Celengan Bambu di Supermal Karawaci

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Para karyawan Supermal Karawaci mengikuti sosialisasi tentang misi Tzu Chi dan Celengan Bambu, Kamis (28/7/ 2016). Dalam kegiatan ini, Tzu Chi memberikan 300 Celengan Bambu.

Berawal dari melihat adanya Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi di pusat perbelanjaan lain, pihak Public Relation atau hubungan masyarakat Supermal Karawaci kemudian menghubungi Tzu Chi. Bahkan mereka datang langsung ke Pantai Indah Kapuk agar ada celengan bambu juga di Supermal Karawaci. Permintaan itu didasari karena Supermal Karawaci memiliki misi yang sama agar para karyawan memiliki kepedulian untuk  membantu orang-orang yang membutuhkan.

Karena itu pada Kamis 28 Juli 2016,  Yayasan Tzu Chi  datang ke pusat perbelanjaan yang berlokasi di Karawaci Tangerang tersebut untuk mensosialisasikan Misi Amal Tzu Chi. Terutama apa yang dilakukan Tzu Chi selama ini di Indonesia dan sejarah serta filosofi Celengan Bambu.

“Jadi ibu-ibu tadi kalau mau bikin tumis tahu, tahunya tadinya beli enam kemudian dihancurkan biar kelihatan banyak. Jadi jatah satunya disisihkan supaya bisa untuk membantu orang, jadi sekitar 50 sen NTD Taiwan ditabung setiap hari. Dan itu dari tahun 1966 sampai sekarang terus digalakkan. Jadi Tzu Chi sekarang sudah tersebar di mana-mana membantu orang banyak itu berkat sumbangan celengan bambu yang diawali oleh ibu-ibu,” jelas Andre Zulman dari Yayasan Tzu Chi kepada para karyawan di ruang Training Room Supermal Karawaci.

Yayasan Buddha Tzu Chi memang berdiri dengan dukungan awal dari 30 ibu-ibu rumah tangga. Dimulai dengan menyisihkan sebesar 50 sen NTD setiap harinya. Dengan prinsip membantu yang lemah dan mendidik yang mampu, kini Tzu Chi telah memiliki kurang lebih 10 juta orang relawan yang tersebar di 47 negara.

Andre Zulman dari Yayasan Tzu Chi menjelaskan, Celengan Bambu juga mengajarkan tentang betapa pentingnya berikrar baik dan berbuat kebajikan setiap hari.

Sosialisasi yang dimulai dari pukul 09.00-16.00 WIB ini dibagi dalam lima sesi mengingat kapasitas ruangan serta menyesuaikan dengan jam dan pekerjaan seluruh karyawan. Mulai dari HRD, leasing, marketing komunikasi, operation, hingga keamanan. Tzu Chi berharap para karyawan bisa ikut berpartisipasi membantu saudara-saudara yang kurang mampu melalui celengan bambu.  

“Kenapa harus ada celengan bambu? ini ada artinya bapak ibu. Yang pertama setiap hari berikrar baik dan berbuat kebajikan. Itu yang paling penting. Jadi kami tidak melihat isi celengan itu berapa. Tapi bagaimana bapak ibu setiap hari berikrar baik dan berbuat kebajikan. Jadi sebelum mengisi ke celengan ini ada niatnya dulu, seperti ini “Saya berniat berbuat kebajikan tanpa pamrih”,  lanjut Andre.

Setelah mendengarkan pemaparan apa saja yang telah dilakukan Tzu Chi di Indonesia dan maksud dari celengan bambu, para karyawan Supermal Karawaci dibagikan satu celengan tiap orang. Namun mereka boleh mengambil berapa pun untuk teman atau keluarga. Total celangan yang diberikan karyawan sebanyak 300 buah.

Martha Angka (52 tahun) keluar ruangan Training Room dengan wajah gembira sembari mengucapkan terima kasih karena bisa membawa satu celengan lagi. Meski sangat paham jika berbagi merupakan sebuah keharusan, namun sosialisasi dari Tzu Chi memberikannya semangat.

“Saya senang mengikuti sosialisasi tadi karena memang di dalam kehidupan kita ini harus saling berbagi. Kalau kita punya berkat ya kita bagikan kepada orang lain juga. Mereka kan saudara-saudara kita juga. Kalau celengan yang satu lagi untuk anak saya. Saya kan kasih uang jajan, dia bisa belajar untuk menyisihkan uang jajan itu. Kalau celengan yang sudah ada di rumah kan buat kepentingan dia sendiri. Nah kalau celengan dari Tzu Chi  ini untuk kepentingan orang lain,“ kata Martha. 

Para karyawan Supermal Karawaci aktif bertanya tentang Celengan Bambu.

Karyawan mengikuti gerak dan lagu isyarat tangan Satu Keluarga.

Sementara itu Rosadi (32 tahun) karyawan bagian pemeliharaan gedung mengaku sempat ragu sebelum masuk ruangan sambil bertanya-tanya organisasi seperti apakah Tzu Chi. Setelah mendengarkan sosialisasi Tzu Chi, Rosadi mengaku sangat terkesan.

“Kesan saya sangat positif karena di sekitar kita banyak yang punya persoalan berat. Ada anak kecil berbibir sumbing sehingga mempengaruhi rasa percaya diri sampai ada pula yang tidak mampu sekali. Dengan dana kecil yang dikumpulkan ribuan orang, akhirnya anak itu bisa operasi,“ kata Rosadi.

Rosadi juga mengagumi para relawan Tzu Chi yang masih bisa menyempatkan diri dalam kegiatan kemanusiaan. Pasalnya ia sendiri ingin sekali bisa menyumbang tenaga terutama saat ada bencana. Namun ia merasa saat ini belum bisa mewujudkannya karena jam kerja yang sangat padat.

Melihat semangat para karyawan Supermal Karawaci yang bertekad menyisihkan uang dalam celengan bambu, relawan Tzu Chi, Lian Na Sjamsul optimis akan semakin banyak lagi orang yang membutuhkan akan terbantu.

“Saya melihat sebagian konsentrasi sekali, jadi saya pikir luar biasa. Nanti ke depan mungkin akan lebih bagus. Mereka juga aktif bertanya bagaimana langkah setelah mereka menabung di celengan bambu atau kapan celengan bambu itu akan diambil,“ ujar Lian Na Sjamsul.

Teguh Oktavius dari Public Relation atau hubungan masyarakat Supermal Karawaci mengaku senang dengan sosialisasi ini. Terlebih melihat respon karyawan yang semangat membawa pulang celengan bambu untuk teman dan keluarga.

 “Supermal Karawaci kan punya misi juga untuk membantu sesama. Kadang kita suka kesulitan jika punya uang lebih untuk menyalurkan ke mana. Konsep Tzu Chi di mana dana kecil amal besar ternyata bisa, “ kata Teguh usai kegiatan sosialisasi selesai.

Teguh pun menambahkan, setelah mendapatkan pencerahan betapa pentingnya menyisihkan uang secara rutin, ia berharap karyawan akan menularkannya kepada keluarga masing-masing. Ke depan pihak Supermal juga akan mengundang pemilik dan pegawai tenant atau toko untuk hadir dalam sosialisasi Tzu Chi. Harapannya customer tenant akan tahu dan bertanya tentang celengan bambu.

Dengan respon yang sangat baik tersebut, tak henti-hentinya pihak Yayasan Tzu Chi mengucapkan Gan en (bersyukur) kepada para karyawan Supermal Karawaci.  Dan rencananya Tzu Chi akan mengadakan penuangan celengan bambu para karyawan Supermal Karawaci secara bersama-sama pada tiga bulan mendatang.


Artikel Terkait

Senang Menjadi Bagian dari Pemberi Harapan

Senang Menjadi Bagian dari Pemberi Harapan

23 September 2019

Penuangan celengan bambu di lingkungan Agung Sedayu Group ke- 11 dimulai hari ini, 23 – 27 September 2019. Salah satunya yang dilakukan hari ini, Senin, 23 September 2019 di Fresh Market PIK, Jakarta Utara.

Mengembangkan Cinta Kasih Melalui Celengan Bambu Tzu Chi

Mengembangkan Cinta Kasih Melalui Celengan Bambu Tzu Chi

09 Mei 2023

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali menggalang cinta kasih masyarakat melalui pengumpulan celengan bambu di wilayah Meral dan Sungai Pasir, Tanjung Balai Karimun. 

Celengan Bambu Cinta Kasih

Celengan Bambu Cinta Kasih

22 Februari 2012
Minggu 19 Februari 2012, pada pukul 9 pagi, satu per satu anak asuh Tzu Chi mulai berdatangan. Mereka berkumpul di salah satu ruangan untuk belajar membuat celengan bambu.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -