Cinta Kasih Memberi Kekuatan dan Pelipur Lara

Jurnalis : Elin Juwita (Tzu Chi Tebing Tinggi), Fotografer : Elin Juwita (Tzu Chi Tebing Tinggi)


Bencana kebakaran kembali terjadi di Kecamatan Panai Hilir, tepatnya di Kelurahan Sei Berombang yang menghanguskan 29 rumah. Sebanyak 4 warga menjadi korban jiwa dalam bencana tersebut.

Kehidupan manusia sungguh tidaklah kekal. Bencana bisa terjadi setiap saat tanpa terduga dan tak terelakkan. Seperti bencana kebakaran yang baru saja terjadi di Kelurahan Sei Berombang Kecamatan Panai Hilir. Kebakaran yang terjadi pada Rabu, 5 Juni 2019 dini hari pukul 3.35 WIB menghanguskan 29 rumah, yang salah satunya adalah gereja dan 3 rumah yang harus dibongkar untuk mencegah api menjalar semakin jauh.

Sebanyak 43 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dan juga harta benda mereka. Tiupan angin yang kencang pada saat itu akibat air pasang yang mulai surut membuat api dengan cepat menjalar dari satu rumah ke rumah lainnya yang sebagian besar terbuat dari papan. Bahkan angin juga meniupkan kobaran api ke seberang jalan rumah warga. Beberapa jam kemudian kobaran api berhasil dipadamkan setelah beberapa unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Penyebab kebakaran masih belum diketahui sampai saat ini.

Yang paling memilukan dari musibah kebakaran ini adalah sebanyak 4 warga menjadi korban jiwa, yang merupakan satu keluarga, terdiri dari ayah (49), ibu (47), dan 2 anak laki–lakinya yang masing–masing berusia 17 dan 7 tahun. Ini merupakan kejadian kebakaran yang pertama kali memakan korban dari beberapa kali kebakaran yang pernah terjadi di Kelurahan Sei Berombang.


Dengan menempuh perjalan selama 10 jam lebih, relawan yang tiba di lokasi bencana didampingi Camat setempat, Kapolsek Panai Hilir dan tokoh masyarakat untuk langsung melakukan survei lapangan.

Relawan Tzu Chi Tebing Tinggi yang mendapat kabar tentang bencana tersebut langsung bergerak menuju ke lokasi pada Jumat, 7 Juni 2019. Sebanyak 7 relawan Tebing Tinggi berangkat ke Sei Berombang dengan menempuh perjalanan darat selama 10 jam lebih. Relawan memulai perjalan pada pukul 07.00 WIB. Meskipun harus menempuh perjalanan yang jauh dan harus melalui beberapa kondisi jalan yang tidak begitu baik tetapi tidak menyurutkan semangat relawan dalam mengantarkan cinta kasih dan kepedulian terhadap warga Sei Berombang yang mengalami musibah.

“Kami memberikan bantuan moril dan pendampingan khususnya kepada keluarga yang mendapat musibah meninggalnya empat anggota keluarganya. Kita melihat mereka sangat terpuruk dan sedih. Kami memberikan penghiburan kepada nenek sebagai orang tua dari bapak yang meninggal tersebut dan juga 4 orang cucunya yang masih berstatus pelajar. Setelah relawan memberikan penghiburan dan kekuatan bathin kepada mereka baru nampak mereka lebih tenang kembali,” tutur Wardi shixiong, relawan Tzu Chi Tebing Tinggi.


Relawan memberikan pendampingan dan penghiburan kepada ama yang diliputi duka mendalam karena harus kehilangan 4 anggota keluarga dalam peristiwa kebakaran ini.

Relawan yang tiba di lokasi bencana pada pukul 18.00 WIB langsung menuju ke tempat persemayaman yang sangat sederhana. Nampak wajah Ama (70) dan empat orang cucunya yang diliputi duka mendalam membuat relawan juga ikut merasakan kesedihan. Rangkulan yang hangat dari relawan untuk memberikan sandaran bahu agar cepat memulihkan semangat mereka.

Relawan kemudian didampingi Camat setempat, Kapolsek Panai Hilir dan juga beberapa tokoh masyarakat setempat melakukan survei lapangan. Selesai survei, relawan langsung menuju ke Kantor Kecamatan Panai Hilir. Di sana sudah berkumpul warga yang menjadi korban bencana kebakaran tersebut.

Kedatangan relawan mendapat sambutan yang hangat dari warga korban musibah karena mereka merasakan bahwa masih ada orang yang peduli dan bisa memberi mereka perhatian. Relawan juga memberikan penghiburan kepada korban musibah agar mereka kembali bersemangat menghadapi kehidupan yang akan datang. Di samping itu relawan juga menyerahkan santunan kepada 43 KK dan dana duka kepada keluarga korban yang meninggal dengan menerapkan Gan en (Bersyukur), Zun Zhong (Menghormati), Ai (Cinta Kasih) sebagai prinsip budaya humanis.


Dengan menerapkan Gan en (Bersyukur), Zun Zhong (Menghormati), Ai (Cinta Kasih) sebagai prinsip budaya humanis, relawan menyerahkan dana santunan kepada 43 KK dan dana duka kepada keluarga korban yang meninggal.

Hadmansah selaku Camat Panai Hilir menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran relawan Tzu Chi dalam mengantarkan cinta kasih kepada masyarakat korban musibah kebakaran.  

“Kedatangan Tzu Chi hari ini kami sangat berterima kasih karena Tzu Chi dapat meringankan beban kami di sini, beban masyarakat yang tertimpa musibah pada saat ini. Jodoh saya dengan Tzu Chi sudah dimulai tahun 2013 tahun yang lalu di mana sebelumnya relawan juga pernah datang ke sini memberikan bantuan yang pada saat itu juga terjadi musibah kebakaran yang menghanguskan 100 rumah lebih,” ujar Bapak Hadmansah.

Relawan Tzu Chi Tebing Tinggi berharap jalinan jodoh yang terjalin antara masyarakat Sei Berombang dan relawan Tzu Chi dapat menjadi semangat dalam menyebarkan cinta kasih menjadi aliran yang jernih di dalam bathin masyarakat setempat.

Editor : Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Cinta Kasih Memberi Kekuatan dan Pelipur Lara

Cinta Kasih Memberi Kekuatan dan Pelipur Lara

10 Juni 2019
Relawan Tzu Chi Tebing Tinggi berangkat ke Sei Berombang dengan menempuh perjalanan darat selama 10 jam lebih.  Relawan memberikan bantuan moril kepada warga yang menjadi korban kebakaran pada Rabu, 5 Juni 2019. 
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -