Celengan Bambu, Himpunan Niat Baik
Jurnalis : Siti Aminah (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Wais Al Kharny, Calvin, Mie Li, Vincent, ArismanRelawan Tzu Chi tengah menjelaskan tentang Tzu Chi kepada salah satu pemilik toko dan mengajaknya untuk ikut bersumbangsih melalui celengan bambu.
Ada pepatah lama mengatakan, “Semua hal yang baik ataupun jahat, diciptakan oleh pikiran seseorang.” Semua tindakan manusia ditentukan oleh pikiran dan hati mereka. Dengan hati yang baik, seseorang akan melakukan perbuatan baik. Di sisi lain, dengan hati yang jahat, seseorang akan mudah melakukan perbuatan buruk. Semua tindakan dimulai dari pikiran. Seperti Kata perenungan Master Cheng Yen, “Kedamaian di dunia berawal dari sebuah niat baik, sedangkan bencana yang terjadi di dunia berawal dari sekilas niat jahat yang timbul.”
Minggu, 30 Juni 2019, 24 relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan pengumpulan celengan cinta kasih di Meral dan Enam Saudara. Relawan dibagi menjadi 4 kelompok, dua kelompok ke bagian atas (Ekaria - Nagooya Foodcourt) dan dua kelompok lainnya lagi ke bagian bawah (Ekaria - Polsek Meral).
Karmia (39) yang sudah memiliki celengan bambu sejak 3 tahun lalu. Ia mengetahui Tzu Chi dari anaknya yang bersekolah di SD Cahaya.
Jurman, koordinator kegiatan pengumpulan celengan bambu ini mengimbau para relawan untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan mereka kepada pemilik toko atau rumah yang dikunjungi.
“Sebelum kita masuk ke rumah atau toko kita harus memperkenalkan kita siapa dan tujuan kita datang. Kita di sini mengumpulkan koin cinta kasih bukan ambil uang,” ujar Jurman, koordinator kegiatan.
Sebelum memasuki toko, relawan menyapa ramah pemilik toko bahwa hari ini mereka datang mengumpul koin cinta kasih untuk digunakan membantu orang-orang yang membutuhkan. Salah satu toko yang dikunjungi adalah milik Karmia (39). Karmia memiliki celengan bambu Tzu Chi sejak tiga tahun lalu dari anaknya. "Awalnya saya tahu celengan ini dari anak saya yang sekolah di SD Cahaya, dan saya coba mencari tahu di google apa itu Yayasan Budha Tzu Chi, Menurut saya Yayasan Buddha Tzu Chi itu bagus, dan saya terharu karena saya bisa mengajarkan anak berbuat baik dan peduli kepada sesama sejak dini," kata Karmia.
Ani (52) salah satu penjual makanan di Meral, ia kenal Tzu Chi sejak 7 tahun yang lalu. Ia dibantu Tzu Chi untuk mencari donor darah untuk sakitnya, setelah ia pulih ia mencari tahu Yayasan Buddha Tzu Chi agar ia bisa menjadi donatur bulanan.
Begitu juga menurut Ani (52), salah satu penjual makanan di Meral. Ani mengenal Tzu Chi sejak 7 tahun yang lalu. Waktu itu ia sakit dan membutuhkan darah. Dari informasi temannya kemudian Ani menghubungi relawan Tzu Chi untuk meminta bantuan mencari darah. Setelah pulih Ani kemudian mencari tahu tentang Yayasan Buddha Tzu Chi. Ia berniat menjadi donatur dan juga berkeinginan mengikuti kegiatan-kegiatan Tzu Chi. "Saya sangat berterima kasih kepada Tzu Chi karena telah membantu saya,” kata Ani.
Setelah pengumpulan di daerah Meral, relawan kemudian melanjutkan ke daerah Enam Saudara. Walaupun cuaca sangat panas, relawan tetap semangat untuk menghimpun butiran cinta kasih ini. Semoga cinta kasih berkembang terus kepada setiap orang, seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, "Bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni, pelita harapan akan menerangi berbagai pelosok gelap di dunia."
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Menghimpun Cinta Kasih Melalui Celengan Tzu Chi
26 Desember 2019Pengumpulan Celengan Bambu untuk Membantu Warga Penyintas Gempa di Turki dan Suriah
02 Maret 2023Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan pengumpulan celengan bambu. Seluruh dana cinta kasih yang terkumpul ini disalurkan untuk membantu warga penyintas gempa di Turki dan Suriah.