Cerminan Batin yang Bahagia
Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Lo Wahyuni (He Qi Utara) Oma Anisa memeluk Airu Shijie karena perasaan rindu dengan para relawan Tzu Chi. |
| ||
Bersyukur Atas Jalinan Jodoh Ini
Keterangan :
“Terima kasih Tuhan, doa saya terkabul bisa bertemu kalian lagi,” Kata Oma Anisa (69) sambil meneteskan air mata saat kami masuk ke ruangan belakang sebelah kanan. Oma Anisa langsung memeluk erat ketua kami, Airu Shijie yang menghampirinya. “Aduh…., Oma kangen sekali sudah lama tidak datang ke sini,” katanya sambil meneteskan air mata bahagia. Oma Anisa juga mengungkapkan curahan hatinya, “Obatnya yang dari dokter kalian lebih manjur, selama ini saya dikasih obat oleh dokter lain tidak ada kemajuan,” ujarnya. “Tolong ya datang lagi,” pintanya setengah memelas membuat kami yang berada di dekatnya terharu. Banyak oma yang tinggal di panti ini sudah jarang sekali dikunjungi oleh keluarganya dengan berbagai alasan: keluarga sibuk bekerja, ada yang tinggal di luar kota, keterbasan biaya, dan lain sebagainya. Kehadiran para relawan Tzu Chi di tempat ini seperti mewakili keluarganya. Rasa kehangatan dan kebahagiaan kembali terpancar dari raut wajah sebagian besar oma yang dikunjungi. Kunjungan kasih ini sungguh memberikan rasa simpati yang mendalam di hati mereka. “Cinta kasih yang sudah lama bersemi di hati mereka ini akan tumbuh berkembang,” Kata Leo, ketua panita pelaksanaan perayaan Paskah ini.
Keterangan :
Tampak di ruang serba guna di tengah gedung panti wreda dipadati oleh 51 orang oma yang memakai pakaian seragam kembang duduk rapi berbaris. Tepat pukul 11.15 WIB, acara Paskah di panti wreda ini dibuka dengan doa bersama memanjatkan doa puji syukur. Acara dilanjutkan dengan bernyanyi. Oma bergantian memegang mikrophon bernyanyi lagu rohani gereja dengan petikan gitar dan alunan melodi musik yang ceria. “Hari ini harinya Tuhan, mari kita bersukacita,” demikian salah seorang oma bernyanyi dengan suara merdu melantunkan lagu pujian. Relawan Tzu Chi yang berada di luar gedung, turut berpartisipasi dengan bertepuk tangan memberikan dukungan dan semangat kepada para oma. Sungguh bahagia hati kami melihat oma-oma tertawa, bercengkrama dengan teman-temannya di usia senjanya itu. Kami sangat takjub oleh suara emas seorang oma yang bernyanyi dengan sangat baik. Lantunan musik bagaikan air yang mengalir membasahi jiwa mereka dan memberikan kesegaran rohani. Betapa kegembiraan sungguh tercermin dari ekspresi wajah para oma yang merupakan cerminan dari kondisi batinnya yang bahagia. Saat acara selesai pada pukul 12.10 WIB, kami pamit juga kepada mereka diiringi dengan rasa syukur yang tinggi karena dapat berbagi kasih dengan mereka, sebab cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain. Marilah kita terus menyirami tunas cinta kasih ini dengan melakukan kunjungan rutin ke panti wreda ini dan senantiasa menyemaikan benih-benih cinta kasih lainnya di ladang berkah lainnya melalui jalan Bodhisatwa Tzu Chi. | |||
Artikel Terkait
Kue Bulan Cinta Kasih yang Memikat
21 September 2016Untuk memperingati Festival Kue Bulan, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menggelar Bazar Mooncake Cinta Kasih. Bazar yang digelar pada 10 September 2016 ini tak hanya memikat warga Tanjung Balai Karimun saja, tapi juga para turis.