Cepat dan Tanggap Hadapi Bencana
Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Anand Yahya Gedung Satkorlak Bencana (28/12/2007) yang sekaligus kantor Bupati Karanganyar berubah hiruk-pikuk dan penuh dengan barang bantuan yang dikirimkan oleh berbagai pihak. Dari bertumpuk-tumpuk bantuan yang terdiri dari berbagai jenis dan jumlah ini, tampak terlihat 140 paket selimut yang telah diserahkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (28/12/2007). | |
Gedung Satkorlak Bencana (28/12/2007) yang sekaligus kantor Bupati Karanganyar berubah hiruk-pikuk dan penuh dengan barang bantuan yang dikirimkan oleh berbagai pihak. Dari bertumpuk-tumpuk bantuan yang terdiri dari berbagai jenis dan jumlah ini, tampak terlihat 140 paket selimut yang telah diserahkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (28/12/2007). Selimut-selimut ini diharapkan mampu meringankan beban dan penderitaan korban tanah longsor yang kedinginan karena hujan terus-menerus turun di Dusun Mogol Ledoksari, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Relawan tim tanggap darurat Tzu Chi yang beranggotakan Adi Prasetio, Agus Johan dan Jhonny, serta Frananto Hidayat, relawan Tzu Chi dari Yogyakarta. Keempat relawan ini juga dibantu oleh 6 relawan Tzu Chi lainnya. Tim tanggap darurat juga membawa turut serta dr Ryan dan Argo. Mereka adalah dua relawan dokter yang turut serta dalam gerak cepat tim tanggap darurat ini. Paginya, tim tanggap darurat bertemu dengan Wakil Bupati Karanganyar, Sri Sadoyo yang mengucapkan terima kasih banyak atas upaya Tzu Chi meringankan penderitaan para korban bencana. Setelah itu, tim tanggap darurat segera melakukan survei lapangan untuk melihat secara langsung kondisi terakhir para korban. Hingga siang hari, telah diketemukan 17 korban yang tertimpa tanah longsor, sementara 17 korban lainnya belum diketemukan. Sesuai data yang diterima, sebanyak 34 penduduk tertimbun tanah longsor yang terjadi secara tiba-tiba. Tim tanggap darurat Tzu Chi Indonesia telah mulai bergerak sejak Kamis, 27 Desember 2007. Di hari yang sama, tim segera menuju daerah bencana. Namun karena waktu yang tidak memungkinkan, baru Jumat, 28 Desember 2007, tim tanggap darurat dapat masuk ke dalam lokasi bencana. Ket : - Relawan Tzu Chi langsung meninjau lokasi tanah longsor di desa Ledoksari Tawangmangu. (kiri) Untuk menuju lokasi bencana, tim tanggap darurat harus mendaki dan menyusuri jalanan menanjak dan menurun yang kemiringannya hampir mencapai 40 derajat. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi tim tanggap darurat yang beberapa diantaranya usianya sudah tidaklah muda. Namun berbekal keyakinan bahwa situasi yang sebenarnyalah yang harus didapatkan, maka tim tanggap darurat tetap bergerak menuju lokasi bencana. Di sana , kita melihat reruntuhan rumah dan bahkan kendaraan yang tertimpa reruntuhan tanah longsor. Tanah tersebut longsor karena tidak ditanami oleh tanaman-tanaman keras yang dapat menahan air. Penduduk malah menanaminya dengan tanaman-tanaman tidak keras, yang secara ekonomi memang menguntungkan namun jika dilihat dari faktor keselamatan amatlah riskan. Karena jika hujan deras mengguyur dalam waktu lama, maka perlahan namun pasti tanah yang di atas akan longsor. Di lokasi tersebut, tim tanggap darurat segera melakukan survei dan setelah berdialog dengan Bupati Karanganyar, tim tanggap darurat kemudian memutuskan untuk memberikan bantuan 140 paket selimut bagi para korban tanah longsor di Karanganyar. Usaha untuk memberikan yang terbaik telah dilakukan oleh tim tanggap darurat Tzu Chi, mulai dari persiapan hingga akhirnya meninggalkan lokasi bencana. Tentu hal ini menjadi sebuah pelajaran bermakna bahwa kita juga harus cepat dan tanggap hadapi bencana. | |
Artikel Terkait
Karya Bakti Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma
11 Mei 2018Tzu Ching Makassar Bagikan Takjil untuk Kaum Duafa
05 Juni 2018Menjadi Bagian Dari Sejarah Tzu Chi
05 Desember 2022Pada Minggu, 27 November 2022, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan gathering Zhen Shan Mei yang dihadirin sebanyak 23 orang relawan.