesorang pendekar lingkungan yang sudah sepantasnya dihargai dan diperhatikan.  Mereka (para petugas kebersihan) menjalani profesi  ini dengan ulet dan tanpa keluh kesah meskipun setiap hari mereka bergelut dengan sampah, dan penghasilan mereka yang diterima  pas – pas an serta menjadikan hidup keluarga mereka jauh dari sejahtera.

Hal inilah yang mendorong relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Cabang Medan untuk bersumbangsih dalam bakti sosial pembagian beras cinta kasih di lapangan merdeka Medan. ’’ Mereka ini merupakan penyelamat bumi, pendekar pelestarian lingkungan. Merekalah yang tiap hari membersihkan kota Medan jadi kita sangat menghargai pekerjaan mereka makanya kita memilih mereka lah sekali ini ‘’ ujar Shu Tjeng Shixiong di tengah  acara pembagian beras.

foto   foto

Keterangan :

  • Pemberian bantuan diberikan dengan penuh hormat dan berbahagia. Karena di bulan yang penuh rahmat ini, relawan dapat berbagi suka dengan sesama (kiri).
  • Para relawan dan penerima bantuan saling bahu membahu menurunkan dan menyusun beras cinta kasih yang telah tiba di tempat pembagian (kanan).

Bertepatan dengan momen ramadhan dan menyambut Idul Fitri, relawan Tzu Chi membagikan beras cinta kasih kepada  2200 KK petugas  kebersihan bestari dan melati kota Medan yang juga terdiri dari  supir dan kondektur truk pengangkut sampah. Proses pembagian beras ini berjalan dengan tertib dan lancar berkat terjalinnya kerjasama relawan Tzu Chi dengan kepolisian dan Pemko Medan.’’ kami sangat berterima kasih  atas peran serta Yayasan Buddha Tzu Chi semoga bisa berkelanjutan. Mungkin bisa diikuti yayasan lainnya untuk bahu membahu demi membagi rasa kebersamaan masyarakat kurang mampu ‘’ ujar drs. Zulmi Eldin, msi selaku wakil walikota Medan.

Bantuan ini dirasakan sangat membantu para petugas dinas kebersihan. Seperti Rustini, yang telah mengabdi sebagai honorer lepas selama 24 tahun.  Kedua orang anaknya juga berprofesi sama seperti dirinya. Selama menjalani pekerjaan, Rustini sempat merasa duka. Ia kehilangan salah seorang anaknya karena meninggal akibat kecelakaan sewaktu membersihkan sampah di jalan. Ia dan teman – temannya cukup bersyukur dengan penghasilan yang sudah memenuhi UMR (Upah Minimum Regional).

Para petugas kebersihan ini telah menjadi bagian dari keluarga besar Tzu Chi yang sangat dihargai jasanya bagi kebersihan lingkungan. Semoga bakti sosial  dapat menjadi inspirasi bagi semua untuk lebih memupuk kepedulian terhadap sesama.

 

 
 

Artikel Terkait

Mengasah Cinta Kasih dan Welas Asih Lewat Belajar Bersama

Mengasah Cinta Kasih dan Welas Asih Lewat Belajar Bersama

15 Maret 2024

Tzu Chi Surabaya mengadakan belajar bersama (BB), yang kali ini temanya tentang visi misi Tzu Chi dengan harapan setiap relawan dapat lebih memahami lagi. Belajar bersama ini juga menjadi media diskusi antara peserta.

Karena di Mana Ada Kesulitan, di Situ Ada Pertolongan

Karena di Mana Ada Kesulitan, di Situ Ada Pertolongan

17 Maret 2021

Sudah dua tahun Pak Rahmat (68) tak bisa melihat karena glaukoma. Meski demikian, semangat hidupnya tak luntur. Selain itu, Pak Rahmat selalu berpikir positif dan selalu mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. 

Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -