Cinta Kasih Akan Terus Bersemi Dalam Hati

Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Iea Hong, Akon/Thin Hordil Ferdi, Rudi Santoso (He Qi Utara)
 
 

foto
Budaya Humanis Tzu Chi selalu menyertai di mana pun relawan Tzu Chi berada.

Minggu 10 Maret 2013, jam 6 pagi relawan Tzu Chi Hu Ai Jelambar sudah berdatangan di kantor Kelurahan Wijaya Kusuma Jelambar, Jakarta Barat. Hari ini Yayasan Buddha Tzu Chi akan mengadakan kegiatan Bakti Sosial pembagian sembako untuk korban bencana banjir 2013. Walau banjir sudah lewat sebulan namun cinta kasih masih mengalir bagi warga. Seminggu sebelumnya Hu Ai Jelambar telah membagikan Kupon kepada sekitar 4400 KK di Kelurahan Wijaya Kusuma dari yang keseluruhan penduduknya berjumlah 40,000 jiwa dengan 17,000 KK.

Seminggu yang lalu relawan turun langsung ke rumah rumah penerima bantuan membagikan Kupon. Hari ini adalah hari yang di nanti nantikan. Relawan terlihat sibuk menyiapkan segala sesuatu seperti memasang bendera, tenda, mengeluarkan beras dan mie instan dari aula Kelurahan dan lain sebagainya. Dengan antusias dan semangat yang begitu tinggi relawan bekerja bahu menbahu. Shijie-Shijie juga tidak kalah gesit dengan Shixiong-Shixiong. Mereka terlihat gesit dan kuat ikut membaur dengan Shixiong yang mengoper beras dan mi instan dari dalam aula Kelurahan ke luar Kelurahan.

Kegiatan hari ini di buka tepat pukul 8 pagi oleh Hendry Shixiong. Dengan mengucapkan rasa syukur atas kehadiran para penerima bantuan serta berterima kasih kepada segenap petugas yang telah membantu untuk kelancaran kegiatan hari ini.

Lurah Wijaya Kusuma, Amri Karim Ismail memberikan sambutan dengan mengucapkan banyak terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia beserta seluruh relawannya.  Lalu Athiam Shixiong juga memberikan kata sambutan bahwa kegiatan hari ini adalah wujud nyata daripada Cinta Kasih Universal yang di ajarkan Oleh Master Cheng Yen kepada kita. Dengan tulus saling berbagi maka kita akan mendapatkan rasa sukacita bagi penerima bantuan maupun yang memberikan bantuan. Athiam Shixiong juga menyampaikan bahwa pesan Master Cheng Yen Beras yang dibagi hari ini suatu hari akan habis namun cinta kasih yang terkandung di dalam setiap butiran beras akan selalu ada di dalam hati. Semoga jalinan jodoh yang baik ini akan terus terjalin untuk selamanya demikian ujar Athiam Shixiong.

foto  foto

Keterangan :

  • Shijie-shijie bekerja dengan semangat tanpa pamrih untuk melayani warga (kiri).
  • Tzu Chi memang penuh cinta kasih demikian ucap masyarakat (kanan) .

Ustad Haji Toyir memimpin doa bersama mendoakan semoga kegiatan hari ini akan berjalan dengan lancar dan baik. Setelah itu satu per satu penerima bantuan pun dengan tertib dan lancar masuk untuk mengambil sembako berupa beras 5 kg serta mi instan 20 bungkus. Terlihat Shijie-Shijie dengan sigap melayani para penerima bantuan dengan baik dan senyum khas Tzu Chi yang penuh kekeluargaan.

Sekitar 50 relawan hadir dalam mensukseskan kegiatan ini, pihak kepolisian Polres Kedoya juga menurunkan sekitar 25 angotanya untuk membantu pengamanan. Melihat kegesitan dan ketulusan relawan-relawan Tzu Chi akhirnya para petugas Kelurahan yang berjumlah sekitar 12 orang pun ikut membaur bersama relawan dalam mengoper beras serta mi instan.

Menurut Jusladi Shixiong, Koordinasi Lapangan kegiatan ini berujar “Beras dan Mi instan hari kamis dan jumat sudah masuk ke aula kelurahan. Beras sebanyak 4.900 paket serta Mi instan sebanyak 2500 dus, sengaja di lebihkan sekitar 500 paket untuk antisipasi kalau ada warga yang layak menerima tetapi tidak ada KTP di sini serta ada yang sewaktu pembagian kupon tidak berada di rumah, maka kami juga akan memberi bantuan untuk mereka saat mendekati akhir kegiatan kali ini.”

foto  foto

Keterangan :

  • Walau sekujur tubuh basah oleh keringat namun senyum tetap terpancar di wajah relawan (kiri) .
  • Wanjah 90 tahun sangat bersyukur masih ada yang peduli pada masyarakat kecil seperti mereka begitu tuturnya (kanan) .

Untuk mengeluarkan sekitar 4,900 paket beras serta 2,500 dus mi instan dari dalam aula ke luar bukanlah hal yang mudah, namun berkat keuletan dan kecekatan relawan semua berjalan dengan lancar. Walau seragam relawan basah oleh keringat namun hati mereka tetap penuh sukacita itu tergambar lewat senyum yang menghias wajah relawan.

Nek Anna, begitulah sapaan warga sekitar kepada nenek berusia 75 tahun warga RT 02 RW 08 ini yang sehari-hari masih harus bekerja sebagai buruh cuci gosok untuk membantu perekonomian keluarganya ini. “Alhamdullilah, saya sangat senang mendapat bantuan ini..,” ujar Anna. Ia sudah puluhan tahun menjanda, sekarang tinggal bersama kedua cucunya. Walau sudah berusia senja tetapi ia masih giat dalam menapaki perjalanan hidup ini. Tidak jauh berbeda dengan Anna, Wanjah (90) berujar dengan polos dan akrab, “Sangat bersyukur bisa mendapat bantuan sembako, saat ini ternyata masih ada yang peduli pada masyarakat kecil seperti kami, saya tidak bisa membalas apa apa, saya hanya bisa mendoakan semoga Yayasan Tzu Chi akan terus berkembang, juga semoga semua relawannya di berikan kesehatan dan kelancaran oleh Gusti Allah.”

Jam menunjukan pukul 11:40 keramaian yang tadi begitu terasa sesak memadati area kelurahan wijaya Kusuma kini mulai terlihat lenggang. Penerima bantuan yang hadir mengambil paket bantuan masih terus berdatangan tetapi hanya terdiri dari dua atau tiga orang saja. Dengan sabar relawan tetap menunggu kedatagan mereka.

Waktu menunjukan pukul 12:30 selesai sudah kegiatan pembagian paket sembako cinta kasih hari ini. Namun relawan harus  belum bisa pulang karena harus berbenah terlebih dahulu. Terlihat relawan menurunkan bendera bendera yang tadi pagi di pancang, merapikan tenda tenda, kursi serta menyapu bersih area Kelurahan Wijaya Kusuma. Setelah semua selesai relawan pun pulang dengan wajah ceria dan penuh sukacita. Dalam hati relawan berdoa semoga cinta kasih akan terus tumbuh dan bersemi di dalam hati baik di hati penerima bantuan maupun di hati relawan Yayasan Buddha Tzu Chi.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Mengatasi Kesulitan dengan Cinta Kasih

Suara Kasih: Mengatasi Kesulitan dengan Cinta Kasih

15 Agustus 2012 Saat saya beranjak dari kamar baca, saya mendengar bahwa desa yang berada di belakang Griya Jing Si tergenang air dan terjadi tanah longsor. Mendengar kata tanah longsor, sejujurnya, sejak dahulu, saya sangat mengkhawatirkan masalah ini.
Apresiasi untuk Tzu Chi Dalam Penanganan Covid-19

Apresiasi untuk Tzu Chi Dalam Penanganan Covid-19

14 April 2023
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mendapat penghargaan 25 Pejuang AntiCovid-19 dari Katadata.com dalam katagori The Booster (sebagai lembaga yang melakukan pelaksanaan vaksinasi booster di berbagai daerah).
Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-131: Yang Manis dan Tak Terlupa Selama Menjalankan Tugas

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-131: Yang Manis dan Tak Terlupa Selama Menjalankan Tugas

05 Juli 2022

Lebih dari sepekan Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-131 di kota Palu berlalu, namun ungkapan sukacita para pasien dan keluarganya terus mengalir dan sampai ke ponsel beberapa tim relawan Tzu Chi.

Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -