Cepat dan Tanggap Memberikan Bantuan

Jurnalis : Relawan Tzu Chi Padang, Fotografer : Relawan Tzu Chi Padang

 

 
 

fotoBantuan bagi korban longsor di Kabupaten Aga ini diserahkan ke posko TNI 0304 ini berupa 1 ton beras dan 50 kardus mie instan.

Kondisi alam yang tidak selaras menyebabkan bencana terjadi dimana-mana, salah satunya di Kabupaten Agam, Padang. Bencana longsor di daerah Malalak, Kecamatan Tanjung Raya,  Kabupaten Agam ini terjadi pada tanggal 27 Januari 2013 pada pukul 05.30 WIB. Bencana ini menimpa 29 orang diantaranya, 9 orang luka-luka, 14 orang meninggal, dan 6 orang belum ditemukan.

 

Melihat hal tersebut, relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Padang langsung tanggap dan menuju lokasi bencana pada keesokan harinya. Tidak mudah untuk menempuh perjalanan dari kantor Yayasan Buddha Tzu Chi ke lokasi bencana itu memakan waktu sekitar 4 jam 30 menit di mana jalan menuju ke lokasi bencana hanya dapat dilalui satu mobil, jalan yang mendaki tinggi, dan jalan menuju ke lokasi yang padat (macet akibat banyaknya orang yang ingin melihat lokasi bencana).

Setelah menempuh perjalanan panjang tersebut, relawan Tzu Chi yang terdiri dari empat orang yaitu  Rukiat Shixiong, Bonmeng Shixiong, Gaek Shixiong, dan  Ferdi Shixiong akhirnya sampai di lokasi dan menyalurkan bantuan yang waktu itu menunjukkan pukul 17.30WIB.

Bantuan diserahkan ke posko TNI 0304. Bantuan yang diberikan berupa 1 ton beras dan 50 kardus mie instan. TNI, Camat, Sekda Kabupaten Agam, dan setempat sangat berterima kasih atas bantuan dan perhatian yang diberikan Yayasan Buddha Tzu Chi.

Melihat bencana yang terus terjadi ini, Master Cheng Yen berharap setiap orang dapat menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan bumi.  Master Cheng Yen berkata bahwa cara terbaik untuk mencegah terjadinya bencana alam adalah dengan menyucikan batin manusia. Saat batin manusia tersucikan maka ketamakan untuk menguras kekayaan bumi pun akan berkurang, sehingga alam dan semua makluk pun dapat hidup damai.

 

 

 
 
 

Artikel Terkait

Guratan Tawa di Wajah Al Bukhari

Guratan Tawa di Wajah Al Bukhari

03 Agustus 2018
Mandiri, menjadi kata pertama yang terlintas ketika relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali bertemu dengan Al Bukhari. Remaja 14 tahun penerima bantuan Tzu Chi asal Pulau Parit itu kini terlihat sangat berbeda. Wajahnya tampak lebih segar dan badannya sudah tegap tanpa tongkat penyangga.
Mengubah Pemahaman

Mengubah Pemahaman

04 Oktober 2012 Melihat pemahaman manusia yang semakin lama semakin menyimpang, maka perlu dilakukan suatu pendidikan yang benar. Untuk itulah Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Medan mengadakan acara doa bersama, menyambut bulan tujuh penanggalan lunar sebagai sebuah bulan penuh berkah.
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -