Cinta Kasih di Lahan Baru Menghadirkan Ribuan Senyuman di Bulan Ramadan

Jurnalis : Soehardi, Chacha Yin (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Audrey Wang, Selvia Parjono, Albert Indra Gunawan, Putri Millenia Hadinata (Tzu Chi Palembang)
Para warga yang telah ramai berkumpul diarahkan mengikuti alur yang sudah disiapkan.

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Tidak seperti hari Minggu biasanya, tanggal 16 Maret 2025 kali ini memang terasa sungguh istimewa. Sukacita kebahagiaan dan keramaian masyarakat yang berkumpul rapi terlihat cukup jelas dari kejauhan, bahkan sebelum pukul 07.30 WIB. Keramaian ini ternyata didorong oleh antusiasme luar biasa dari para warga sekitar sebuah lahan baru yang cukup luas dengan sebagian bangunan yang telah berdiri kokoh.

Ya, lahan baru yang tepatnya beralamat di Jl. Penyaringan No. 6, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 2, Kota Palembang ini, ternyata sedang mempersiapkan diri untuk pelaksanaan kegiatan bakti sosial “Pembagian Paket Cinta Kasih”. Menariknya, lahan baru ini juga akan menjadi saksi sejarah atas rencana pembangunan sebuah “rumah baru” para relawan Tzu Chi, yaitu Kantor Penghubung Palembang.

Para relawan Tzu Chi Palembang pun terlihat sangat bersemangat dan bersukacita mempersiapkan diri untuk menyambut para warga yang sudah menunggu. Tepat pada pukul 08.00 WIB, kegiatan baksos “Pembagian Paket Cinta Kasih” resmi dimulai. Setiap warga dengan barisan rapi dan teratur diarahkan sesuai dengan alur yang sudah dipersiapkan, sehingga kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar.  

Momen puncak berbagi kebahagiaan seperti ini sebenarnya sudah sangat dinantikan oleh setiap relawan. Sebab, seminggu sebelumnya, 9 Maret 2024, telah dilaksanakan kegiatan Survei dan Pembagian Kupon Paket Cinta Kasih, yang diikuti oleh 163 orang relawan. Tercatat, kupon yang dicetak untuk survei ada sebanyak 3.000 lembar, dan yang berhasil dibagikan sebanyak 2.368 lembar.

Acara dibuka dengan penjelasan ringkas terkait maksud tujuan diadakannya kegiatan baksos kali ini oleh Subianto selaku Koordinator Bidang Kegiatan. Selain sebagai aksi nyata Misi Amal Tzu Chi kepada masyarakat, kegiatan tahunan ini juga sekaligus diadakan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah.

Selanjutnya, acara diisi dengan pesan cinta kasih menyentuh dari. Dalam sambutannya, beliau berharap paket sembako yang berasal dari donasi dan kumpulan “cinta kasih” banyak orang ini sejatinya bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi para warga yang membutuhkan.

Relawan berbudaya humanis membantu warga Lansia dengan penuh sukacita kebahagiaan.

Dalam sambuatan Suharjo Marzuki, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Palembang menuturkan, “Walaupun suatu saat bahan-bahan sembako ini akan habis digunakan Bapak Ibu sekalian, kami berharap dari hati yang terdalam, cinta kasih yang ada dalam paket-paket ini dapat selamanya berkenan tumbuh dalam hati Bapak Ibu semuanya. Semoga Bapak ibu semuanya senantiasa sehat, hidup damai, harmoni, sejahtera, dan penuh berkah.” 

Peragaan isyarat tangan khas Tzu Chi pun tidak luput ditampilkan oleh para relawan. Lagu Satu Keluarga menjadi pilihan yang sangat tepat. Para warga yang hadir pun ikut larut dalam suasana sambil memeragakan isyarat tangan yang dipandu dengan gerakan lembut para relawan. Kolaborasi yang mengalir sinergis dan penuh dengan sukacita ini sungguh semakin menambah keakraban kekeluargaan dan keharmonisan suasana yang ada.

Turut hadir juga para tamu undangan perwakilan dari pemerintah dalam kegiatan baksos ini, yaitu Muhammad Irman, S,STO, M.Si, selaku Camat Ilir Timur 2 Palembang yang didampingi oleh Riky Yuda Mirangga S.H. selaku Lurah 3 Ilir, Kompol Desy Ariyanti, S.H., M.H., selaku Kapolsek Ilir Timur 2 Palembang, dan juga Kapten Czi Junaidi selaku Danramil 418-03/Plaju. Semuanya sepakat menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi.

Kehadiran relawan Tzu Chi selama ini diakui sudah memberikan dampak yang nyata dan sangat positif kepada seluruh elemen dalam masyarakat termasuk pemerintah. Terbukti, dalam kegiatan baksos pembagian sembako kali ini yang benar-benar ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan, yaitu para warga menengah ke bawah sebagai penerima manfaat, khususnya di Kecamatan Ilir Timur 2. Harapannya, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bisa terus konsisten dalam menjalankan misi amal sosialnya di tengah masyarakat.

Budaya Humanis dan Ribuan Senyuman
Kentalnya praktik budaya humanis oleh setiap relawan sangat dirasakan oleh para warga selama kegiatan berlangsung. Kondisi ini turut menciptakan suasana harmonis dan penuh kekeluargaan, yang pada akhirnya bisa menghadirkan ribuan senyuman penuh sukacita di lahan baru tersebut. Dari sini terlihat jelas bahwa bukan hanya pembagian paket sembakonya yang menjadi hal terpenting, tetapi juga lebih kepada bagaimana kita bisa sepenuh hati merasakan dan memaknai arti dari cinta kasih yang telah menghadirkan sukacita bersama dalam kegiatan yang mampu menyatukan berbagai macam perbedaan.

Langkah sigap Bodhisatwa cilik Tzu Shao dan relawan komite berbudaya humanis membantu membawakan paket sembako warga lansia dengan penuh sukacita.

Tindakan nyata para relawan sangat terlihat jelas melalui semangat bersatu hati, harmoni, saling mengasihi, bergotong royong, tanpa mengenal lelah, dengan cekatan memindahkan, menyusun dan menyiapkan setiap paket cinta kasih dengan hati yang tulus, serta penerima bantuan yang begitu antusias dan berbahagia menunggu antrian gilirannya masing-masing di bawah panasnya terik matahari. Di sisi lainnya, terlihat jelas langkah ringan kaki setiap relawan yang senantiasa sigap dan penuh sukacita dalam berkegiatan dengan berpegang pada prinsip bersyukur, saling menghormati dan cinta kasih turut membantu membawakan paket cinta kasih terkait dengan keterbatasan dan juga faktor usia dari penerima bantuan. 

Rasa penuh syukur diungkapkan salah satu warga yang sudah berlanjut usia, yaitu Suhaimi (70) dari RT 25 yang didampingi oleh cucu dan tetangganya Yudi dahlan (54) serta juga Zainal Arifin (50) selaku Ketua RT 25 yang terpilih sejak 6 bulan yang lalu, yang juga merupakan penerima paket cinta kasih.

Alhamdulillah, ramai membludak, kami bersyukur sekali bisa mendapat bantuan dan kami juga berterima kasih. Harapannya semoga semua sehat dan semakin maju sehingga makin banyak orang yang bisa dibantu. Dan jika masih ada umur dan kesempatan masih bisa menerima baksos lagi,” ujar Suhaimi dengan haru. Ia ternyata sudah pensiun dari berjualan ikan sejak istrinya meninggal dunia 2015. Selama ini biaya hidup dibantu oleh ke 5 anaknya yang sudah mandiri dan berumah tangga.

Zainal lebih lanjut menerangkan bahwa Suhaimi juga sudah terdaftar dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sejak 2019, dan dari 75 KK di wilayahnya, hanya 65 KK yang berhak menerima paket. “Agak terbantu bagi warga kami, terutama menjelang Ramadan ini. Karena kalau dari bansos pemerintah sendiri, dirasakan kurang tepat sasaran dikarenakan data yang masuk tidak up-to-date, sehingga yang harusnya penerima bantuan justru tidak mendapat bantuan.”

Zainal juga berharap bahwa ke depannya ada bantuan lain selain baksos sembako, seperti pengobatan gratis, dan juga bedah rumah warga, dikarenakan beliau melihat hal inilah yang dibutuhkan warganya. “Kami siap membantu jika nanti ada kegiatan baksos seperti ini lagi,” begitu ungkap beliau dengan semangat saat berbincang dengan tim dokumentasi.

Basri Yanto bersama istrinya Neny Swastika yang dulunya pernah memperoleh bantuan transfusi darah dari Tzu Chi.

Hal senada juga diungkapkan oleh seorang warga RT 46 bernama Basri Yanto (45), yang kesehariannya bekerja sebagai buruh harian lepas. Ternyata sebelumnya dia sudah mengenal Tzu Chi. Saat itu istrinya pernah dirawat di rumah sakit, dan pernah memperoleh bantuan transfusi darah dari Tzu Chi. Dalam kunjungan dan wawancara kami lebih lanjut ke rumahnya, istri dari Basri Yanto, yaitu Neny Swastika (47), seorang ibu rumah tangga, menyampaikan bahwa awal perkenalannya dengan Tzu Chi memang terjadi pada saat membutuhkan transfusi darah setelah operasi abses. Dirinya yang seorang muslim, awalnya mengira kemungkinan akan sulit dibantu karena saat browsing di internet, dia melihat bahwa Tzu Chi ternyata adalah organisasi Buddhis. Tetapi tidak lama kemudian, diperoleh respon yang cepat di hari yang sama dari Tzu Chi. Begitu juga kakak sulungnya, yang ternyata sebelumnya juga sudah pernah dibantu transfusi darah sebanyak 2 kantong darah.

“Kami sekeluarga sangat terbantu, apalagi dalam keadaan sulit ini. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan yang sudah diberikan kepada kami dan masyarakat sekitar Lemabang ini. Sangat bersyukur juga kalau bisa ikut bergabung bersama Buddha Tzu Chi. Walaupun sebagai muslim, tetapi kalau untuk kebaikan, kenapa tidak? Malahan kalau bisa, untuk menjadi pendonor darah tetap, kami sangat mau, termasuk anak kami. Harapan kami kegiatan seperti ini bisa berlanjut dan bisa menjangkau lebih luas lagi untuk masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan seperti kami ini,” ujar pasangan suami istri ini kompak dan penuh rasa syukur.

Merajut Berkah Kebajikan dan Benih Kerelawanan
Demi kenyamanan dan kelancaraan, alur kegiatan baksos Pembagian Paket Cinta Kasih diatur dengan begitu baik, sehingga antrian para warga menjadi lebih rapi, tertib dan teratur. Rupanya dalam alur kali ini, selain ada jalur khusus yang diperuntukan bagi para Lansia dan ibu hamil, juga terdapat total 8 pos pembagian sembako sesuai jenisnya masing-masing, yaitu 2 meja untuk pos beras, 2 meja untuk pos gula, 2 meja untuk pos tepung dan 2 meja untuk pos biskuit. Tercatat, kegiatan ini diikuti oleh total 154 orang relawan, yang terdiri dari 87 orang relawan komunitas dan 67 orang relawan kembang dari beragam usia dan profesi.

Seriaman (27), merupakan seorang relawan kembang yang baru pertama kali ikut dalam kegiatan ini. Dalam kesehariannya, ia bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta yang bergerak di perkebunan sawit. Ia juga menyampaikan rasa syukur karena bisa mengenal Tzu Chi yang begitu peduli dengan sesama, sehingga hatinya tergerak mau bersumbangsih menjadi relawan kembang pada kegiatan baksos kali ini. Ternyata sebelumnya, dia juga sudah mengenal Tzu Chi dari salah satu relawan, yaitu Junaidi Winarta yang saat ini aktif sebagi ketua Xie Li Rajawali. Dirinya merasa sangat senang bisa berkegiatan, dan berharap bahwa kegiatan yang penuh berkah kebajikan seperti ini bisa tetap berlanjut, serta mengakui dia juga berniat menjadi relawan Tzu Chi untuk aktif berkontribusi ke depannya. 

Salah satu wajah baru lainnya yang terlihat berkegiatan dengan penuh semangat dan senyuman di tengah barisan relawan Tzu Chi bernama Lily Abao (45). Kegiatan sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga dengan domisili di daerah Patal Pusri yang cukup jauh dari lahan baru ini tidak menyurutkan tekadnya hadir bersumbangsih sebagai salah seorang relawan kembang. Dia mengakui tertarik bergabung di barisan relawan Tzu Chi karena diajak oleh Erni Liaw, teman dan tetangganya. “Saya tertarik ajaran Tzu Chi cinta kasih. Tidak membeda-bedakan orang.”

Ternyata ini kali kedua dirinya ikut berkegiatan, sebelumnya dia sempat ikut saat kegiatan sebelumnya yaitu saat survei pembagian kupon ke rumah warga. “Di Tzu Chi semuanya ramah seperti di rumah sendiri, sesuai itu dengan lagu Satu Keluarga,” ungkap Lily dengan senyum lebar selesai ikut peragaan shou yu. Hatinya tergerak untuk ikut bersumbangsih pada kegiatan Tzu Chi berikutnya.

Riza Fahlevi selaku Ketua RT 43 yang antusias bergabung menjadi relawan kembang pertama kali berkegiatan.

Kondisi harmoni penuh kekeluargaan ini juga dirasakan oleh Riza Fahlevi (42), walau dirinya baru pertama kali mengikuti kegiatan Tzu Chi. Dalam keseharian pekerjaannya sebagai freelancer alat elektronik dan internet, pria yang juga akbrab disapa Rizal ini bahkan sebelumnya sudah meminta izin kepada koordinator bidang kegiatan agar bisa diberikan kesempatan untuk bergabung dalam barisan relawan karena ingin terjun langsung dalam membantu kelancaran kegiatan ini. Dia menjelaskan dari total 111 KK yang disurvei sebelumnya, tercatatat ada 65 KK yang terpilih berhak memperoleh bantuan paket cinta kasih sesuai kriteria yang telah ditetapkan Tzu Chi. Tak pelak, tambahan motivasi tersebut juga membuat pria yang rupanya juga merupakan Ketua RT 43 / RW 09 ini terlihat sangat bersemangat sekaligus bersyukur, apalagi telah bisa ikut bersumbangsih langsung dalam kegiatan ini.

“Saya mengenal Tzu Chi dari kegiatan sosialisasi sebelumnya saat diundang ke kantor lurah kemarin. Saya bisa hadir di sini karena mengikuti keyakinan saya, yang jika boleh saya kutip dalam salah satu kutipannya, yaitu sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain. Untuk itu, senantiasa tertanam di diri saya untuk membantu, karena apa yang ditanam itulah yang akan dituai. Terima kasih karena sudah diberikan kesempatan berbuat baik melalui Tzu Chi. Sambutannya sangat hangat seperti keluarga sendiri. Semoga ke depannya, semakin banyak orang yang terinspirasi, menanam cinta kasih tanpa memandang suku, agama maupun ras, dan semakin banyak orang yang berbuat kebaikan di dunia ini,” terangnya antusias.

Sungguh merupakan suatu berkah yang luar biasa bagi kami semua yang ada di tim dokumentasi bisa menyaksikan pemandangan yang sungguh menyejukkan hati siapapun yang melihatnya. Kondisi ini tidak luput dari semua yang bersumbangsih dalam kegiatan baksos ini mampu bersatu hati, harmoni, saling mengasihi, dan bergotong royong.

Berawal dari satu paket sederhana yang disebut dengan “Paket Cinta Kasih”, paket ini ternyata bisa menjadi benih awal dalam merajut berkah kebajikan terhadap sesama. Kegiatan baksos di “lahan baru” ini benar-benar mampu menghadirkan ribuan senyum kebahagiaan di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, baik dari para penerima bantuan, maupun seluruh relawan, termasuk para donatur Tzu Chi yang selama ini telah bersumbangsih dengan sepenuh hati karena mengandung nilai cinta kasih yang universal.

Sungguh, kami dari tim dokumentasi tidak bisa berkata-kata apapun lagi, selain rasa syukur sepenuh hati. Semuanya juga terasa semakin lengkap dan pastinya mantap dalam melangkah ke depannya. Apalagi di depan mata, ada “sejarah baru” relawan Tzu Chi Palembang yang akan segera dimulai, khususnya terkait dengan “lahan baru” ini.

Ya, setiap sejarah baru yang terukir memang senantiasa menarik untuk diikuti, disimak dan didokumentasikan. Mari kita semua tetap optimis dan bersumbangsih secara nyata. “Jia You”!

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Semangat Kebersamaan, Tzu Chi Bandung Bagikan 862 Paket Lebaran

Semangat Kebersamaan, Tzu Chi Bandung Bagikan 862 Paket Lebaran

26 Maret 2025

Jelang Hari Raya Idul Fitri 2025 Tzu Chi Bandung membagikan 862 Paket Lebaran untuk masyarakat yang membutuhkan. Pembagian ini dilaksanakan di pelataran Aula Jing Si Tzu Chi Bandung pada Sabtu, 22 Maret 2024.

Berbagi Kebaikan, Mendulang Kebahagiaan

Berbagi Kebaikan, Mendulang Kebahagiaan

28 Maret 2025

Berbagi kebaikan di bulan Ramadan menjadi bagian dari kegiatan Tzu Chi, di antaranya pembagian paket cinta kasih. Minggu (23/3/2025) menjadi hari yang bahagia bagi 929 warga prasejahtera di Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara.

Paket Lebaran: Lebih dari Sekadar Bingkisan, Sebuah Wujud Kepedulian

Paket Lebaran: Lebih dari Sekadar Bingkisan, Sebuah Wujud Kepedulian

20 Maret 2025

Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 H Tzu Chi Surabaya berbagi 1.500 Paket Cinta Kasih Lebaran, menebar kepedulian dan kebersamaan di bulan suci. Kebaikan kecil pun dapat membawa dampak besar bagi sesama.

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -