Butiran Cinta Kasih dari Taiwan
Jurnalis : Mei Hui (He Qi Utara), Fotografer : Mei Hui (He Qi Utara) Relawan Tzu Chi, Siew Fong menyerahkan kupon beras kepada warga Pejagalan Jakarta Utara. Kegiatan ini serentak dilakukan relawan Tzu Chi di Jakarta pada tanggal 30-31 Juli 2011. |
| ||
Saya berada satu kelompok dengan Swie Fong Shigu melakukan pembagian kupon beras di RT 08/RW 06, dengan jumlah 47 keluarga kurang mampu yang sebelumnya telah mendaftar melalui ketua RT-nya: Hasan Isman. Bapak Hasan mendampingi kami berkunjung dari rumah ke rumah. Kami berkesempatan bertemu langsung, berbincang-bincang dengan keluarga-keluarga tersebut dan menyerahkan langsung kupon beras kepada mereka yang benar-benarmembutuhkan. Dalam kegiatan ini, relawan tidak hanya membagikan kupon beras, namun juga menyemangati keluarga-keluarga tersebut, mengajak mereka berbuat kebajikan bagi sekelilingnya dan lingkungan. Ketika mengunjungi Ibu Enen yang tinggal di sepetak kamar kos kecil bersama suami dan anaknya yang berusia 5 tahun, di rumah kos tersebut tampak keran air yang dibiarkan mengalir keluar dari ember cucian yang ditinggal. Siew Fong Shigu segera berinisiatif mematikan keran air dan mengingatkan penghuni rumah kos agar tidak membuang-buag air secara percuma, tetapi justru harus menghemat penggunaan air. Mengunjungi Rumah-Rumah Warga “Dengan menjaga tutur kata dan bersikap dengan baik, maka kita akan menjadi orang yang disenangi dan dicintai orang lain.” Kata Perenungan Master Cheng Yen ini sangat nyata dalam kisah dari seorang ibu tua yang kami kunjungi. Dengan bangga ibu ini bercerita mengenai almarhum suaminya, Bapak Baso Rahim yang menjabat sebagai Ketua RT selama 36 tahun. Selama menjabat Ketua RT, almarhum berperilaku jujur dan baik terhadap warga. Tak heran jika warga sangat menyukainya sehingga almarhum terus dipilih dan memegang jabatan Ketua RT demikian lama. Ibu tua ini sekarang mencari penghasilan sendiri dengan mendistribusikan makanan kecil. Ia berterima kasih atas kupon beras yang diberikan oleh relawan Tzu Chi ini.
Keterangan :
Dalam kunjungan kami ke rumah-rumah warga, ada juga keluarga yang tidak mau menerima bantuan beras karena mereka merasa masih banyak yang lebih membutuhkan bantuan ini daripada mereka, sungguh suatu kebesaran jiwa yang mengagumkan. Mendengar nasihat dari relawan, mereka pun mengamini: “Memang benar, lebih baik bila bisa menjadi orang yang memberi daripada menerima bantuan,” ucap salah seorang warga. Siang semakin panas, dalam perjalanan kami juga berjumpa dengan kelompok relawan Tzu Chi yang sedang membagi kupon beras kepada warga di RT lain. Pembagian beras cinta kasih ini dilakukan Tzu Chi untuk menyebarkan cinta kasih terhadap sesama. Beras yang dibagikan akan habis dalam hitungan waktu, namun cinta kasih dan perhatian relawan menjadi kenangan yang tak lekang oleh waktu. Seorang pria terlihat sedang berjemur di gang depan rumahnya. Dari jauh ia memperhatikan kami dan tampak sangat senang ketika kami datang ke arahnya. Ia langsung mengenali kami sebagai relawan Tzu Chi dan bercerita mengenai relawan-relawan Tzu Chi yang rutin mengunjunginya. Pria ini bernama Herman, ia sedang berjemur untuk terapi kakinya yang kesulitan berjalan karena kecelakaan yang dialami di tahun 2009. Bapak Herman mengisahkan, sejak tahun 2010 ia menerima bantuan pengobatan dari Tzu Chi dan ia sangat berterima kasih kepada para relawan yang terus memperhatikan kondisinya, rutin menjemputnya pergi berobat ke dokter syaraf, dan kini kondisinya semakin membaik.
Keterangan :
Bersyukur Kepada Penerima Bantuan Bersyukurlah kepada orang yang menerima bantuan, karena mereka memberikan kesempatan bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita. Jika direnungi kembali, sungguh mengharukan, beras ini adalah hasil jerih payah para petani Taiwan, mengarungi samudera, dan menjalin jodoh baik dengan masyarakat di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa cinta kasih mengalir dari mana saja selama manusia mau membuka hatinya. “Bapak, Ibu, jangan lupa, tanggal 6 Agustus nanti, pengambilan beras di Kantor Kelurahan Pejagalan dengan membawa kupon ini,“ pesan Siew Fong Shigu kepada keluarga yang kami kunjungi. Kami pun bersama rombongan lain kembali ke Kantor Kelurahan Pejagalan, sambil berbagi cerita mengenai hari itu dan berharap pembagian beras nanti dapat berjalan baik sesuai rencana. | |||
Artikel Terkait
Mengantarkan Oma Phan Kin Lan ke Panti Sahabat Baru
29 Desember 2021Memprihatinkan betul kondisi Oma Phan Kin Lan (76), warga Kapuk Muara, Jakarta Utara. Sekujur kakinya dipenuhi luka melepuh, kondisinya juga makin parah karena sudah enam bulan ini ia tak bisa berjalan.
Menjadi Lebih Dewasa dan Berbudaya Humanis di Hari Kemerdekaan
27 Agustus 2018Dalam merayakan hari kemerdekaan RI, para murid di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi menjalin hubungan baik lebih dekat dengan guru, teman-teman, dan karyawan sekolah.