Cahaya Pendidikan di Kalimantan

Jurnalis : Subandi (Tzu Chi Perwakilan Sinarmas), Fotografer : Riani Purnamasari (Tzu Chi Perwakilan Sinarmas)
 
 

fotoTzu Chi mengadakan Baksos Kesehatan Mata di Kalimantan Selatan yang ditujukan kepada anak-anak sekolah dari tingkat SD sampai SMK agar mereka memiliki penglihatan yang maksimal sehingga dapat meraih prestasi lebih baik.

Mata adalah jendela dunia. Dengan mata, kita dapat melihat indahnya cahaya matahari. Dengan mata, kita dapat menikmati rintik hujan butir demi butir. Dengan mata, kita dapat bermimpi. Untuk merealisasikan mimpi tersebut, langkah kaki yang besar dan meluas kembali dipijakkan oleh insan Tzu Chi Kota Banjarmasin.

Bakti sosial kesehatan mata kembali diadakan. Tujuannya adalah agar para siswa yang memiliki gangguan pada kesehatan matanya dapat menerima bantuan berupa sebuah alat bantu lihat yaitu kacamata. Terkadang, mereka yang mendapat bantuan kacamata, sama sekali tidak menyadari bahwa kekurangannya untuk mencapai nilai terbaik di sekolah ternyata disebabkan oleh mata yang mengalami gangguan penglihatan.

Pada tanggal 4-7 April 2011 lalu, bertempat di sekitar Region Kalimantan Selatan 1 dan 2,  tim screening yang merupakan relawan komunitas Tzu Chi Perwakilan Sinarmas di Kalimantan Selatan yang berjumlah 90 orang mulai menyebar ke beberapa desa. Bakti sosial hari pertama tanggal 4 April di mulai dari SMPN 1 Tegal Rejo yang terletak di Desa Tegal Rejo Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru. Screening dilakukan kepada 528 orang siswa dan guru yang ada di sekolah tersebut. Pemeriksaan yang berlangsung selama 3 jam itu menunjukkan 167 peserta akan mendapat bantuan kacamata. Begitu pula dengan MTs Tegal Rejo yang terletak di Serongga, screening yang dilakukan kepada 148 orang siswa dan guru, menunjukkan hasil 33 orang peserta membutuhkan kacamata. “Saya senang berlari. Tapi, semakin lama kok semakin burem. Eh ternyata saya sudah minus 2,” ucap Adi, siswa kelas 8 SMPN 1 Tegal Rejo. Adi yang merupakan salah satu siswa yang senang berolahraga ini merasa sangat terbantu berkat adanya bantuan kacamata ini. “Semoga nanti saya bisa berlari lebih cepat lagi,” ucapnya dengan penuh harapan.

foto  foto

Keterangan :

  • Terkadang, mereka yang mendapat bantuan kacamata, sama sekali tidak menyadari bahwa kekurangannya untuk mencapai nilai terbaik di sekolah ternyata disebabkan karena mata mereka mengalami gangguan penglihatan. (kiri)
  • Sebuah kacamata tidak hanya membuat penglihatan menjadi lebih baik, tetapi juga mendukung para siswa-siswa meraih prestasi terbaik mereka. (kanan)

Hari kedua pada tanggal 5 April, bakti sosial masuk menjangkau tingkat pendidikan yang lebih tinggi, yaitu  screening pada SMK Telaga Sari yang berada di Desa Telaga Sari Kecamatan, Kelumpang Hilir dan SMAN 1 Kelumpang Selatan, Desa Pantai, Kecamatan Kelumpang Selatan. Sebanyak 410 peserta melakukan pemeriksaan mata.

Hari ketiga di tanggal 6 April, para relawan melakukan screening kepada 211 siswa SMPN 3 Bumi Asih yang terletak di Desa Bumi Asih, Kecamatan Kelumpang Selatan dan SMPN 1 Pantai yang terletak di Desa Pantai kecamatan Kelumpang Selatan. Dan di hari terakhir pada hari keempat, tanggal 7 April, bakti sosial dilakukan di Sekolah Dasar, yaitu SD Sinar Kencana, SD Pulau Panci dan SD Telaga Sari yang terletak di Kecamatan Kelumpang Hilir dengan jumlah pasien sebanyak 278 orang. Screening mata hari itu membuat para kepala sekolah berdecak kagum dan bersyukur dengan penuh keikhlasan.

foto  foto

Keterangan :

  • Setiap siswa diperiksa kesehatan matanya (penglihatan) oleh optician dan relawan Tzu Chi agar terdeteksi apakah memiliki gangguan mata atau tidak. (kiri)
  • “Semoga dengan penglihatan yang lebih baik, saya bisa lebih berprestasi,” ucap Adi, salah seorang siswa. (kanan)

”Acara baksos ini sangat bagus dan sangat tepat sekali dilakukan kepada anak didik dan guru, karena dari orangtua dan wali murid mereka tidak tahu dan kurang perhatian terhadap kesehatan mata anaknya. Baksos ini berguna untuk meningkatkan kesehatan mata dan meningkatkan kemampuan baca anak didik,” kata salah satu Kepala Sekolah. Ia juga berharap acara seperti ini dapat diadakan secara berkesinambungan demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di sekolah-sekolah yang terletak jauh dari kota atau terpencil seperti di Kalimantan selatan.

”Setiap detik berbuat kebajikan”, demikianlah pesan Master Cheng Yen. Di dalam setiap kegiatan apapun, termasuk bakti sosial, para relawan melatih diri untuk memandang sama semua orang tanpa membedakan status. Mereka pun belajar bertutur kata dan bersikap yang baik agar dapat melayani para pasien baksos dengan lemah lembut. Mereka dengan besar hati merangkai suatu peristiwa di bumi Kalimantan Selatan agar jejak langkah Master Cheng Yen semakin meluas dan kebajikan terus dapat disebarkan secara universal.

  
 

Artikel Terkait

Ada Dua Hal yang Tidak Bisa Ditunda

Ada Dua Hal yang Tidak Bisa Ditunda

28 Juli 2020

Franki, putra pertama Yanti bersyukur dengan adanya bantuan dan pendampingan relawan, mamanya sudah bisa pulih dan berkumpul bersama mereka.

Suara Kasih: Menumbuhkan Jiwa Kebijaksanaan

Suara Kasih: Menumbuhkan Jiwa Kebijaksanaan

30 Desember 2011
Meskipun duduk berada di kursi roda, namun dia bisa menjadi Bodhisatwa berkursi roda dengan membantu melakukan daur ulang dan menjadi teladan bagi orang lain.

"Membangun Kebersamaan"

27 April 2012 Hari ini merupakan hari yang sangat spesial dan hari yang telah ditunggu oleh para relawan Tzu Chi, khususnya di wilayah Hu Ai Angke karena Gathering Hu Ai Angke diadakan yang pertama di tahun 2012. Gathering kali ini memilih lokasi di Depo Pelestarian Lingkungan Muara Karang, Jakarta.
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -