Celengan Bambu Berantai
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi PranotoUntuk turut berbuat kebajikan, Cun Bie juga mendonorkan darahnya. Donor darah di Tzu Chi Tangerang ini adalah donor darah kedua yang diikutinya. |
| |
Donor yang Kedua Ini bukanlah kali pertama Cun Cie dan istrinya, Kan Mi Lan mendonorkan darah. “Ini donor kedua kami di Tzu Chi. Sebelumnya saya juga pernah donor di PMI, tapi belum rutin,” kata pria yang berprofesi sebagai penjual siomay ini. Menurutnya, selain baik untuk kesehatan, donor darah ini juga bisa membantu mereka yang membutuhkan darah. “Kita sudah dibantu, jadi kita juga harus mau membantu orang lain,” tambah Kan Mi Lan. Liem Cun Bie dan Kan Mi Lan adalah orangtua dari Theresia (7), gadis kecil yang pernah mengidap tumor teratoma (sering disebut juga tumor monster lantaran terdapat rambut dan tulang-belulang –red) di rahimnya. Setelah melalui proses pengobatan yang panjang, akhirnya kini There bisa sembuh seperti sedia kala dan bersekolah kembali. Dan merupakan jalinan jodoh yang baik antara keluarga ini dengan Tzu Chi hingga pengobatan There bisa berjalan dengan tuntas. (baca juga: “Celengan Bambu Keliling”).
Ket: - There (pasien pengobatan yang telah dibantu Tzu Chi) menyerahkan celengan bambu yang digalang oleh sang ayah, Liem Cun Bie, melalui teman-teman dan saudara-saudaranya. (kiri) Bertambah Banyak Donatur Rupanya selain menabung dalam celengan bambu dan mengedarkannya saat berdagang, Cun Bie juga selalu mengimbau kepada rekan seprofesi serta saudara-saudaranya untuk menggalang hati dan kepedulian melalui celengan bambu Tzu Chi. “Saya ajak yang mau aja, nggak dipaksa. Saya jelasin kalau celengan ini untuk membantu orang lain, nggak dibatasin, berapa aja boleh,” ujarnya. Ini merupakan kali keempat Cun Bie menyerahkan celengan bambu ke Tzu Chi – pribadi, celengan bambu keliling, dan teman-temannya.
Ket: - There kini tumbuh sebagai anak yang sehat dan ceria. Ia dapat bersekolah dengan baik tanpa terganggu oleh rasa sakitnya. (kiri) Cun Bie pun bercerita, pernah saat ia berdagang siomay, ada orang yang memanggilnya. Setelah dihampiri, ternyata orang itu bukan ingin membeli siomaynya, tapi justru ingin berdana di celengan bambu Tzu Chi. “Ya nggak apa-apa, malah senang donatur saya jadi tambah banyak,” ujarnya sembari tersenyum. Kan Mi Lan sang istri pun tak keberatan dengan apa yang dilakukan suaminya. “Nggak papa, malah bagus jadi ikut mengajak orang berbuat baik,” kata Kan Mi Lan. Bapak dua orang anak ini juga mengaku bahwa rezekinya semakin bertambah sejak ia menggalakkan celengan bambu dengan sepeda motornya. “Dagangannya lancar, malah kadang ada yang pesan untuk acara di rumah mereka,” kata Cun Bie sumringah. Ketika ditanya sampai kapan ia akan menggalang dana dari para pelanggannya, dengan tegas Cun Bie menjawab, “Selama Yayasan Buddha Tzu Chi masih berdiri, dan saya diberi kesehatan dan panjang umur, saya akan terus menggalang dana. ”Ketika benih cinta kasih tumbuh di lahan yang tepat dan subur, selain ia akan tumbuh menjadi sebuah pohon yang kuat, benih-benih itu pun akan menyebar terus ke lahan-lahan yang lain. | ||