Cerita Yola, Anak yang Berbakti

Jurnalis : Hayati (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Anni, dan Mei Jiao (Tzu Chi Pekanbaru)


Yola saat dikunjungi oleh relawan Tzu Chi Pekanbaru pada Minggu, 15 April 2018.

Relawan Tzu Chi Pekanbaru mengunjungi rumah Yola Mutia Sari (17), salah satu penerima bantuan Tzu Chi di bidang pendidikan, kemarin, Minggu pagi 15 April 2018. Saat para relawan datang, Yola dan ibunya, Yuli Andriati menyambut dengan penuh kegembiraan.

Dalam kunjungan kasih itu, relawan mengajak Yuli Andriati, ibunda Yola bercerita tentang kehidupannya sehari-hari. Ia sangat bersyukur Tzu Chi sudah membantu pendidikan Yola. Usaha Ibunda Yola adalah membuat kerupuk cabe dan kue ubi, lalu dititipkan ke kedai-kedai. Selain menjual kerupuk ia juga memiliki usaha kue ubi. Walaupun hidup kekurangan, namun Yola, si gadis ceria itu tidak pernah menyerah dengan keadaan. Yola, anak yang berbakti ini selalu bangun pagi-pagi membantu ibunya, seperti membersihkan rumah, dan mengosok baju. Ia juga menbantu ibunya berjualan kue ke sekolah.


Yola saat berterima kasih pada ibunya yang selama ini bersusah payah membesarkan dan mendidiknya hingga sekarang.

Meski rajin membantu orang tuanya, itu sama sekali tidak mengganggu pelajarannya Yola. Yola masih mempunyai prestasi yang bagus, paling sedikit pun dapat peringkat tiga besar. Yola merasa sangat bersyukur mempunyai seorang ibu yang juga menjadi seorang ayah.

“Saya tak bisa membayangkan kalau tidak ada mama yang selama ini susah payah membesarkan saya dan mendidik saya sampai sekarang,” kata Yola terisak dan kemudian memeluk ibunya. Ia lalu berterima kasih kepada ibunya.

Sang ibu, Yuli berharap Yola bisa menjadi seseorang yang berguna bagi masyarakat dan keluarga. Cita cita Yola sendiri adalah menjadi seorang fotografer dan membuka sebuah studio foto sendiri.

“Saya sangat bersyukur dengan Master Cheng Yen karena ada Master, ada yayasan ini. Walaupun saya muslim, tapi Tzu Chi tidak membeda-bedakan agama, menganggap saya satu keluarga,” tutur ibu dari Yola. 

Sementara itu, Mawie Wijaya, relawan Tzu Chi pun senang dengan perkembangan Yola. “Dulu tuh mamanya cerita, Yola sering memaksakan kehendak, kalau ada sesuatu yang diminta dan tak dipenuhi oleh orang tua, dia akan merajuk. Tapi sejak ikut kelas Teratai hampir dua tahun, Yola tak seperti itu lagi, malah cenderung bersyukur dan mau membantu orang tua,” kata Mawie Wijaya.

Editor: Metta Wulandari

1.      Yola saat berterima kasih pada ibunya yang selama ini bersusah payah membesarkan dan mendidiknya hingga sekarang.


Artikel Terkait

Kunjungan Siswa-siswi Kairos Gracia Christian School

Kunjungan Siswa-siswi Kairos Gracia Christian School

07 Februari 2024

Pelestarian Lingkungan di komunitas Hu Ai Pluit 2 pagi itu terasa spesial dengan kehadiran 12 murid kelas 9 Kairos Gracia Christian School. Didampingi dua orang tua murid, mereka memilih melakukan pelayanan komunitas di Tzu Chi.

Mengunjungi dan Memberikan Semangat

Mengunjungi dan Memberikan Semangat

27 November 2015
Tujuan dari kegiatan ini, disamping untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien  penerima bantuan, juga mencari tahu apakah  mereka masih membutuhkan bantuan lainnya. Dan yang terpenting dari kunjungan ini adalah untuk memberi perhatian, penghiburan dan motivasi kepada para dan keluarganya.
Merayakan Waisak Bersama Akong dan Ama

Merayakan Waisak Bersama Akong dan Ama

25 Mei 2018
Bulan Mei merupakan bulan yang istimewa, karena pada bulan ini Yayasan Buddha Tzu Chi merayakan Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi sedunia. Pada Minggu 20 Mei 2018, anak-anak kelas budi pekerti Tzu Shao Men mengunjungi Panti Jompo Taman Bodhi Asri Binjai Medan, Sumatera Utara dalam rangka perayaan Waisak.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -