Cepat Tanggap dalam Memberikan Bantuan
Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)Relawan Tzu Chi bersama-sama menaikkan bantuan kebutuhan bagi para korban kebakaran di Kelurahan Malabar, Kota Bandung.
Tak seorang pun yang dapat memprediksi kapan bencana akan datang, baik karena faktor alam atau kelalaian yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. Seperti yang terjadi pada Kamis 3 Mei 2018, kebakaran terjadi di Karees Kulon RT 3 RW 6, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Kejadian terjadi pada pukul 11.00 WIB, setidaknya sebanyak 33 rumah terbakar.
Akibat dari peristiwa tersebut satu bocah berumur 5 tahun menjadi korban jiwa dan satu orang dewasa mengalamai luka bakar. Di samping itu, sebanyak 208 jiwa atau 64 KK terpaksa diungsikan ke Hotel Harapan Indah yang lokasinya tak jauh dari pemukiman warga yang terbakar. Kobaran api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 16.00 WIB dengan mengerahkan sebanyak 15 unit kendaran pemadam kebakaran. Upaya pemadaman sempat menemui sejumlah kendala, di antaranya karena kebakaran terjadi di kawasan permukiman padat penduduk, sehingga para petugas harus menyambungkan selang demi selang untuk menuju lokasi kebakaran berlangsung.
Hotel Bandung Indah menjadi posko pengungsi sementara bagi para korban kebakaran. Sebagian warga menggungsi ke hotel yang tidak jauh dari lokasi kebakaran dan sebagiannya lagi lebih mengungsi ke sanak saudaranya.
Menurut petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DKPB) Kota Bandung, dugaan sementara kebakaran diakibatkan oleh ledakan gas 3kg dari salah satu rumah warga dengan cepat api menyebar ke beberapa rumah. Namun menurut penuturan Sri Megawati (58) salah satu warga yang terkena dampak kebakaran menuturkan, bahwa api berasal dari arus listrik pendek pada salah satu rumah warga.
“Awalnya dari rumah yang di samping, kata anak-anaknya melihat ada percikan api di atap. Lalu tiba-tiba dengan cepat api membesar dan menghanguskan rumah itu, tidak lama kemudian api merembet ke yang lain,” ungkap Sri.
Mengetahui peristiwa tersebut, Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung bergegas menyalurkan bantuan berupa 50 paket bantuan bencana kebakaran berisi ember, selimut, gayung, sabun, pasta gigi, sikat gigi dan handuk. Selain itu Tzu Chi pun memberikan bantuan berupa 5 terpal dan 6 karung baju layak pakai bagi pria, wanita dan anak-anak.
“Kalau kita ada masih sehat semua bisa lebih banyak berbuat kebaikan, kebajikan untuk mengajak semua kebaikan. Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat dan meringankan beban para korban. Semua warga di sini mesti tabah, mudah-mudahan ke depannya akan lebih baik lagi,” kata Roselyn selaku relawan TzU Chi Bandung.
Sebuah Ujian
Ibu dari Surya (5) korban meninggal dunia akibat kebakaran menerima santunan yang diserahkan langsung oleh Relawan Tzu Chi yaitu Harun Lam.
Sebelumnya pada bulan Agustus 2015, Tzu Chi Bandung memberikan bantuan berupa bedah rumah kepada tiga warga Karees Kulon diantaranya dua warga RW 06 yaitu Sri Megawati dan Enok, serta satu warga RW 05 yaitu Dadang. Program tersebut terlaksana karena adanya kerjasama Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung dengan KODAM III/Siliwangi, yang mempunyai satu kesamaan dalam misi sosial. Perbaikan rumah dimulai pada bulan Juni dan dalam waktu tiga bulan ketiga rumah itu diresmikan di bulan Agustus oleh Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi (periode jabatan 2013-2015).
Peristiwa kebakaran di Karees Kulon RW 06, telah menghanguskan rumah salah satu warga penerima bantuan Tzu Chi berupa bedah rumah yaitu Sri Megawati (58). Sewaktu mendapatkan bantuan rumah, Sri dikategorikan tidak layak huni, atap penuh dengan lubang. Fondasi rumah yang telah rusak membuat kekhawatiran bagi keluarganya karena sewaktu-waktu akan roboh. Alasan itulah Tzu Chi Bandung memberikan bantuan bedah rumah.
Relawan Tzu Chi yaitu Rachman Syahbana menyerahkan bantuan Tzu Chi kepada salah satu instasi pemerintah yang diwakili oleh Lurah setempat.
Namun baru menginjak usia ke 3 tahun, keluarga Sri harus merelakan rumahnya yang terbakar bersama dengan 32 rumah warga lainnya. Sungguh ironis ujian yang telah dihadapi oleh Sri, belum puas menikmati rumah impian yang layak pakai kini berubah menjadi abu dan menyisakan puing-puing material bangunan.
"Iya waktu itu rumah saya kan sudah mau roboh ya Alhamdulillah lah atas nama Pak Dedi juga yang mengajukannya ke Buddha Tzu Chi akhirnya dibantu oleh Tzu Chi, sampai rumah saya benar-benar bagus. Karena sudah bisa tidur enak, tidak ada perasaan was-was rumah mau roboh dan bisa menikmati. Tapi sekarang mungkin saya diuji lagi karena kebakaran ya mudah-mudahan ada lagi yang menolong, harapan pertolongan dari yang lain gitu," ungkapnya.
Relawan Tzu Chi meninjau langsung ke lokasi tejadinya kebakaran yang telah menghanguskan 33 rumah di Karees Kulon RW 06 Kelurahan Malabar, Bandung. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 3 Mei 2018.
Semua harta bendanya ludes terbakar dilalap si jago merah. Tak sempat terpikir untuk menyelamatkan benda-benda berharga lainnya, secara spontan ia berlari menjauhi kobaran api untuk menyelamatkan jiwa serta keluarganya. Kini satu-satunya harta yang tersisa hanyalah baju yang digunakan serta ijazah anaknya dan surat surat lainnya.
“Ada yang teriak ‘Kebakaran..Kebakaran..Kebakaran…!!!!" awalnya tidak ngeh, pas lihat belum ada api, pas lihat jendela saya lihat ada asap tebal dan gerakan apinya kencang. Langsung saya lari keluar sambil berteriak ke yang lain. Saya langsung lari yaa karena ketakutan, hanya tas koper yang isinya ijazah anak saya, dompet saya nggak terbawa, semua sudah habis lemari apa-apa, baju, uang sudah habis termasuk barang-barang pecah belah," kata Sri.
Relawan Tzu Chi yaitu Roselyn N Tirta mendampingi Sri Megawati (58) salah satu korban yang terkena bencana kebakaran
Rupanya pada hari itu sesaat sebelum kebakaran terjadi, ia bersama anaknya sedang memilah dan mencoba baju pengantin untuk pernikahan anaknya yang akan dilaksanakan pada Senin tanggal 7 Mei 2018. Terpaksa pesta pernikahan ditiadakan yang seharusnya menjadi hari bersejarah bagi kedua keluarga serta tamu undangan yang menyaksikan serta turut merasakan kebahagian bagi kedua mempelai.
"Alhamdulillah persiapan awal sudah hampir beres buat bayar KUA (Kantor Urusan Agama), buat masak sudah dan buat kartu undangan pun sudah dibayar. Sisa uang empat juta lagi tapi itu juga sudah habis terbakar beserta undangan-undangannya. Jadi yaa.. pernikahan tetap dilaksanakan pada hari Senin, tapi hanya dengan akad saja nggak ada undangan nggak ada apa-apa, karena kenyataanya jauh dari begini jauh dari harapan saya tadinya mungkin kehendak Allah saya nggak ada ijin, untuk berhajatan," ucap Sri penuh haru.
Rumah Sri Megawati sebelum dibedah oleh Tzu Chi Bandung (kiri). Foto di ambil pada bulan April 2015. Lalu foto tengah adalah perubahan rumah Sri setelah dibedah. Sementara foto kanan adalah tampak depan rumah Sri setelah si jago merah melahap rumahnya. Kini yang tersisa hanyalah puing-puing.
Ujian yang tengah dihadapi Sri beserta keluarganya cukup berat, kini ia hanya bisa pasrah dan berusaha bangkit kembali dalam menata kehidupan yang lebih baik lagi. Relawan Tzu Chi yang terus mendampingi Sri kerap terucap untuk tabah dan ikhlas dalam menghadapi sebuah ujian.
“Ibu mesti tabah yaa bu, saya ke sini hati saya sudah terenyuh tapi apapun yang terjadi, kita mesti tetap kuat menjaga kesehatan mudah-mudahan kita juga ada bantuan lagi Allah yang menentukan, rejekinya dari Allah semua,”kata Roselyn.
Semoga dengan motivasi dan dorongan semangat dari para relawan Tzu Chi para korban kebakaran khususnya Sri dapat membangkitkan rasa pantang menyerah dan selalu berusaha untuk melanjutkan hidup dengan penuh semangat. Selain itu, apa yang telah disumbangkan oleh Tzu Chi kepada para korban dapat bermanfaat dan meringankan beban serta menjadi pemicu bagi seluruh dermawan untuk membantu sesama yang sedang dilanda kesulitan.