Camp yang Menginspirasi
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
|
| ||
Di hari pertama tiba di Jing Si Tang (Aula Jing Si), para pengusaha langsung mendapatkan penjelasan tentang perjalanan Tzu Chi Indonesia selama 19 tahun dan berbagai kegiatan amal yang telah dikerjakan oleh Tzu Chi Indonesia. Selain itu mereka juga diperkenalkan dengan semangat para relawan dalam menjalani misi kemanusiaan Tzu Chi. Dari penjelasan-penjelasan inilah, para pengusaha memahami bahwa Aula Jing Si merupakan rumah insan Tzu Chi Indonesia sebagai wadah dalam pengabdian diri, mewariskan sejarah kemanusian, dan sarana untuk mengajak berbagai lapisan masyarakat untuk menyebarkan kisah-kisah kemanusiaan. Lalu memasuki hari kedua para pengusaha diajak untuk mengunjungi Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman yang berada di Parung, Bogor, Jawa Barat. Di tempat ini mereka diperlihatkan bagaimana Tzu Chi bersumbangsih secara nyata tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Maka di sesi sharing para pengusaha Batam mengungkapkan tentang kekaguman mereka terhadap relawan Tzu Chi. Dan kesan itu ternyata mampu membangkitkan semangat para relawan dan pengusaha Batam untuk membangun Jing Si Tang di Batam. Menurut Santos Loy, seorang pengusaha asal Batam, ia terkesan melihat Jing Si Tang Indonesia yang dibangun begitu megah dan sarat dengan filosofi. Setelah dua hari mengikuti camp, ia bertekad akan lebih semangat mengumpulkan dana untuk pembangunan Jing Si Tang Batam. Sebelum mengikuti camp pengusaha ini, Santos memang sudah giat menggalang dana dari beberapa pengusaha baik di Batam maupun di Singapura. Hasil yang ia kumpulkan juga terbilang banyak. Padahal ia sendiri belum menjadi relawan Tzu Chi, tapi tekadnya sudah bagai insan Tzu Chi yang merasa memiliki Jing Si Tang.
Keterangan :
Menurutnya Tzu Chi adalah lahan untuk berbuat kebajikan dan lahan untuk mendapatkan kebahagiaan. Dari berdonasi dan mengikuti kegiatan Tzu Chi ia merasa bahwa hidupnya penuh makna dan indah. Makanya sejak pertama kali ia menjadi donatur dan mengikuti kegiatan Tzu Chi, Santos langsung mengimbau kepada para karyawannya untuk giat berdonasi demi kemanusiaan. Hasilnya banyak dari karyawannya yang merasa mendapat manfaat dari berdonasi. “Mereka berdonasi sendiri, lalu melakukan kegiatannya sendiri, maka mereka sendirilah yang mendapatkan manfaat dari donasi itu,” jelas Santos. Dari pengalaman-pengalaman inilah membuat Santos tak pernah lupa membicarakan semangat Tzu Chi kepada rekan-rekan bisnisnya. Dan tentunya ia juga tak lupa untuk menyampaikan tentang rencana pendirian Jing Si Tang di Batam. Mencari donasi untuk pembangunan gedung tentunya tidaklah mudah, mengingat para pengusaha lebih suka memberikan donasi untuk amal sosial ketimbang pembangunan gedung. Tapi tekadnya untuk menghadirkan Jing Si Tang di Batam telah mengalahkan semua keraguan itu dan hasilnya ia berhasil menggandeng beberapa pengusaha di Batam dan Singapura untuk bersumbangsih. “Yang membuat saya tertarik pada Tzu Chi karena melihat Tzu Chi begitu rapi dan begitu tulus dalam memberikan bantuan. Jadi tak salah lagi, ini adalah tempat untuk bersumbangsih,” katanya.
Keterangan :
Jambi Turut Bersemi Ia juga sangat terkesan ketika melihat para santri bisa hidup mandiri atas bimbingan yang diberikan oleh relawan Tzu Chi. Bahkan banyak santri Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman yang bisa berbahasa Mandarin atas usaha relawan Tzu Chi. Ia juga terkesan saat mengunjungi Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng yang dibangun dengan kepedulian dan cinta kasih. Makanya dari pengalaman itu Andreas bersama teman-teman pengusaha asal Jambi sangat berkeinginan untuk mendirikan Kator Penghubung Tzu Chi di Jambi. Ia bercita-cita akan mengembangkan bibit cinta kasih di Jambi, karena menurutnya Tzu Chi harus ada di Jambi untuk memberikan contoh semangat bersumbangsih yang lintas suku, agama, dan ras. | |||
Artikel Terkait
Memupuk Peran Para Ibu dalam Kemanusiaan
27 Juni 2019Melihat keaktifan relawan Dharma Wanita dalam kegiatan kemanusiaan, Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas mengadakan Pelatihan Relawan Dharma Wanita. Kegiatan yang diadakan untuk pertama kalinya ini dilaksanakan pada 20 - 22 Juni 2019 di Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.
Kebersamaan, Menciptakan Kehidupan Baru
20 Maret 2014 Penyakit katarak masih menjadi momok bagi mereka yang telah lanjut usia. Pada umumnya penyakit katarak menyerang mereka yang berusia 45 tahun ke atas. Terlebih lagi ditambah lingkungan dan pola hidup yang tidak sehat.Training Relawan Abu Putih di He Qi Tangerang
06 Desember 2022Minggu, 27 November 2022, sebanyak 130 relawan ikut dalam Training Pertama Relawan Abu Putih He Qi Tangerang dengan tema Mengembangkan Cinta Kasih dan Welas Asih melalui Misi Amal.