Calon Rumah Baru Tzu Chi

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya
 
foto

* Maket Tzu Chi Center di Pantai Indah Kapuk yang akan menjadi pusat kegiatan Tzu Chi. Di situ akan berdiri kantor sekretariat, griya perenungan, DAAI TV, rumah sakit, dan sekolah internasional.

Pembangunan Tzu Chi Center yang merupakan pusat kegiatan Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara mulai berjalan. Di situ akan dibangun kantor sekretariat, griya perenungan, DAAI TV, rumah sakit, dan sekolah internasional. Kamis, 2 April 2009, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma dan beberapa relawan Tzu Chi bersama para konsultan yang merencanakan pembangunannya meninjau lokasi pembangunan, sekaligus mengadakan pertemuan. Pertemuan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan Tzu Chi yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan, serta memperkenalkan budaya humanis Tzu Chi kepada para konsultan yang hadir.

Acara pengenalan Tzu Chi dibawakan oleh Hong Tjhin yang menjelaskan mengapa Tzu Chi didirikan oleh Master Cheng Yen. ”Ada tiga sebab utama mengapa Master Cheng Yen mendirikan yayasan ini,” ujar Hong Tjhin, ”Yang pertama saat Master datang ke sebuah rumah sakit, beliau melihat ada bercak darah dari seorang ibu-ibu yang mengalami pendarahan dan ditolak oleh pihak rumah sakit karena tidak ada uang jaminan, yang kedua ada pembahasan masalah agama kehidupan dengan tiga orang suster Katolik, dan yang ketiga adanya jodoh 30 orang pengikut Master Cheng Yen untuk terus menetap di Hualien.”

Acara pertemuan dengan para konsultan ini membahas tentang test pile (mengukur daya dukung tanah) untuk mendirikan suatu bangunan. Dibahas juga tentang bangunan, daya listrik, arsitektur bangunan, sekaligus membahas pencanangan tiang pancang pertama yang rencananya akan diadakan bersamaan dengan perayaan Waisak 2553/2009 dan Hari Ibu pada tanggal 10 Mei 2009.

foto  foto

Ket : - Proses pengerjaan test pile untuk mengetahui daya dukung tanah dilakukan di atas lahan yang akan
           menjadi lokasi pembangunan Tzu Chi Center. (kiri)
         - Sejumlah paku bumi dan dua buah alat berat telah berada di lahan tanah yang nantinya akan dibangun
           Tzu Chi Center. (kanan)

Tzu Chi dalam mendirikan suatu bangunan selalu mengikuti petunjuk Master Cheng Yen. Beliau selalu mengingatkan, jika Tzu Chi ingin mendirikan suatu bangunan harus menyesuaikan dengan budaya setempat, memanfaatkan sinar matahari untuk penerangannya, menggunakan bahan-bahan bangunan yang ramah lingkungan, menggunakan konstruksi baja agar kuat, bangunan harus tahan gempa, dan struktur bangunan dirancang untuk tetap berdiri selama seribu tahun lamanya. Jadi, semua bangunan harus benar-benar ramah lingkungan dan tahan lama.

Inilah tujuan dari pertemuan dengan para konsultan tersebut. Dalam pertemuan ini dihadiri oleh konsultan- konsultan dari Multi Artha Pratama, Pulau Intan, Agung Sedayu Group, Meco Systech Internusa, Suyandra and Partners, dan Mega Tika International.

foto  foto

Ket : - Hong Tjhin di depan para konsultan menjelaskan cikal bakal terbentuknya Yayasan Buddha Tzu Chi
           di Taiwan dan masuk ke Indonesia hingga saat ini. (kiri)
         - Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma dan Eka Tjandranegara serta beberapa
           relawan Tzu Chi bersama konsultan menyimak penjelasan 4 misi utama 8 jejak langkah Tzu Chi. (kanan)

Di lokasi pembangunan, dua jenis alat berat untuk test pile terus bekerja disaksikan para konsultan yang hadir dalam pertemuan tersebut. Beberapa tiang paku bumi tengah siap untuk ditancapkan di atas lahan yang nantinya akan dibangun Tzu Chi Center sebagai pusat kegiatan Tzu Chi Indonesia.

 

Artikel Terkait

Baksos Ke-90:Melakukan dengan Sukarela, Menerima dengan Sukacita

Baksos Ke-90:Melakukan dengan Sukarela, Menerima dengan Sukacita

18 April 2013 Dalam rangka HUT ke-61 Korps Baret Merah, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Group I Kopassus menyelenggarakan operasi katarak dan pengobatan gigi gratis. Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-90 kali ini berlokasi di Mako Group I Kopassus, Cilegon, Serang. 
Sampah Bukan Warisan

Sampah Bukan Warisan

10 Juli 2019

Kegiatan pameran Jing Si Books & Cafe diadakan untuk kedua kalinya di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten dengan topik Misi Pelestarian Lingkungan bertema Sampah Bukan Warisan. Pameran yang diadakan pada hari Sabtu dan Minggu, 22 – 23 Juni 2019 ini banyak didukung oleh para relawan dari Komunitas He Qi Barat 2. Pada hari Sabtu 22 Juni tercatat 114 relawan dan 23 Juni ada 111 relawan Tzu Chi yang hadir untuk mendukung kegiatan pameran pelestarian lingkungan ini.

Suara Kasih: Tempat yang Penuh Berkah

Suara Kasih: Tempat yang Penuh Berkah

23 November 2010
Pelestarian lingkungan sangatlah penting. Namun sesungguhnya, yang terpenting adalah menjaga hati dan pikiran. Orang-orang sering berkata bahwa ketika kondisi iklim bersahabat, masyarakat akan hidup damai dan tenteram.
Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya; kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -