Celengan Bambu Di Sekolah Pahoa

Jurnalis : Apriyanto , Fotografer : Apriyanto
 

foto
Rega melihat keluguan anak-anak dalam bersumbangsih membuat hatinya tersentuh dan terispirasi.

Penggalangan hati melalui celengan bambu terus berlanjut. Kali ini Sekolah Terpadu Pahoa yang terletak di Gading Serpong, Tangerang menyerahkan celengan bambunya untuk Tzu Chi. kegiatan ini terlaksana pada hari Kamis 12 Desember 2013. Dan lebih dari 1000 siswa ikut hadir pada kegiatan itu.

Mengingat banyaknya jumlah siswa, maka dalam acara penuangan celengan ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama pada pukul 08.00 yang diikuti oleh siswa kelas satu sampai kelas tiga dan sesi berikutnya pada pukul 10.00 yang diikuti oleh siswa kelas empat sampai kelas enam. Tapi yang agak berbeda dari kegiatan penuangan celengan bambu sebelumnya adalah dana yang terkumpul pada hari itu akan disumbangkan untuk korban bencana Topan Haiyan di Filipina.

Sudarno seorang relawan Tzu Chi yang hadir pada hari itu menjelaskan bahwa, seminggu sebelum acara penuangan pihak sekolah memberikan usulan agar dana dari celengan bambu itu bisa disumbangkan ke korban Topan Haiyan. Dan tentu saja niat baik ini pun langsung disambut hangat oleh Tzu Chi. Maka pada hari itu sebelum para siswa menungkan celengannya, mereka terlebih dahulu menyaksikan tayangan tentang bencana di Filipina dan apa yang telah Tzu Chi lakukan di sana.

foto   foto

Keterangan :

  • Setiap siswa yang akan menuangkan celengannya terlebih dahulu mendaftarkan diri di relawan Summarecon (kiri).
  • Mengingat banyaknya siswa di Sekolah Pahoa, maka kegiatan tuang celengan bambu dilaksanakan dalam dua sesi (kanan).

Di puncak acara para siswa pun dengan penuh antusias menuangkan isi celengannya ke dalam wadah. Keluguan dan keikhlasan khas anak-anak ini ternyata memberikan inspirasi bagi seorang relawan bernama Rega. Ia adalah seorang karyawan Summarecon yang ditugaskan untuk mengkoordinir karyawan lain dalam menggalang hati melalui celengan bambu. Menurutnya selama menjalani kegiatan ini ia tak pernah merasa terbebani kendati ini merupakan tugas tambahan dalam pekerjaannya. Dan satu hal yang membuat ia berkesan pada kegiatan celengan bambu ini adalah ketika celengan bambu ini mulai di sosialisasikan di kantornya pada bulan Agustus lalu, ia tersentuh tatkala mendengar pesan Master Cheng Yen yang berbunyi: Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan, berbakti kepada orang tua dan melakukan kebajikan. Karena kebetulan saat itu ayahnya sedang sakit, maka Rega langsung teringat pada ayahnya dan tak menyi-nyiakan waktunya untuk berbakti. Dan penggalangan celengan bambu ini ia anggap sebagai wujud dari melakukan kebajikan. “Waktu itu papa sedang sakit, maka saya langsung ingat berbakti pada papa. Sedangkan kegiatan celengan bambu ini saya anggap sebagai perbuatan bajik,” kata Rega.

  
 

Artikel Terkait

Wujud Kepedulian Terhadap Warga Kurang Mampu

Wujud Kepedulian Terhadap Warga Kurang Mampu

27 Maret 2018
Tzu Chi Bandung bekerja sama dengan Secapa AD (Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat) mengadakan bakti sosial pengobatan dan pembagian sembako kepada warga Kecamatan Cidadap, Hegarmanah, Kota Bandung.
Pengenalan Jing Si Aphorism di Ritz Carlton

Pengenalan Jing Si Aphorism di Ritz Carlton

17 Februari 2014 Setelah Hotel Borobudur Jakarta menerima buku Jing Si Aphorism untuk diletakkan di setiap kamarnya, maka pada Jumat, 14 Februari 2014, giliran Hotel Ritz Carlton, Sudirman, Jakarta turut melakukan hal yang sama.
Juara 1 (Artikel): Hidup Adalah Belajar

Juara 1 (Artikel): Hidup Adalah Belajar

27 November 2014 "Hidup ini ibarat tangga, setiap rintangan yang saya lalui berarti saya naik kelas. Apabila ketika menghadapi rintangan, saya menolak dan benci, berarti saya gak naik kelas. Kalau saya bisa minta maaf sama dia berarti saya naik kelas," ungkapnya. Terkadang sebagai relawan, tentunya ada perasaan bosan dengan rutinitas kegiatan Tzu Chi, namun meskipun kegiatannya sama, pasti ada hal baru yang dapat dipelajari.
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -