Cinta Kasih di Bumi Cendrawasih

Jurnalis : Widodo (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Widodo, Denita S. Khadijah (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas komunitas Xie Li Papua menjemput warga yang akan menjalani operasi katarak dalam Bakti Sosial 5 KM.

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas komunitas Xie Li Papua menggelar bakti sosial operasi katarak, hernia, dan bibir sumbing di RS Dian Harapan, Jayapura, Papua pada 1-2 Juli 2024. Kegiatan ini sebagai bagian dari program 5 KM untuk membebaskan masyarakat sekitar operasional Sinar Mas dari katarak, hernia, dan bibir sumbing.

Data dari Puskesmas Distrik Kaureh, Yapsi, dan Demta, Kabupaten Jayapura menjadi bekal relawan mencari dan melakukan screening bagi para calon pasien. Setelah itu relawan segera menjalin komunikasi dengan RS Dian Harapan, Waena, Jayapura yang  sebelumnya telah sepakat diajak kerja sama. Kemudian dengan dibantu tenaga medis dari RS Dian Harapan Jayapura, 17-19 Juni 2024 relawan berbagi tugas melakukan screening.

”Awalnya pihak rumah sakit meminta kita membawa semua calon pasien ini menjalani screening di rumah sakit. Selain jaraknya yang jauh, saya jelaskan kita kesulitan jika membawa pasien karena jumlahnya banyak. Jadi kita usulkan pihak rumah sakit yang naik ke kampung dan beruntung mereka menyetujui. Mereka awalnya setuju dua hari, tapi saya bilang jika jarak antar kampung yang akan kita tuju di tiga distrik ini cukup jauh. Jadi waktu 2 hari untuk pulang pergi itu tidak cukup. Akhirnya mereka setuju tiga hari biar maksimal melakukan pemeriksaan,” terang Yansen Pakiding, relawan Xie Li Papua.

Perjalanan Panjang Dimulai
Minggu pagi (30/6) Kebun Cendrawasih Estate masih diselimuti kabut tebal. Namun Yansen Pakiding dan beberapa relawan sudah bersiap dengan seragam putih abu-abu. Hari itu mereka berbagi tugas menjemput calon pasien yang tersebar di beberapa kampung, termasuk Kampung Sesik, Distrik Kaureh. Sepanjang perjalanan udara segar menemani. Maklum masih banyak pohon-pohon besar disekelilingnya. Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit, relawan tiba di Kampung Sesik. Beberapa ekor anjing menyambut kami.

Pasien dari beberapa distrik yang telah lolos screening sebelumnya diangkut dengan bus penjemputan untuk mengikuti operasi mata di RS Dian Harapan, Jayapura, Papua.

Relawan segera berkoodinasi dengan perangkat kampung. Beberapa calon pasien ternyata ada yang masih beribadah di gereja. Sambil menunggu yang beribadah di gereja, relawan segera berpencar ke rumah-rumah warga yang sudah di data. Di kampung Sesik relawan membawa Ham Masita, Silas Koyaw, Paulus Koyaw, dan Darince Toweka. Selanjutnya segera menuju titik kumpul di halte bus Cendrawasih Estate.

Dari titik kumpul Cendrawasih Estate ini, relawan menyiapkan dua bus sekolah dari Cendrawasih Estate dan Rajawali Estate untuk membawa pasien dari Distrik Kaureh dan Distrik Yapsi. Sementara satu bus langsung menuju Distrik Demta.

Selepas makan siang, rombongan segera bersiap. Diawali dengan berdoa bersama, calon pasien, pendamping, dan relawan segera masuk ke dalam bus. Dan perjalanan panjang ini dimulai. Akses jalan sebagian ada yang sudah mulus, tetapi banyak juga yang masih berupa tanah dan batu. Jalanan berkelok. Beberapa ruas jalan juga tampak bekas longsor sehingga laju kendaraan harus pelan.

Perjalanan panjang ini juga disuguhi pemandangan hijau yang luas. Seperti membelah hutan Papua. Rombongan bus yang dari Cendrawasih Estate singgah di Kampung Ongan untuk menjemput calon pasien dari Distrik Yapsi yang sudah menunggu di Puskesmas Yapsi. Setelah itu perjalanan dilanjutkan kembali. Dan selepas magrib, rombongan calon pasien ini tiba di Wisma Atlit yang berada di Kompleks Lukas Enembe Stadion, Distrik Sentani Timur, Jayapura untuk bermalam.

Hari Operasi
Pada Senin (1/7), sekitar pukul 09.00 WIT, bus sekolah yang membawa calon pasien tiba di RS Dian Harapan. Total ada 43 calon pasien yang akan menjalani tindakan operasi. Relawan menyambut dan mengantarkannya menuju ruang pemeriksaan. Suster dan perawat segera memeriksa dan memberi obat tetes jelang tindakan operasi.

Direktur RS Dian Harapan, dr. Ance Melinda Situmorang menyambut baik kerja sama bakti sosial dengan relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas komunitas Xie Li Papua.

Sementara proses operasi berjalan, di aula lantai dua, dilakukan seremoni pembukaan. Dr. Ance Melinda Situmorang, Direktur RS Dian Harapan menyambut baik kerja sama yang dijalin Xie Li Papua. ”Menurut saya ini program yang luar biasa yang perlu didukung oleh  kita semua karena masyarakat yang dilayani memang jauh dari fasilitas kesehatan bahkan secara transportasi juga sulit. Terima kasih sudah menfasilitasi mulai dari kedatangan, dilayani pemeriksaan, hingga diantar kembali. Layanan unggulan rumah sakit kami adalah mata. Kami juga pernah melayani hingga pedalaman Papua, jadi ini sejalan dengan yang kami inginkan agar masyakarat Papua bisa mendapat pelayanan kesehatan yang baik terutama kesehatan mata,” ungkapnya.

Keesokan harinya, semua pasien yang menjalani operasi katarak kembali ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan pascaoperasi. Bantuan operasi ini disyukuri para pasien. Salah satunya Darince Toweka yang berasal dari Kampung Sesik, Distrik Kaureh. Dua tahun terakhir penglihatannya terganggu. Hasil screening ia menderita pterygium. Aktivitasnya cukup padat. Mulai dari memasak, mengasuh anak, hingga berkebun di ladang. "Puji Tuhan atas bantuannya ini. Sebetulnya suami saya juga ada gangguan penglihatan juga, tapi dia meminta saya duluan yang ikut operasi kali ini. Biar gantian. Semoga nanti dia bisa dibantu juga. Terima kasih, Tuhan memberkati,” ujarnya.

Ketua Xie Li Papua, Zadrak Afasedanya menuntun pasien Yusen Ebe yang berasal dari Kampung Kamdera, Distrik Demta.

Yusen Ebe yang berasal dari Kampung Kamdera, Distrik Demta juga bersyukur bisa dioperasi kataraknya. ”Senang sudah selesai operasi, penglihatannya jadi bagus, sudah jernih sekarang. Sebelumnya kabur tidak bisa melihat sama sekali,” ujarnya.

Setelah pemeriksaan, semua pasien yang menjalani operasi katarak diantar kembali ke kampung masing-masing. Di sela pelepasan, tampak kebahagiaan dirasakan para relawan, termasuk Zadrak Afasedanya, Ketua Xie Li Papua. “Di sekitar kebun kami memang masih banyak masyarakat yang mengalami katarak cuma mereka masih takut buat berobat, apalagi kalau mendengar kata operasi. Sehingga yang datang ini akan menjadi contoh bagi mereka wah ini sudah berhasil. Kami berharap program ini tidak stop di kedua, mungkin nanti ada ketiga keempat dan seterusnya. Jadi program ini saya rasa luar biasa manfaatnya untuk masyarakat sekitar kebun kita,” kata Zadrak Afasedanya.

Kebahagiaan dari para pasien yang telah menjalani operasi katarak dalam Bakti Sosial 5 KM.

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar mas komunitas Xie Li Papua melepas keberangkatan para pasien menuju kampung masing-masing.

Kemudian pada Selasa (2/7) seusai pemeriksaan pascaoperasi, para pasien yang telah menjalani operasi katarak diperbolehkan pulang oleh dokter. Sementara untuk pasien hernia dan bibir sumbing masih harus menginap di rumah sakit. Dalam pelaksanaanya, Bakti Sosial 5 KM ini berhasil menangani 29 pasien dengan rincian katarak 13, pterygium 7, hernia 8, dan bibir sumbing 1.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Baksos Tzu Chi ke-141: Yang Manis-manis, Yang Tak Lekang oleh Waktu

Baksos Tzu Chi ke-141: Yang Manis-manis, Yang Tak Lekang oleh Waktu

26 Oktober 2023

Banyak cerita haru di Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-141. Para pasien berbahagia bisa sembuh dari penyakitnya. Juga para relawan Tzu Chi dan juga relawan TIMA Indonesia yang berbahagia dapat bersumbangsih. Ada juga kisah persahabatan tiga perawat medis Tzu Chi yang super manis.  

Tzu Chi Bersama Satangair/KRY TNI AD Menggelar Baksos Kesehatan

Tzu Chi Bersama Satangair/KRY TNI AD Menggelar Baksos Kesehatan

22 Mei 2024

Memperingati HUT ke-74 Satuan Angkutan Perairan TNI AD, Tzu Chi Indonesia dan RSPAD mengadakan baksos kesehatan umum dan donor darah. Baksos ini melayani para prajurit, purnawirawan, dan keluarganya.

Mengembangkan Cinta Kasih Melalui Bakti Sosial Kesehatan

Mengembangkan Cinta Kasih Melalui Bakti Sosial Kesehatan

02 September 2024

Peringatan HUT RI ke-79 dan HUT Pusrehab Kemhan RI ke-56 terasa lebih bermakna dengan diselenggarakannya pengobatan umum, gigi dan mulut, mata, dan pembagian paket sembako di Desa Sirnajaya Rawa Gede, Bogor.

Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -