Cahaya yang Telah Kembali
Jurnalis : Dedi Sofhian, Susanty Husin (Tzu Chi Medan), Fotografer : Effendy Leman (Tzu Chi Medan)Banyak para pasien penderita katarak yang sebelumnya tidak dapat melihat dengan jelas akhirnya dapat kembali pulih penglihatannya. Kebahagiaan para pasien semakin bertambah dengan cinta kasih dan perhatian dari relawan Tzu Chi. |
| |
Penyakit katarak umunya banyak menyerang penderita lanjut usia, namun ternyata juga bisa diderita oleh kaum muda akibat hidrasi, penambahan cairan lensa, cacat bawaan lahir, infeksi virus di masa pertumbuhan, dan penyakit mata. Tentu saja bagi penderitanya, penyakit mata sangat mengganggu aktivitas. Namun, faktor ekonomi sering menjadi hambatan bagi masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan pengobatan. Biaya pengobatan yang tinggi dan kurangnya pengetahuan akan penyakit ini membuat banyak penderita memilih untuk tidak mengobati penyakitnya. ”Penglihatan mata saya tidak jelas, kalau kena sinar matahari silau berbayang, kira-kira sudah satu tahun yang lalu saya menderita penyakit katarak,” kata Sarno, warga Kabanjahe yang berharap sesudah operasi dapat melihat dengan jelas kembali.
Ket: - Seolah tiada jarak antara dokter dengan pasiennya, seorang dokter Tzu Chi berinteraksi dengan para keluarga pasien. (kiri) Melayani dengN Tulus “Kami dari keluarga pasien mengucapkan banyak terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, atas pelayanan dan sentuhan kasih kepada kami. Kami sangat berbahagia dan senang atas pelayanan ini, karena orangtua kami dirawat dengan sangat baik,” tutur Tiur br Sembiring, warga Kabanjahe. Sementara seorang kakek, Sobat br Karo (90 tahun) menyampaikan, “Saya bangga bisa dioperasi. Sebelumnya saya udah putus asa, karena enggak bisa melihat.”
Ket: - Relawan Tzu Chi mendampingi para pasien di ruang operasi. Hal ini dapat memberikan ketenteraman bagi pasien yang takut dan cemas saat akan dioperasi. (kiri) Melayani dengan tulus adalah salah satu ciri pelayanan yang diberikan oleh Tzu Chi. Semoga benih cinta kasih Tzu Chi dapat bersemai di hati pasien untuk berbagi cinta kasih antar sesama, menatap hari esok yang lebih baik.
| ||
Artikel Terkait
Mewariskan Ajaran Jing Si kepada Generasi Mendatang
17 Oktober 2013 Dalam ceramahnya, Master Cheng Yen sering menyampaikan bahwa sejarah yang tidak tercatat (dokumentasikan), maka akan berlalu begitu saja. Mengingat pentingnya hal tersebut maka Master Cheng Yen menekankan pentingnya mencatat dan merekam jejak langkah insan Tzu Chi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.Suara Kasih : Saling Membantu dan Berdoa
23 September 2010 Saat melihat kerusakan pascabencana, kita dapat melihat kondisi yang menyedihkan. Pada saat itu, kita sungguh dapat merasakan penderitaan dalam kehidupan ini. Kita sering berkata bahwa kehidupan penuh penderitaan dan sangat singkat.Memotivasi Diri untuk Tetap Tegar Menghadapi Kanker
16 Agustus 2019Marmi, seorang pejuang kanker ovarium selama 17 tahun, tetap bersyukur dan bahagia dalam kondisi apapun. Walaupun sudah divonis dokter menderita kanker ovarium stadium akhir, Marmi tetap memotivasi dirinya untuk tetap hidup bahagia dan bersyukur. Prinsip inilah yang membuat Marmi bisa bertahan hidup hingga saat ini.