Cahaya yang Telah Kembali

Jurnalis : Dedi Sofhian, Susanty Husin (Tzu Chi Medan), Fotografer : Effendy Leman (Tzu Chi Medan)
 

fotoBanyak para pasien penderita katarak yang sebelumnya tidak dapat melihat dengan jelas akhirnya dapat kembali pulih penglihatannya. Kebahagiaan para pasien semakin bertambah dengan cinta kasih dan perhatian dari relawan Tzu Chi.

 

Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan melaksanakan kegiatan baksos kesehatan operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu di RSU Kabanjahe Jl. Kapten Selamat Ketaren No. 8, Sabtu (31/10). Dengan melibatkan 33 orang relawan Tzu Chi serta 3 dokter spesialis mata dan 7 tenaga medis lainnya, baksos ini berhasil memberikan pelayanan kepada 24 pasien.

Penyakit katarak umunya banyak menyerang penderita lanjut usia, namun ternyata juga bisa diderita oleh kaum muda akibat hidrasi, penambahan cairan lensa, cacat bawaan lahir, infeksi virus di masa pertumbuhan, dan penyakit mata. Tentu saja bagi penderitanya, penyakit mata sangat mengganggu aktivitas. Namun, faktor ekonomi sering menjadi hambatan bagi masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan pengobatan. Biaya pengobatan yang tinggi dan kurangnya pengetahuan akan penyakit ini membuat banyak penderita memilih untuk tidak mengobati penyakitnya.

”Penglihatan mata saya tidak jelas, kalau kena sinar matahari silau berbayang, kira-kira sudah satu tahun yang lalu saya menderita penyakit katarak,” kata Sarno, warga Kabanjahe yang berharap sesudah operasi dapat melihat dengan jelas kembali.

 

foto  foto

Ket: - Seolah tiada jarak antara dokter dengan pasiennya, seorang dokter Tzu Chi berinteraksi dengan para             keluarga pasien. (kiri)
       - Selain mengobati secara fisik, para dokter juga memberikan semangat pada pasien untuk sembuh. (kanan)

Melayani dengN Tulus
”Kita ada operasi sekitar 20 orang penderita katarak, rata-rata statusnya dalam kondisi tidak bisa lihat, namun setelah dioperasi hasilnya lumayan. Meskipun ada juga pasien yang sulit dioperasi karena memiliki kelainan penyakit mata. Untuk pasien yang sudah dioperasi dan diperbolehkan pulang, harus dapat menjaga kebersihan setelah operasi. Karena operasi hanya membantu sebagian kecil saja, namun kebersihanlah yang mempengaruhi keberhasilan operasi katarak. Jadi perawatan dan pemakaian obat harus diperhatikan, kalau sakit segera hubungi dokter,” kata dr Ira Karina Siregar.

“Kami dari keluarga pasien mengucapkan banyak terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, atas pelayanan dan sentuhan kasih kepada kami. Kami sangat berbahagia dan senang atas pelayanan ini, karena orangtua kami dirawat dengan sangat baik,” tutur Tiur br Sembiring, warga Kabanjahe. Sementara seorang kakek, Sobat br Karo (90 tahun) menyampaikan, “Saya bangga bisa dioperasi. Sebelumnya saya udah putus asa, karena enggak bisa melihat.”

 

foto  foto

Ket: - Relawan Tzu Chi mendampingi para pasien di ruang operasi. Hal ini dapat memberikan ketenteraman             bagi pasien yang takut dan cemas saat akan dioperasi. (kiri)
        - Sebelum menjalani operasi, para pasien melakukan berbagai rangkaian tes kesehatan. Kesehatan dan             keselamatan pasien menjadi prioritas utama dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi.  (kanan)

Melayani dengan tulus adalah salah satu ciri pelayanan yang diberikan oleh Tzu Chi. Semoga benih cinta kasih Tzu Chi dapat bersemai di hati pasien untuk berbagi cinta kasih antar sesama, menatap hari esok yang lebih baik.

 

 
 

Artikel Terkait

"Belajar Bersyukur"

13 Oktober 2010 Pada tanggal 3 Oktober 2010, para relawan telah hadir sejak pukul 8 pagi di Jing Si Books and Cafe Pluit untuk mengikuti kunjungan kasih. Setelah berkumpul, kegiatan dimulai dengan mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen untuk menyegarkan hati dan pikiran relawan.
Pemberkahan Akhir Tahun yang Mempererat Tali Silaturahmi

Pemberkahan Akhir Tahun yang Mempererat Tali Silaturahmi

19 Februari 2019

Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi Padang digelar pada Minggu, 17 Februari 2019. Acara yang digelar sebagai wujud rasa syukur atas berlangsungnya semua kegiatan Tzu Chi Padang selama tahun 2018 ini bertempat di Mercure Hotel mulai pukul 14.00- 17.00 WIB.

Sentuhan Pertama untuk Malalak Barat

Sentuhan Pertama untuk Malalak Barat

14 Oktober 2009
Akhirnya tim medis yang bertugas di desa Hulu Banda ini memutuskan untuk menginap dan besok paginya segera dilanjutkan kembali pengobatannya. Sisa pasien yang masih menunggu antrian dipersilahkan pulang dulu, keesokan harinya dilanjutkan kembali.
Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -