Cegah Penyakit dengan Baksos Degeneratif
Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan, Dayar (Tzu Chi Bandung)Hidup sehat harus dimulai dari hal yang kecil dan sederhana, seperti menjaga pola makan serta pola hidup sehari-hari. Namun orang karena faktor kesibukan, ekonomi, dan ketidaktahuan akan pentingnya menjaga pola hidup sehat terkadang sering mengabaikan hal ini. Bahkan tanda-tanda kesehatan yang memburuk kerap kali dianggap sepele dan dianggap angin lalu. Namun, ada pula yang mengabaikannya dan takut untuk memeriksakan kondisi kesehatannya karena sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk berobat.
Hal ini yang sering menjadi kendala bagi masyarakat yang kurang mampu. Tentu berbagai faktor menjadi penyebabnya, seperti mahalnya biaya berobat maupun jauhnya fasilitas layanan kesehatan yang tersedia. Hal inilah salah satu faktor yang mendorong relawan Tzu Chi Bandung mengadakan baksos kesehatan di berbagai wilayah di Bandung, Jawa Barat dan sekitarnya.
Seperti pada Minggu, 9 Desember 2018, Tzu Chi Bandung mengadakan bakti sosial (baksos) kesehatan degeneratif yang diprioritaskan bagi pasien yang berumur antara 45 - 65 tahun. Baksos kesehatan yang diadakan di Yayasan Pendidikan Kiansantang Bandung. Jl. Jendral Sudirman No. 330, RW 05, Kel. Dunguscariang, Bandung ini berhasil melayani 373 pasien yang berusia lanjut.
Lalu apa yang dimaksud dengan degeneratif? Secara harfiah degeneratif adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu (pertumbuhan dari segi kesehatan manusia-Red). Degeneratif disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah efek langsung dari penggunaan normal tubuh, sementara yang lain disebabkan oleh kesehatan yang buruk atau gaya hidup yang tidak sehat.
Karena itulah baksos kesehatan degeneratif ini diperuntukkan bagi pasien yang berusia 45 tahun ke atas. Pada usia tersebut, orang rentan terkena berbagai macam penyakit, khususnya penyakit degeneratif. Dengan adanya baksos kesehatan degeneratif ini warga menjadi terbantu dalam upaya mencegah atau mengurangi dampak dari penyakit degeneratif, seperti diabetes, kolesterol, osteoarthritis (pengapuran sendi), osteoporosis (pengeroposan tulang), hingga penyakit jantung koroner.
Selektif Agar Tepat Sasaran
Agar baksos kesehatan degeneratif ini tepat sasaran, pemilihan pasien pun cukup selektif. Seminggu sebelumnya (2 Desember 2018), relawan Tzu Chi Bandung mendata dan membagikan kupon baksos yang disebar di empat RW, Kelurahan Dunguscariang. Dengan begitu relawan dapat melihat dan mengetahui secara langsung kondisi pasien dan lingkungan tempat tinggalnya.
"Sebelumnya kita bagikan kupon kepada warga di RW 03, 04, 05 dan 07. Antusias masyarakat cukup baik untuk mengikuti Baksos Kesehatan Tzu Chi ini. Artinya, mereka peduli dengan kesehatannya dan ingin tahu bagaimana pola hidup yang sehat di usia senja. Dengan adanya baksos kesehatan ini diharapkan para pasien terhindar dari penyakit degeneratif,” kata Marlius, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator kegiatan ini. Kebetulan lokasi baksos kesehatan ini berdekatan dengan Kantor Tzu Chi Bandung. “Kita harus bisa mengayomi mereka, bisa merangkul mereka, dan kita harapkan mereka bisa menjadi bibit relawan Tzu Chi," harap Marlius.
Adanya baksos kesehatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh warga kurang mampu. Selain meringankan biaya sehari-hari, warga juga dapat berkonsultasi dengan dokter secara langsung mengenai penyakit yang dideritanya. Salah satunya Asep Annang (67), warga Dunguscariang yang tinggal di RW 07. Asep kerap mengalami sakit di sekujur tubuhnya. Kadang ia juga merasakan sakit kepala yang cukup mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Karena faktor ekonomi, Asep hanya bisa mengandalkan obat-obatan yang dijual di warung. Ia tidak pernah memeriksakan diri ke dokter. Alhasil ia pun tidak tahu penyakit apa yang dideritanya dan bagaimana penanganannya.
"Saya pikir (baksos kesehatan) ini cukup bagus ya, karena ini seperti jemput bola. Bapak jadi bisa tahu kondisi kesehatan bapak yang sekarang. Relawannya juga baik-baik, Bapak diarahkan dan dituntun hingga pengambilan obat. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa terus berlanjut," ujarnya berharap.
Tanggapan positif juga datang dari Suhari (50), Ketua RW 05. "Baksos kesehatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh warga. Mereka bisa berkonsultasi dengan dokter secara langsung akan penyakitnya. Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena sudah mengadakan kegiatan ini di sini," ungkap Asep.
Editor: Hadi Pranoto